
Sate Kambing Balibul Bang Ali menawarkan sensasi berbeda dengan penyajian menggunakan piring panas atau hotplate
KLIKBERITA24.COM - Menikmati sajian satai balibul, yakni daging kambing atau domba muda yang dibakar, menjadi pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta.
Di tengah ragam pilihan tempat makan, Sate Kambing Balibul Bang Ali menawarkan sensasi berbeda dengan penyajian menggunakan piring panas atau hotplate, yang membuat aroma dan rasa satai semakin menggugah selera.
Gerai Sate Kambing Balibul Bang Ali yang berlokasi di bilangan Wates, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, suasana gerai tampak ramai meskipun malam telah tiba. Gerai ini menjadi salah satu dari beberapa cabang yang tersebar di wilayah Jogja dan sekitarnya.
Sate Kambing Balibul Bang Ali memang tidak hanya hadir di satu lokasi. Selain gerai di Wates, cabang lainnya bisa ditemukan di kawasan Prambanan, serta di luar Jogja seperti Magelang, Salatiga, hingga Solo.
Penyebaran lokasi ini memberikan kemudahan bagi para pecinta kuliner yang ingin mencicipi kelezatan khas dari satai muda yang empuk dan kaya rasa.
Gerai ini mulai melayani pelanggan dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 21.00 malam. Jam operasional yang panjang ini memungkinkan pengunjung datang kapan saja, baik untuk sarapan daging yang mengenyangkan maupun makan malam penuh cita rasa.
Begitu masuk, pengunjung akan disambut dengan suasana khas warung makan Jawa yang hangat. Dalam daftar menunya, tersedia beragam pilihan satai, mulai dari sate khas Tegal, sate khas Solo, hingga sate klathak yang disajikan dengan tusuk besi.
Ada juga menu sate kepala kambing yang cukup unik, serta sate ayam bagi pengunjung yang kurang menyukai daging kambing.

Bagi yang tidak sedang ingin menyantap sate, pilihan menu lain juga sangat menggoda. Sate Kambing Balibul Bang Ali menyediakan tongseng
Bagi yang tidak sedang ingin menyantap sate, pilihan menu lain juga sangat menggoda. Sate Kambing Balibul Bang Ali menyediakan tongseng yang kaya rempah, tengkleng yang gurih pedas, sop kambing yang segar, gulai berkuah kental, ayam goreng yang renyah, hingga bakmi dengan cita rasa khas Jawa.
Pengalaman kuliner ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan energi baru untuk melanjutkan perjalanan menjelajahi wilayah Jogja dan sekitarnya. Perpaduan antara sajian daging kering seperti satai dan olahan berkuah seperti tengkleng serta sop, menciptakan sensasi makan yang seimbang dan memuaskan.
Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi, tergantung jenis dan porsi menu yang dipilih. Kisaran harga mulai dari Rp30.000 hingga Rp150.000 per porsi, masih terbilang terjangkau untuk cita rasa dan porsi yang disajikan.
Dengan kualitas daging yang empuk, bumbu meresap, serta penyajian menarik, nilai kuliner di tempat ini layak menjadi incaran para penjelajah rasa.
Jika pada umumnya satai disajikan dengan piring kaca, Sate Kambing Balibul Bang Ali menyajikan berbagai olahan daging tusuk itu dengan piring panas alias hotplate.
Penyajian menggunakan hotplate ini menjadi daya tarik tersendiri. Selain menjaga suhu makanan agar tetap hangat, sensasi dengusan aroma daging yang mengepul membuat pengalaman bersantap semakin menggoda.
Hal Ini adalah pilihan ideal bagi para wisatawan yang ingin merasakan kuliner khas daerah dengan sentuhan modern namun tetap tradisional.
Sate Kambing Balibul Bang Ali tidak hanya menjadi ikon kuliner lokal, tetapi juga bagian dari promosi budaya yang potensial untuk dikembangkan lebih luas. Kehadiran gerai di berbagai kota menunjukkan potensi ekspansi bisnis kuliner yang tetap mempertahankan keaslian rasa dan resep warisan.
Kuliner seperti ini menunjukkan bahwa Yogyakarta juga memiliki kekayaan rasa yang siap bersaing dalam industri kuliner nasional, bahkan internasional. Inilah yang menjadikan kunjungan ke Sate Kambing Balibul Bang Ali sebagai agenda wajib bagi siapa saja yang singgah ke kota ini. (WAN)