Kurang Gerak Saat Puasa? Ini Dampak Buruknya

Kurang Gerak Saat Puasa Ini Dampak Buruknya
Saat menjalani ibadah puasa, sebagian orang cenderung menjadi kurang aktif karena merasa lemas atau ingin menghemat energi.
Perubahan pola makan dan jam tidur sering kali membuat tubuh terasa lebih cepat lelah, sehingga menurunkan keinginan untuk bergerak.
Aktivitas fisik yang berkurang ini mungkin terlihat wajar, namun jika berlangsung terus-menerus, bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Kurangnya aktivitas fisik saat puasa tidak hanya memengaruhi kebugaran fisik, tetapi juga berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kenaikan berat badan, gangguan pencernaan, hingga masalah mental.
Padahal, tetap aktif saat puasa sangat penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Dengan aktivitas fisik yang cukup, tubuh tetap bugar, energi tetap stabil, dan suasana hati menjadi lebih baik.

Kurang Gerak Saat Puasa? Ini Dampak Buruknya
Apa saja dampak buruk kurang gerak saat puasa?
Simak penjelasannya berikut ini!
1. Berat Badan Naik
Meski tidak makan seharian, kurangnya aktivitas fisik justru bisa menyebabkan berat badan naik saat puasa. Hal ini terjadi karena kalori yang masuk ke tubuh tidak terbakar secara optimal.
Apalagi jika saat berbuka dan sahur mengonsumsi makanan berlemak atau tinggi gula tanpa diimbangi dengan olahraga, lemak akan lebih mudah menumpuk di tubuh.
Oleh karena itu, tetap melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau stretching sangat disarankan selama puasa.
2. Otot Melemah dan Kaku
Kurang gerak dalam waktu lama bisa membuat otot melemah dan kehilangan kekuatannya. Kondisi ini dikenal dengan istilah atrofi otot.
Otot yang tidak digunakan akan berkurang massa dan fungsinya, sehingga tubuh terasa kaku dan mudah lelah.
Agar otot tetap kuat selama puasa, lakukan peregangan ringan atau yoga minimal 10-15 menit setiap hari. Selain menjaga kekuatan otot, aktivitas ini juga membantu melancarkan peredaran darah dan mencegah nyeri otot.
3. Gangguan Pencernaan
Aktivitas fisik yang rendah bisa memperlambat kerja usus, sehingga risiko sembelit atau gangguan pencernaan lainnya meningkat.
Berjalan kaki setelah sahur atau berbuka dapat membantu memperlancar sistem pencernaan.
Selain itu, konsumsi air putih yang cukup dan makanan berserat tinggi seperti buah, sayur, dan biji-bijian juga sangat membantu menjaga kesehatan pencernaan selama puasa.
Kombinasi aktivitas fisik dan pola makan sehat akan membantu usus bekerja lebih optimal.
4. Risiko Penyakit Jantung
Kurangnya aktivitas fisik saat puasa juga berdampak buruk pada kesehatan jantung. Gaya hidup pasif meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan penyakit jantung.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan santai, bersepeda, atau stretching dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan memperlancar sirkulasi darah.
Selain itu, pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula sangat disarankan untuk menjaga kesehatan jantung selama puasa.
5. Kualitas Tidur Menurun
Kurang gerak juga bisa mempengaruhi kualitas tidur. Tubuh yang kurang bergerak membuat energi tidak terpakai dengan baik, sehingga sulit merasa lelah dan akhirnya mengalami insomnia.
Padahal, kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh selama puasa. Olahraga ringan seperti stretching atau yoga sebelum tidur bisa membantu tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur.
6. Metabolisme Melambat
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Metabolisme yang lambat membuat tubuh lebih sulit membakar kalori, sehingga risiko penumpukan lemak semakin tinggi.
Akibatnya, tubuh akan terasa lemas, berat badan naik, dan daya tahan tubuh menurun. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau stretching dapat membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga energi tubuh selama puasa.
7. Gangguan Mental dan Emosi
Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental. Kurang gerak saat puasa bisa menyebabkan stres, cemas, dan mood yang tidak stabil.
Olahraga ringan seperti yoga atau meditasi bisa merangsang produksi endorfin yang membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Tetap aktif selama puasa juga membantu menjaga keseimbangan emosi dan meningkatkan kualitas hidup.
Tips Agar Tetap Aktif Saat Puasa
Untuk menjaga kesehatan selama puasa, berikut beberapa tips agar tetap aktif tanpa merasa lemas:
- Lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan selama 10-30 menit sehari.
- Pilih waktu olahraga yang tepat, seperti menjelang berbuka atau setelah salat tarawih.
- Konsumsi makanan sehat yang kaya protein, serat, dan vitamin untuk menjaga energi tubuh.
- Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap terhidrasi.
- Jangan memaksakan diri, sesuaikan aktivitas fisik dengan kondisi tubuh.
- Istirahat yang cukup agar tubuh tetap bugar selama berpuasa.
Kurang gerak saat puasa memang wajar terjadi, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan.
Berat badan naik, otot melemah, gangguan pencernaan, hingga risiko penyakit jantung adalah beberapa dampak buruk dari kurangnya aktivitas fisik saat puasa.
Oleh karena itu, tetap aktif dengan melakukan aktivitas fisik ringan sangat disarankan agar tubuh tetap bugar selama menjalani ibadah puasa.
Dengan menjaga keseimbangan antara ibadah, pola makan sehat, dan aktivitas fisik, puasa akan terasa lebih nyaman dan bermanfaat bagi tubuh.(taa)