
Waspadai maraknya penipuan online jelang Idul Fitri! Kenali modusnya dan ikuti langkah-langkah efektif untuk melindungi diri dari kejahatan digital.
Menjelang Idul Fitri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan akan ada peningkatan upaya penipuan online.
Hal ini membuat masyarakat semakin perlu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas keuangan selama bulan Ramadan dan menjelang perayaan Idul Fitri.
Berdasarkan data yang dirilis oleh OJK, pada pekan ketiga dan keempat Februari 2025, tercatat sebanyak 1.512 pengaduan terkait social engineering atau penipuan digital.
Hal ini menunjukkan peningkatan sekitar 46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 1.033 pengaduan.
Dengan meningkatnya jumlah upaya penipuan digital, penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai modus penipuan yang sering terjadi, serta cara-cara yang dapat ditempuh.
Artikel ini akan memberikan informasi mengenai modus-modus penipuan online yang banyak terjadi menjelang Idul Fitri dan bagaimana cara menghindarinya.
Modus Penipuan Digital yang Marak Jelang Idul Fitri
Penipuan digital atau penipuan online merupakan salah satu kejahatan yang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas daring selama bulan Ramadan.
Menurut Jonathan Kriss, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), modus penipuan digital terus berkembang,
Tidak hanya dengan menggunakan manipulasi psikologis dalam social engineering atau phishing, tetapi juga dengan metode baru yang lebih canggih dan sulit terdeteksi.
Salah satu modus yang semakin marak adalah SMS penipuan yang menggunakan metode fake Base Transceiver Station (BTS).
Metode ini memungkinkan pelaku penipuan untuk mengirimkan SMS penipuan secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator.
Hal ini semakin membuat masyarakat terancam, karena pesan-pesan penipuan yang datang tampak sah dan dapat mengelabui korban.
Selain itu, di berbagai platform media sosial juga ditemukan banyak akun palsu yang mencatut nama lembaga keuangan terkemuka, seperti AdaKami.
Akun-akun palsu ini digunakan untuk melancarkan aksi penipuan, bahkan dalam beberapa kasus mengklaim bahwa AdaKami telah mengirim dana ganda kepada pengguna.
Cara Menghindari Penipuan Digital Menjelang Idul Fitri
Untuk menghindari menjadi korban penipuan online, ada beberapa langkah yang dapat diikuti. Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda melindungi diri dari ancaman penipuan digital:
1. Hindari Membuka Tautan Mencurigakan
Phishing adalah salah satu modus penipuan yang paling umum ditemui. Pelaku akan mengirimkan tautan yang tampaknya sah, namun sebenarnya adalah link berbahaya yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
Tautan ini sering kali terlihat mirip dengan situs web resmi lembaga keuangan dan menggunakan nama domain yang hampir serupa.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak membuka tautan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal meskipun tautan tersebut mengatasnamakan lembaga keuangan resmi.
2. Lakukan Verifikasi Informasi
Pelaku penipuan sering berpura-pura menjadi Customer Service dari lembaga keuangan untuk menipu korban.
Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, baik melalui telepon atau pesan.
Pastikan Anda menghubungi layanan pelanggan melalui saluran resmi yang dapat dipercaya. Misalnya, jika Anda menggunakan layanan AdaKami, Anda dapat menghubungi hotline resmi mereka di 1500077.
3. Gunakan Platform Resmi yang Telah Mendapatkan Izin OJK
Untuk meminimalkan risiko penipuan, sebaiknya Anda menggunakan platform fintech lending atau layanan keuangan digital yang telah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK.
Platform-platform yang memiliki izin resmi dari OJK menjamin bahwa mereka telah memenuhi standar yang ditetapkan, termasuk perlindungan terhadap penyalahgunaan data pribadi dan modus penipuan lainnya.
Dengan memilih platform yang terpercaya, Anda akan lebih terlindungi dari berbagai ancaman kejahatan digital.
4. Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi

Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi
Salah satu celah yang sering dimanfaatkan oleh pelaku penipuan adalah penyalahgunaan data pribadi yang Anda berikan selama melakukan transaksi belanja online atau layanan pengantaran.
Nama, nomor telepon, dan alamat pengiriman yang tercantum pada kemasan paket dapat disalahgunakan jika Anda tidak berhati-hati.
Untuk itu, sebelum membuang kemasan, pastikan Anda menghapus atau merobek label yang mencantumkan data pribadi Anda.
Selain itu, hindari mengunggah review yang berisi informasi pribadi seperti alamat atau nomor telepon di platform e-commerce atau media sosial.
5. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
Selalu ingat untuk menjaga kerahasiaan data pribadi, seperti nomor identitas, nomor rekening, dan PIN, serta informasi penting lainnya.
Jangan pernah memberikan data pribadi Anda kepada orang yang tidak dikenal, apalagi melalui telepon atau pesan singkat.
Pelaku penipuan sering menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi Anda, baik dengan alasan yang tampak sah atau dengan menawarkan imbalan yang menggiurkan.
6. Waspadai Tawaran yang Terlalu Menggiurkan
Penipuan digital sering kali menggunakan tawaran yang terlalu menggiurkan, seperti hadiah besar atau klaim penawaran khusus yang hanya berlaku dalam waktu terbatas.
Jangan mudah tergiur oleh tawaran-tawaran semacam ini. Selalu lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
Selain menerapkan langkah-langkah di atas, penting untuk selalu mengikuti edukasi dan informasi terkait keamanan digital.
Lembaga-lembaga seperti AdaKami secara rutin mengedukasi masyarakat mengenai potensi penipuan online dan cara melindungi diri.
Oleh karena itu, selain berhati-hati dalam bertransaksi, masyarakat juga harus aktif mencari informasi dan memahami modus-modus penipuan yang berkembang.
Penipuan online menjadi ancaman serius yang semakin berkembang, terutama menjelang perayaan Idul Fitri.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas keuangan atau transaksi digital.
Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat melindungi diri dari berbagai ancaman penipuan digital.
Ingat, selalu verifikasi informasi, hindari membuka tautan mencurigakan, dan gunakan platform resmi yang sudah terdaftar oleh OJK untuk memastikan keamanan Anda selama bertransaksi secara online. (WAN)