Categories: Kesehatan

Kenali 5 Gejala Awal Gagal Ginjal Kronis Seperti yang Dialami Almarhum Hotma Sitompul

Kabar duka datang dari dunia hukum Indonesia. Pengacara senior dan tokoh publik Hotma Sitompul tutup usia pada Rabu, 16 April 2025, pukul 11.05 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa penyebab meninggalnya adalah gagal ginjal kronis. Kondisi ini telah lama dideritanya dan terus memburuk hingga akhirnya tidak tertolong.

Gagal ginjal sering kali berkembang secara perlahan dan gejalanya tidak langsung terasa jelas. Itulah mengapa banyak orang baru menyadari ketika fungsi ginjal sudah sangat menurun.

Agar kita bisa lebih waspada, penting untuk mengenali gejala awal yang biasa muncul pada penderita gagal ginjal kronis. Dalam artikel ini, kita sudah merangkum lima gejala yang umum terjadi dan juga dialami oleh almarhum Hotma Sitompul.

Gejala Awal Gagal Ginjal Kronis Seperti yang Dialami Almarhum Hotma Sitompul

Berikut ini adalah beberapa gejala awal gagal ginjal kronis seperti yang dialami almarhum Hotma Sitompul:

1. Pembengkakan di Kaki dan Wajah

Salah satu tanda awal gagal ginjal adalah munculnya pembengkakan, terutama di kaki, pergelangan, dan wajah. Hal ini terjadi karena ginjal yang rusak tidak bisa mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh secara optimal.

Dalam kasus almarhum Hotma Sitompul, pembengkakan sempat terlihat di bagian kaki dan wajah saat menjelang masa kritis. Pembengkakan ini bisa membuat penderita merasa tidak nyaman dan kesulitan bergerak.

Retensi cairan menandakan bahwa tubuh mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan volume cairan di dalamnya. Gejala ini kerap dianggap remeh karena mirip dengan kelelahan biasa atau efek konsumsi garam berlebih.

Padahal, jika dibiarkan, pembengkakan dapat menyebar dan menjadi tanda serius dari kerusakan organ dalam. Pemeriksaan fungsi ginjal sebaiknya segera dilakukan jika pembengkakan tidak kunjung reda.

2. Rasa Lelah Berlebihan

Rasa lelah ekstrem tanpa penyebab yang jelas merupakan gejala gagal ginjal kronis yang cukup umum. Ginjal yang tidak berfungsi optimal tidak mampu membersihkan darah dari limbah, sehingga tubuh menjadi cepat lelah.

Mendiang Hotma Sitompul disebut-sebut kerap merasakan kelelahan ekstrem meskipun tidak tengah melakukan aktivitas berat. Ini karena racun dan zat sisa metabolisme menumpuk di tubuh dan membuat sel-sel kekurangan energi.

Selain lelah, penderita juga bisa mengalami kesulitan berkonsentrasi dan merasa mengantuk sepanjang hari. Akibatnya, kualitas hidup menurun dan aktivitas harian terganggu.

Gejala ini sering disalahartikan sebagai stres atau usia yang menua. Padahal, rasa lelah yang berlangsung terus-menerus patut diwaspadai sebagai indikasi gangguan pada organ penting seperti ginjal.

3. Gangguan Buang Air Kecil

Perubahan pola buang air kecil bisa menjadi sinyal penting dari kerusakan ginjal. Ini termasuk sering buang air kecil, terutama malam hari, atau justru berkurangnya jumlah urine secara drastis.

Dalam fase lanjut, pasien bisa mengalami kesulitan buang air kecil meskipun merasa ingin. Beberapa orang bahkan mendapati urinenya berbusa, berdarah, atau berwarna gelap seperti teh.

Gejala ini muncul karena ginjal yang rusak tak lagi menyaring darah dengan baik. Protein dan sel darah merah bisa bocor ke urine, sehingga memengaruhi warna dan konsistensinya.

Almarhum Hotma Sitompul sempat mengalami penurunan volume urine yang drastis beberapa hari sebelum meninggal. Ini menjadi tanda bahwa fungsi ginjalnya telah menurun ke titik kritis.

4. Mual, Muntah, dan Hilang Nafsu Makan

Ginjal yang tidak bisa membersihkan darah dengan baik menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh. Akibatnya, pasien kerap mengalami mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan secara tiba-tiba.

Gejala ini sering menyebabkan penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi. Dalam jangka panjang, tubuh menjadi semakin lemah dan mudah terserang penyakit lain.

Hotma Sitompul diketahui mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Ia juga dilaporkan mengalami kesulitan makan dan mual terus-menerus.

Kondisi ini membuat tubuhnya makin lemah dan daya tahan tubuh menurun. Kombinasi antara gagal ginjal dan kurangnya asupan nutrisi mempercepat penurunan kondisi kesehatannya.

5. Sesak Napas dan Nyeri Dada

Sesak napas juga merupakan gejala gagal ginjal yang sering luput dari perhatian. Cairan yang menumpuk di paru-paru akibat retensi cairan dapat mengganggu pernapasan.

Selain itu, anemia yang umum terjadi pada penderita gagal ginjal bisa membuat tubuh kekurangan oksigen. Kombinasi dari keduanya menyebabkan pasien merasa sesak napas meski tidak sedang beraktivitas berat.

Dalam kasus Hotma Sitompul, sesak napas terjadi berulang dan semakin parah menjelang akhir hidupnya. Ini menunjukkan bahwa ginjalnya sudah tidak lagi menjalankan fungsi utamanya dalam menjaga keseimbangan cairan.

Gejala ini juga bisa disertai dengan nyeri dada, terutama jika gagal ginjal telah memengaruhi kerja jantung. Oleh karena itu, sesak napas yang datang tiba-tiba harus segera diperiksa secara medis.

Apa Itu Gagal Ginjal Kronis?

Gejala gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap dan tidak bisa kembali normal. Ginjal tidak bisa menyaring darah dengan optimal, menyebabkan penumpukan limbah di dalam tubuh.

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari diabetes, tekanan darah tinggi, hingga infeksi ginjal berulang. Gagal ginjal bisa berkembang selama bertahun-tahun tanpa gejala yang mencolok.

Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan jantung, anemia, gangguan tulang, dan bahkan kematian. Pengobatan umumnya melibatkan diet khusus, pengobatan medis, atau cuci darah (dialisis).

Pada kasus berat, seperti yang dialami Hotma Sitompul, transplantasi ginjal menjadi satu-satunya pilihan untuk memperpanjang harapan hidup. Namun tidak semua pasien cocok atau mendapat donor yang sesuai.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Apabila kamu merasakan beberapa gejala tersebut secara bersamaan, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan fungsi ginjal dapat dilakukan melalui tes darah dan urine sederhana.

Deteksi dini dapat mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Jangan tunggu sampai gejala makin parah atau mengganggu aktivitas harian.

Banyak individu tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah pada ginjal karena tanda-tandanya sering kali tidak jelas. Namun, semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk mengendalikan penyakitnya.

Perlu diingat, ginjal merupakan organ penting yang terus berfungsi tanpa jeda. Menjaga kesehatannya berarti memperpanjang kualitas hidup kita.

 

Kematian Hotma Sitompul menjadi pengingat bahwa gagal ginjal adalah penyakit serius yang tidak bisa dianggap sepele. Penyakit ini tidak datang tiba-tiba, melainkan berkembang pelan tapi pasti.

Mengenali gejala sejak awal adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan permanen. Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter jika kamu merasakan perubahan aneh pada tubuh. (Okt)