Liburan ke Jepang? Jangan Lewatkan 3 Festival Musim Panas yang Mirip di Anime

Festival Musim Panas di Jepang yang Mirip Seperti di Dalam Anime
Festival Musim Panas Jepang yang Mirip di Anime bukan sekadar khayalan layar kaca. Jika kamu pernah menonton anime seperti Your Name, Summer Wars, atau Fireworks, kamu mungkin teringat pada suasana malam yang diterangi lentera, yukata berwarna-warni, dan kembang api yang meledak megah di langit.
Tapi tahukah kamu? Semua itu bukan hanya elemen artistik semata. Di Jepang, perayaan musim panas bukan sekadar tradisi—ia hadir dengan penuh semangat dan bisa kamu rasakan secara langsung.
Bagi para penggemar budaya pop Jepang, menghadiri festival ini adalah semacam “ziarah budaya.” Rasanya seperti masuk ke dalam dunia anime favoritmu.
Namun daya tarik festival ini bukan hanya karena kemiripannya dengan dunia anime, tapi juga karena keindahan budaya yang mereka tampilkan: musik tradisional, tarian energik, dan suasana komunitas yang hangat.
Tak sedikit pelancong mancanegara yang sengaja merancang jadwal liburannya hanya untuk bisa ikut festival-festival ini. Dan memang benar, momen seperti menyantap takoyaki sambil menonton kembang api dari tepi sungai bisa menjadi kenangan yang membekas seumur hidup.
Jadi, jika kamu berencana liburan ke Jepang saat musim panas, simpan baik-baik artikel ini. Karena kami akan membagikan tiga festival musim panas paling ikonik di Jepang – lengkap dengan suasana yang sangat mirip dengan anime.
Festival Musim Panas di Jepang yang Mirip Seperti di Dalam Anime
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi festival musim panas Jepang yang mirip seperti di dalam anime:
1. Aomori Nebuta Matsuri

Aomori Nebuta Matsuri
Festival Musim Panas Jepang yang Mirip di Anime pertama yang wajib Anda kunjungi adalah Aomori Nebuta Matsuri. Festival ini digelar setiap awal Agustus di kota Aomori, menghadirkan suasana yang seolah-olah menjadi lukisan yang hidup.
Bayangkan arak-arakan lentera raksasa berbentuk tokoh mitologi Jepang dan samurai legendaris, semua diterangi dari dalam dan diarak oleh warga lokal yang menari penuh semangat. Kamu mungkin mengira ini adegan dari anime Demon Slayer atau Spirited Away, tapi ini benar-benar nyata.
Para penari – dikenal sebagai haneto – tidak hanya menari, mereka juga berteriak dengan seruan khas “Rassera! Rassera!” yang membuat suasana semakin menggugah.
Hal menariknya, kamu juga dapat bergabung dan ikut menari bersama mereka! Syaratnya hanya satu: kenakan kostum haneto, yang bisa disewa di sekitar area festival. Dengan ikut serta, kamu tidak hanya menonton budaya, kamu menjadi bagian darinya.
Selain parade, jalanan kota dipenuhi oleh stan makanan kaki lima yang menggoda: jagung bakar, kakigori (es serut rasa buah), hingga cumi bakar segar yang dibumbui khas Aomori. Semua ini bisa kamu nikmati sambil duduk di trotoar bersama penduduk lokal – pengalaman yang menghangatkan hati.
Tips: Datanglah sebelum matahari terbenam agar kamu bisa menikmati lentera-lentera besar saat langit mulai gelap.
2. Gion Matsuri

