
Thailand tengah menjadi sorotan para pecinta kuliner, khususnya berkat kehadiran makanan viral bernama khai krop
KLIKBERITA24.COM - Thailand tengah menjadi sorotan para pecinta kuliner, khususnya berkat kehadiran makanan viral bernama khai krop. Sajian ini sekilas mirip dengan telur asin yang populer di Indonesia, namun ternyata memiliki keunikan tersendiri baik dari tampilan maupun proses pembuatannya.
Telur dikenal luas sebagai sumber protein yang mudah diolah dan terjangkau, sehingga kerap dijadikan lauk andalan di berbagai kalangan. Di Indonesia, kita mengenal telur asin sebagai salah satu olahan khas yang kerap hadir sebagai pendamping nasi atau lauk utama.
Menariknya, Thailand juga memiliki sajian serupa. Meski berbahan dasar yang sama, yaitu telur bebek, olahan bernama khai krop ini memiliki tampilan dan teknik pengolahan yang jauh berbeda dari telur asin Indonesia.
Khai krop adalah jenis telur asin khas Thailand yang sedang viral di media sosial. Popularitasnya meningkat tajam karena bentuk penyajian yang unik dan tampilannya yang tidak biasa. Tak sedikit warganet yang tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah setelah melihat videonya berseliweran di berbagai platform digital.
Dikutip dari laman resmi Thailand Government Public Relations Department, khai krop juga dikenal sebagai Songkhla steamed egg. Nama ini berasal dari daerah tempat sajian ini pertama kali diciptakan dan berkembang, yaitu Songkhla, Thailand.
Songkhla merupakan kota yang berada di wilayah Thailand bagian selatan. Kota ini dikenal memiliki daya tarik wisata budaya dan kuliner yang sangat kuat. Tak heran jika khai krop kemudian menjadi salah satu ikon kuliner lokal yang turut menarik minat wisatawan.
Tak hanya dikenal sebagai sajian khas, telur asin asal Songkhla juga telah mendapatkan pengakuan resmi sebagai produk indikasi geografis. Status ini menegaskan bahwa khai krop merupakan produk khas daerah yang memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Thailand.

Proses pembuatan khai krop sendiri menjadi poin penting yang membedakannya dari jenis telur asin lainnya
Proses pembuatan khai krop sendiri menjadi poin penting yang membedakannya dari jenis telur asin lainnya. Secara visual, sajian ini terlihat berbeda karena menggabungkan dua kuning telur dalam satu cangkang. Penampilannya yang unik ini menjadi alasan mengapa banyak orang penasaran untuk mencobanya.
Langkah pertama dalam proses pembuatannya adalah memisahkan antara kuning dan putih dari telur bebek. Setelah itu, kuning telur direndam dalam air garam dan ditaburi sedikit garam di atasnya untuk menambah cita rasa asin yang khas.
Setelah proses perendaman selesai, dua kuning telur dimasukkan ke dalam satu cangkang kosong. Campuran ini kemudian diberi sedikit air garam lalu dikukus dalam waktu singkat, hanya sekitar 3 hingga 4 menit.
Teknik ini menciptakan tekstur lembut pada bagian dalam telur, sekaligus mempertahankan rasa asin yang lezat. Hasil akhirnya sangat menggugah selera dengan tampilan yang menggoda.
Dilansir dari Thailand’s Indication Journal, keberadaan khai krop bukan hanya sekadar makanan viral semata. Hidangan ini merupakan bagian dari kekayaan budaya kuliner lokal yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Pada masa lampau, khai krop dibuat menggunakan telur dari bebek-bebek petelur yang diternakkan secara khusus di wilayah Sating Phra, distrik Singha Nakhon, provinsi Songkhla. Bebek-bebek ini diberi pakan yang tidak sembarangan.
Pakan yang diberikan berasal dari hasil laut seperti udang kecil, kepiting kecil, dan juga rumput laut. Jenis pakan alami ini dipilih untuk memastikan kualitas gizi telur tetap terjaga dan mendukung produktivitas bebek secara optimal.
Pendekatan ini mencerminkan filosofi kuliner Thailand yang menekankan keseimbangan antara bahan lokal, teknik tradisional, dan nilai gizi. Semua ini menjadikan khai krop bukan sekadar makanan, melainkan representasi budaya dan kearifan lokal.
Jika dibandingkan dengan telur asin dari Indonesia, perbedaan keduanya cukup mencolok. Khai krop tidak memerlukan waktu fermentasi yang lama. Prosesnya jauh lebih singkat karena hanya membutuhkan rendaman garam selama 4 hingga 6 jam sebelum dikukus.
Sementara itu, telur asin ala Indonesia umumnya mengikuti gaya pengolahan dari Tiongkok. Telur bebek dibiarkan utuh dan direndam dalam larutan garam, lalu diperam selama beberapa minggu untuk menghasilkan rasa asin yang meresap sempurna ke dalam telur.
Kedua metode memiliki keistimewaan masing-masing, tetapi khai krop hadir sebagai alternatif yang lebih cepat dibuat dengan tampilan yang tidak kalah menarik. Dalam dunia kuliner modern, aspek visual dan keunikan sajian memang menjadi nilai jual tersendiri, terutama di era media sosial seperti sekarang.
Viralnya khai krop di dunia maya menjadi bukti bagaimana sajian tradisional pun bisa menjadi primadona baru di kalangan muda jika dikemas dengan menarik. Perpaduan antara cita rasa autentik, visual menggoda, dan nilai budaya menjadikan khai krop lebih dari sekadar telur asin biasa.
Tak heran jika netizen dari berbagai negara penasaran mencoba membuat versi mereka sendiri, bahkan menjadikannya konten menarik yang dibagikan secara luas di berbagai platform digital. Thailand kembali membuktikan kekayaan kulinernya yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki cerita dan nilai sejarah di baliknya. (WAN)