Kolesterol Juga Bisa Mengintai Orang Kurus, Ini Ciri-Cirinya!
Saat mendengar kata kolesterol, banyak orang langsung membayangkan sosok bertubuh gemuk, suka makan gorengan, dan jarang olahraga.
Padahal kenyataannya, orang kurus juga bisa memiliki kadar kolesterol tinggi. Fakta ini seringkali mengejutkan karena ada anggapan keliru bahwa berat badan ideal otomatis berarti tubuh sehat.
Sayangnya, kolesterol tinggi pada orang kurus justru sering tidak terdeteksi sejak awal karena merasa “baik-baik saja”. Akibatnya, risiko penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke bisa meningkat tanpa disadari.
Yuk, kenali mengapa kolesterol bisa mengintai siapa saja—termasuk kamu yang berbadan kurus—beserta ciri-cirinya yang perlu diwaspadai.
Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel dan hormon tertentu. Kolesterol dibagi menjadi dua jenis utama:
HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol baik, yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah.
LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat, yang jika berlebihan bisa menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyempitan atau sumbatan.
Kolesterol menjadi berbahaya saat kadar LDL terlalu tinggi atau HDL terlalu rendah, terlepas dari bentuk tubuh seseorang.
Kenapa Orang Kurus Bisa Punya Kolesterol Tinggi
Banyak faktor yang membuat seseorang berbadan kurus tetap berisiko tinggi mengalami kolesterol tinggi, antara lain:
Seringkali kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala jelas sampai terjadi komplikasi. Tapi, ada beberapa tanda-tanda yang patut diwaspadai:
Meski istirahat cukup, kamu tetap merasa letih? Bisa jadi sirkulasi darah ke jaringan tubuh terganggu akibat penyempitan pembuluh darah karena penumpukan kolesterol.
Kolesterol yang menumpuk dapat menyempitkan pembuluh darah di otak, mengganggu aliran darah, dan menyebabkan pusing mendadak, bahkan migrain.
Jika arteri di jantung sudah terpengaruh, kamu mungkin merasakan nyeri dada, seperti tertindih beban berat. Ini bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner.
Lemak berlebih dalam darah kadang terlihat dalam bentuk plak kekuningan di sekitar kelopak mata. Meski kecil, ini bisa jadi tanda serius.
Kolesterol tinggi bisa memperburuk sirkulasi darah ke ekstremitas. Aliran darah yang tidak lancar dapat menyebabkan rasa dingin, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki.
Penyempitan arteri yang menyuplai darah ke sistem pencernaan dapat menimbulkan masalah pencernaan, salah satunya hilangnya nafsu makan.
Kolesterol tinggi bisa memicu detak jantung tidak normal atau palpitasi karena jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah melalui pembuluh yang menyempit.
Kamu tidak bisa menilai kadar kolesterol hanya dari penampilan. Maka dari itu, penting bagi siapa pun, termasuk yang kurus, untuk memeriksakan kolesterol secara berkala.
Tes darah sederhana yang disebut profil lipid bisa mengukur kadar LDL, HDL, total kolesterol, dan trigliserida.
Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan kolesterol setidaknya setiap 5 tahun sekali untuk orang dewasa sehat, dan lebih sering jika kamu punya riwayat keluarga atau gaya hidup berisiko.
Berat badan bukan satu-satunya indikator kesehatan. Berikut adalah beberapa cara menjaga kadar kolesterol tetap sehat, bahkan jika kamu kurus:
Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans seperti gorengan, daging berlemak, mentega, dan makanan olahan. Perbanyak makan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu. Aktivitas seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang bisa meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan LDL.
Kedua kebiasaan ini dapat menurunkan HDL dan meningkatkan risiko penyakit jantung, meski tubuhmu tampak ramping.
Stres kronis dapat memicu perilaku tidak sehat seperti makan berlebihan atau merokok, dan juga secara langsung memengaruhi kadar lemak dalam darah.
Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme lemak dan menyebabkan peningkatan kolesterol jahat.
Kurus bukan jaminan bebas dari kolesterol tinggi. Tanpa disadari, gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik bisa membuat orang bertubuh ramping tetap berisiko mengalami masalah kolesterol.
Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan memperhatikan ciri-ciri yang mungkin muncul.
Ingat, lebih baik mencegah daripada menyesal. Perhatikan apa yang kamu makan, tetap aktif, dan jangan pernah merasa terlalu aman hanya karena timbangan menunjukkan angka ideal.
Kesehatan sejati tak hanya terlihat dari luar, tapi juga dari bagaimana tubuh bekerja di dalam.(taa)