Gion Matsuri
Beralih ke wilayah Kansai, Gion Matsuri di Kyoto adalah contoh sempurna dari festival yang memadukan keanggunan budaya dengan suasana anime klasik berlatar kota tua. Festival ini berlangsung sepanjang Juli, namun puncaknya ada di dua prosesi besar yang disebut Yamaboko Junko, diadakan pada tanggal 17 dan 24.
Prosesi ini menampilkan kereta hias raksasa yang ditarik oleh puluhan orang, berjalan lambat melalui jalan utama Kyoto. Setiap yamaboko (kereta hias) adalah karya seni bergerak, dihiasi ukiran kayu, kain sutra, dan ornamen yang rumit.
Pemandangan ini langsung mengingatkan kita pada adegan-adegan anime yang berlatarkan Kyoto, seperti Hyouka atau The Tatami Galaxy, di mana festival menjadi latar interaksi antar karakter.
Yang menarik dari Gion Matsuri adalah atmosfernya. Selama dua minggu penuh, kota berubah menjadi semacam panggung budaya terbuka. Rumah-rumah tradisional membuka pintu mereka untuk umum, menampilkan pusaka keluarga dan dekorasi musiman.
Di malam hari, jalanan penuh dengan pasangan muda mengenakan yukata dan obrolan santai di bawah lampu jalan yang redup – suasana yang romantis dan hangat, seperti di anime Whisper of the Heart.
Saran kami? Datang saat malam yoiyama (malam sebelum prosesi utama), ketika kendaraan dilarang masuk dan seluruh kawasan menjadi zona pejalan kaki. Di saat itulah Kyoto seperti terlempar ke masa lalu – dan kamu berada tepat di dalamnya.
3. Tanabata Matsuri

Tanabata Matsuri
Jika kamu mencari festival musim panas Jepang yang mirip di anime dengan sentuhan romantis dan harapan di bawah langit malam, maka Tanabata Matsuri adalah pilihan yang sempurna.
Diadakan setiap tanggal 7 Juli (atau awal Agustus di beberapa kota seperti Sendai), Tanabata berasal dari legenda klasik tentang dua bintang, Orihime dan Hikoboshi, yang hanya bisa bertemu sekali dalam setahun.
Apa yang membuat festival ini begitu istimewa adalah dekorasi bambu berisi harapan yang digantung di seluruh kota. Orang-orang menulis keinginan mereka di kertas warna-warni yang disebut tanzaku, lalu menggantungnya di pohon bambu yang berjajar di sepanjang jalan.
Dalam anime seperti Natsume’s Book of Friends atau Anohana, festival Tanabata sering menjadi momen refleksi dan pengungkapan perasaan – dan atmosfer itu benar-benar terasa dalam perayaan aslinya.
Di Sendai, Tanabata dirayakan dengan megah: ribuan dekorasi bambu raksasa bergoyang tertiup angin di atas kepalamu, menciptakan lautan warna dan suara yang memesona. Ada juga parade, pertunjukan musik, dan kembang api di malam hari.
Jika kamu ingin berpartisipasi, carilah stan tanzaku terbuka untuk umum. Tulis harapanmu, lalu gantungkan. Siapa tahu, seperti dalam cerita, bintang-bintang benar-benar mendengarnya.
Tips Praktis untuk Menikmati Festival Musim Panas di Jepang:
- Cek jadwal resmi festival dan datang lebih awal, terutama saat akhir pekan.
- Sewa yukata untuk pengalaman yang lebih berkesan, banyak tempat penyewaan tersedia di dekat lokasi festival.
- Pastikan membawa uang tunai, karena banyak stan makanan yang tidak menerima pembayaran dengan kartu.
- Gunakan transportasi umum, karena banyak jalan akan ditutup selama festival berlangsung.
Mengunjungi Festival Musim Panas Jepang yang Mirip di Anime bukan hanya soal menonton kembang api atau mencicipi takoyaki. Ini adalah pengalaman budaya yang mendalam, menyentuh sisi nostalgia, kekaguman, bahkan keromantisan yang mungkin selama ini hanya kamu temukan dalam anime.
Jadi, kapan terakhir kali kamu membuat kenangan yang terasa seperti adegan film? Mungkin sekarang saatnya merencanakan liburan musim panas ke Jepang, dan benar-benar hidup di dalam anime buatanmu sendiri. (dda)