Mengenal ‘Multiverse’ dalam Film Marvel

Marvel
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep “Multiverse” telah menjadi topik utama dalam serial film dan acara televisi Marvel.
Bagi para penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU), istilah ini sudah tidak asing lagi, namun tidak semua orang memahami sepenuhnya apa itu multiverse dan bagaimana pengaruhnya terhadap plot-plot yang ada.
Dan berikut ini merupakan penjelasan tentang konsep multiverse dalam serial film Marvel, bagaimana hal ini mempengaruhi alam semesta Marvel, dan apa yang bisa kita harapkan di masa depan.
Apa Itu Multiverse?
Secara sederhana, multiverse merujuk pada konsep yang menggambarkan adanya banyak alam semesta yang ada bersamaan.
Alam semesta ini bisa memiliki versi yang sangat mirip dengan kita, tetapi juga bisa memiliki perbedaan yang signifikan, termasuk perbedaan dalam sejarah, fisika, atau bahkan kehidupan itu sendiri.
Dalam dunia Marvel, multiverse ini menciptakan berbagai kemungkinan cerita dan karakter yang berbeda, memberikan kesempatan untuk eksplorasi yang lebih luas bagi para penulis dan pembuat film.
Di MCU, multiverse menjadi sebuah alat untuk menghubungkan berbagai garis waktu, karakter, dan dunia alternatif.
Hal ini memungkinkan Marvel untuk memperkenalkan berbagai karakter dari komik yang tidak ada di dunia utama MCU atau bahkan membawa kembali karakter yang sudah mati.
Peran Multiverse dalam Film dan Serial Marvel

Multiverse
Multiverse pertama kali diperkenalkan dengan cara yang halus dalam MCU melalui film Doctor Strange (2016), di mana sang penyihir utama bertemu dengan realitas dan dimensi yang berbeda.
Namun, pengenalan yang lebih signifikan terjadi dalam film Avengers: Endgame (2019), yang melibatkan perjalanan waktu dan garis waktu alternatif untuk mengalahkan Thanos.
Namun, multiverse mulai menjadi konsep yang lebih mendalam dengan dimulai oleh serial Loki (2021), yang memulai perjalanan MCU ke dalam multiverse secara eksplisit.
Loki dan Kelahiran Multiverse
Serial Loki adalah titik awal penting dalam memperkenalkan multiverse di MCU. Setelah Loki yang berasal dari garis waktu alternatif berhasil melarikan diri menggunakan Tesseract dalam Avengers: Endgame, ia bertemu dengan organisasi TVA (Time Variance Authority), yang bertugas mengawasi dan menjaga agar garis waktu tetap teratur.
Namun, dalam perjalanannya, Loki menyadari bahwa keberadaan multiverse ini sangat kompleks, dengan kemungkinan ketidakteraturan yang dapat mengancam seluruh alam semesta.
Penonton disuguhkan dengan berbagai cabang garis waktu alternatif, yang menghasilkan lebih banyak versi dari Loki itu sendiri, yang masing-masing memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda.
Loki tidak hanya memperkenalkan multiverse, tetapi juga memberi pengaruh besar pada cerita MCU selanjutnya, membuka kemungkinan tak terbatas untuk cerita-cerita yang lebih kompleks.
Spider-Man: No Way Home dan Kekacauan Multiverse
Salah satu film yang paling memanfaatkan konsep multiverse dalam MCU adalah Spider-Man: No Way Home (2021).
Dalam film ini, Peter Parker (diperankan oleh Tom Holland) meminta bantuan Doctor Strange untuk menghapus ingatan semua orang tentang identitasnya sebagai Spider-Man.
Namun, eksperimen yang dilakukan oleh Strange justru membuka portal ke dunia alternatif, membawa musuh-musuh Spider-Man dari berbagai alam semesta, termasuk versi lama dari karakter Spider-Man yang diperankan oleh Tobey Maguire dan Andrew Garfield.
Film ini memperlihatkan secara gamblang bagaimana multiverse bekerja, di mana berbagai karakter dari berbagai dunia saling bertemu dan berinteraksi.
Ini adalah momen penting dalam MCU, karena menunjukkan bahwa multiverse bukan hanya teori, tetapi nyata dan memiliki dampak besar terhadap dunia MCU yang kita kenal.
Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) lebih jauh lagi membawa konsep multiverse ke dalam dunia MCU.
Dalam film ini, Doctor Strange menghadapi konsekuensi dari penggunaan sihir untuk membuka berbagai dimensi.
Dia bertemu dengan karakter-karakter dari dunia yang tidak biasa, termasuk versi jahat dari dirinya sendiri dan dunia yang terancam oleh ancaman besar.
Film ini menunjukkan bahwa semakin banyak dimensi yang dieksplorasi, semakin besar pula potensi masalah yang timbul.
Dengan lebih banyak alam semesta yang terbuka, batas-batas antara dimensi mulai kabur, dan bahaya baru muncul.
Di sini, multiverse diperkenalkan sebagai sesuatu yang bisa menjadi sumber kehancuran jika tidak dijaga dengan hati-hati.
Dampak Multiverse pada Masa Depan MCU
Konsep multiverse memberikan banyak ruang untuk pengembangan cerita yang lebih dinamis dalam MCU.
Dengan multiverse, Marvel bisa mengeksplorasi berbagai versi karakter yang sudah ada, memperkenalkan karakter baru, bahkan membawa kembali tokoh yang sudah mati.
Ini memberi Marvel kebebasan untuk memperkenalkan ide-ide baru dan menyatukan berbagai alur cerita dari film-film sebelumnya.
Ke depannya, kita bisa mengharapkan lebih banyak film dan serial yang akan mengambil tema multiverse, termasuk kemungkinan lebih banyak crossover antar karakter dari berbagai dunia.
Marvel juga berpotensi membawa lebih banyak karakter dari komik yang belum pernah muncul di layar lebar sebelumnya, serta menciptakan dunia baru yang lebih luas dan beragam.
Multiverse dalam serial film Marvel telah membuka babak baru dalam cara kita melihat alam semesta Marvel.
Dengan pengenalan berbagai garis waktu dan dunia alternatif, multiverse memberikan kebebasan bagi para pembuat film untuk mengeksplorasi cerita yang lebih beragam dan penuh imajinasi.
Bagi penggemar Marvel, ini adalah masa yang sangat menarik, karena setiap film dan serial terbaru membawa kemungkinan tak terbatas dalam mengembangkan karakter dan cerita yang sudah dikenal.
Multiverse memberi Marvel kesempatan untuk lebih kreatif, menjadikan setiap cerita lebih kompleks dan menarik untuk diikuti. (ctr)