Dony Oskaria menyebut kerja sama Danantara dan Thailand masih dalam pembahasan awal tanpa keputusan final.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa rencana kerja sama antara Indonesia dan Thailand saat ini masih berada pada tahap diskusi awal. Belum ada kesepakatan konkret yang bisa diumumkan ke publik.
Hal itu disampaikan Dony saat ditemui awak media di kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 13.47 WIB. Dengan mengenakan jas dan kemeja abu-abu, Dony menegaskan bahwa pertemuan tersebut bersifat rutin dan belum menghasilkan keputusan final.
“Ini kan progres reguler update, jadi sifatnya masih pembaruan rutin,” kata Dony singkat.
Saat ditanya lebih jauh soal bentuk kerja sama baru yang dibahas dengan pihak Thailand, Dony mengonfirmasi bahwa memang ada sejumlah hal yang tengah dibicarakan. Namun, ia tidak menjelaskan lebih detail mengenai sektor atau bidang spesifik dari kerja sama yang dimaksud.
“Ini lagi memang beberapa didiskusikan. Reguler update dengan Presiden lah,” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN itu juga memilih untuk menahan komentar lebih lanjut soal progres konkret pembahasan tersebut. Ia menyebut bahwa perkembangan lebih lanjut akan disampaikan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani.
“Nanti aja, pas pulang nanti kita dengar Pak Rosan update ya,” pungkas Dony.
Presiden Prabowo dan PM Thailand sepakat memperkuat kerja sama melalui lembaga investasi seperti Danantara.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memang tengah aktif menjajaki penguatan hubungan bilateral dengan berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Thailand. Fokus utama kerja sama ini mencakup bidang perdagangan, ketahanan pangan, hingga pertahanan.
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menegaskan komitmennya untuk mendorong kerja sama investasi antara Indonesia dan Thailand. Hal ini ia sampaikan dalam pernyataan bersama (joint statement) dengan Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang berlangsung di Government House, Bangkok, Senin (19/5/2025) waktu setempat.
“Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk memperdalam integrasi ekonomi kawasan melalui kolaborasi antarlembaga sovereign wealth fund (SWF). Indonesia sendiri akan mengandalkan Danantara sebagai mitra utama dalam kerja sama lintas batas ini.
Sejalan dengan pernyataan Presiden, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, turut menegaskan bahwa rencana kerja sama investasi antara Indonesia dan Thailand telah melalui pembicaraan awal di tingkat kementerian luar negeri kedua negara.
“Seperti yang kemarin sempat dibicarakan oleh kementerian luar negeri kedua negara, bahwa akan ada kerja sama investasi,” kata Sugiono saat memberi keterangan pers di Rosewood Hotel, Bangkok, usai mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral.
Sugiono menjelaskan bahwa Danantara kini memiliki mandat sebagai superholding pengelola kekayaan negara Indonesia. Lembaga ini bertugas menangani investasi strategis di berbagai sektor, termasuk investasi luar negeri, dan menjadi kendaraan utama dalam kerja sama investasi yang dijalin dengan Thailand.
“Kami juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki satu lembaga sovereign wealth fund yang mengelola seluruh aset milik negara Indonesia, yaitu Danantara. Dan kalau nanti ada investasi-investasi, Danantara ini ya jadi vehicle untuk investasi tersebut,” jelas Menlu Sugiono.
Dengan dibukanya jalur kerja sama melalui Joint Trade Commission, pemerintah berharap hubungan ekonomi Indonesia–Thailand akan semakin kuat dan berkelanjutan. Terutama di era ketika investasi lintas negara menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi regional pasca-pandemi dan dalam menghadapi tantangan geopolitik global.
Walau saat ini belum ada hasil akhir yang bisa diumumkan, arah dan niat dari kedua negara cukup jelas: membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan, dengan Danantara sebagai motor penggerak dari sisi Indonesia.(vip)