Kemenpar Resmi Terbitkan Surat Edaran Libur Lebaran 2025 untuk Antisipasi Lonjakan Wisatawan

Menpar widiyanti putri wardhana terbitkan surat edaran libur lebaran 2025 untuk antisipasi lonjakan wisatawan

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana telah menerbitkan surat edaran guna mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur Lebaran 2025. Melalui surat edaran ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengimbau pemerintah daerah (pemda), asosiasi, dan pelaku usaha untuk mempersiapkan destinasi wisata secara optimal.

Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pariwisata No. SE/1/KK.03/MP/2025 tentang Pelakaanaan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan saat Libur Lebaran serta Hari Raya Idul fitri 1446H/2025M. “Melalui surat ini, saya ingin mengimbau kepada seluruh jajaran pemda, asosiasi, serta para pelaku usaha untuk memberikan pelayanan yang prima serta memastikan keselamatan dan keamanan bagi wisatawan,” ujar Widiyanti dalam konferensi pers bulanan di Kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Widiyanti menegaskan bahwa surat edaran ini diperkuat dengan Surat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur. Surat tersebut berisi imbauan agar pemda dan pengelola destinasi wisata melakukan penilaian risiko serta menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi transportasi wisata.

Lebih lanjut, Kemenpar juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) agar tetap terjangkau, aman, dan menyenangkan selama Lebaran 2025. Pemerintah ingin memastikan bahwa momentum libur panjang ini bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa mengorbankan faktor keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan pemerintah adalah menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13%-14%. Penurunan harga ini berlaku untuk tiket yang dipesan mulai 1 Maret 2025, dengan periode perjalanan pada 24 Maret hingga 7 April 2025.

“Penurunan harga tiket pesawat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk bisa berlibur dan mudik di dalam negeri dengan biaya yang lebih terjangkau,” ungkap Widiyanti. Menurutnya, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengeksplorasi destinasi wisata lokal selama libur Lebaran.

Selain kebijakan harga tiket pesawat, Kemenpar juga menggandeng pelaku usaha untuk menghadirkan berbagai promosi menarik. Beragam diskon dan paket wisata telah disiapkan guna menarik lebih banyak wisatawan domestik selama musim libur Lebaran.

Libur lebaran 2025

Libur lebaran 2025

Widiyanti menjelaskan bahwa terdapat dua kampanye utama yang diluncurkan Kemenpar guna meningkatkan minat masyarakat berwisata saat Lebaran. Kampanye pertama adalah #MudikYuk, yang mengajak pemudik untuk menjelajahi destinasi wisata di sepanjang jalur mudik maupun di sekitar kampung halaman.

Melalui kampanye #MudikYuk, diharapkan para pemudik tidak hanya sekadar pulang ke kampung halaman, tetapi juga turut mengenalkan potensi wisata daerah masing-masing. Dengan demikian, sektor pariwisata lokal bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari meningkatnya jumlah wisatawan domestik.

Selain kampanye #MudikYuk, Kemenpar juga meluncurkan kampanye #LebarandiJakartaAja. Kampanye ini bertujuan untuk menarik wisatawan dari luar Jakarta agar memilih ibu kota sebagai destinasi liburan Lebaran mereka.

Menurut Widiyanti, Jakarta memiliki beragam atraksi wisata yang layak dikunjungi selama musim libur Lebaran. Dari wisata budaya hingga hiburan modern, Jakarta menawarkan pengalaman wisata yang lengkap bagi semua kalangan.

Tak hanya bagi wisatawan luar daerah, kampanye #LebarandiJakartaAja juga menyasar warga Jakarta yang tidak melakukan mudik. Mereka diajak untuk menikmati berbagai atraksi dan promo menarik yang tersedia di kota metropolitan ini selama libur Lebaran.

Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, Kemenpar optimistis sektor pariwisata dapat mengalami peningkatan signifikan selama musim libur Lebaran 2025. Berbagai kebijakan yang diterapkan diharapkan mampu menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh wisatawan.

Pemerintah juga mengingatkan pentingnya peran pemda dan pelaku usaha dalam mendukung kesuksesan program ini. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata, diharapkan libur Lebaran 2025 bisa menjadi momen positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata nasional.

Selain itu, Kemenpar terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan destinasi wisata menghadapi lonjakan wisatawan. Beberapa aspek utama yang menjadi perhatian adalah kebersihan, keamanan, serta kesiapan fasilitas di berbagai destinasi wisata unggulan.

Wisatawan juga diimbau untuk tetap mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku di setiap destinasi wisata yang dikunjungi. Dengan menjaga kedisiplinan dan kesadaran terhadap lingkungan, pengalaman berwisata akan menjadi lebih menyenangkan bagi semua pihak.

Widiyanti menambahkan bahwa Kemenpar akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan sektor pariwisata selama libur Lebaran. Jika diperlukan, pemerintah siap mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai kendala yang mungkin muncul di lapangan.

Dengan kombinasi antara kebijakan harga tiket yang lebih terjangkau, kampanye promosi wisata, serta kesiapan infrastruktur, pemerintah berharap Lebaran 2025 bisa menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata nasional. Semua upaya ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha di sektor pariwisata.

Bagi masyarakat yang ingin berlibur selama Lebaran, Kemenpar merekomendasikan untuk merencanakan perjalanan dengan matang. Pemesanan tiket, akomodasi, serta transportasi sebaiknya dilakukan jauh hari agar terhindar dari lonjakan harga dan kepadatan arus wisatawan.

Pada akhirnya, keberhasilan pelaksanaan libur Lebaran yang aman dan nyaman tergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan wisatawan itu sendiri. Dengan adanya berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan masyarakat bisa menikmati liburan yang menyenangkan sekaligus memberikan dampak positif bagi industri pariwisata tanah air. (dda)