Kembali Lagi ke Timnas, Stefano Lilipaly Targetkan Tiket Piala Dunia Bersama Garuda

Lilipaly dipanggil pelatih Timnas, Patrick Kluivert, untuk menghadapi China dan Jepang
KLIKBERITA24.COM - Latihan pertama Timnas Indonesia di Bali jadi sorotan media. Di antara para pemain, sosok Stefano Lilipaly tampak menonjol, bukan hanya karena kualitasnya di lapangan, tetapi juga karena statusnya sebagai pemain paling senior di skuad Garuda saat ini.
Lilipaly, yang kini berusia 35 tahun, bahkan lebih tua dua tahun dibandingkan bek sentral Timnas, Jordi Amat. Nama Lilipaly kembali dipanggil oleh pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjelang laga penting kontra China dan Jepang.
Kluivert memberikan penjelasan secara terbuka mengenai keputusan tersebut kepada para jurnalis yang hadir dalam sesi latihan tersebut. “Dia telah membuktikan kemampuannya. Posisi yang bisa dia mainkan sangat penting bagi tim. Pengalamannya sebagai pemain juga dapat memberi dampak positif bagi para pemain muda,” ucap Kluivert dengan penuh keyakinan.
Pernyataan tersebut menunjukkan betapa pentingnya pengalaman dan fleksibilitas Fano—sapaan akrab Lilipaly—dalam strategi Timnas kali ini. Pemain yang kini membela Borneo FC Samarinda itu memang dikenal sebagai pemain serba bisa.
Ia mampu beroperasi sebagai penyerang, winger, gelandang serang, hingga bek sayap jika dibutuhkan. Keberagaman posisi ini tentu menjadi aset berharga dalam menghadapi dua lawan tangguh seperti China dan Jepang.
Dalam wawancara terpisah, Lilipaly sendiri mengaku siap menjalankan perannya sebagai pemain senior, terutama dalam membimbing generasi muda yang kini mulai mengisi tubuh Timnas Indonesia. Ia menilai kehadiran para pemain muda dari kompetisi domestik maupun luar negeri menjadi kombinasi yang potensial.
“Banyak pemain muda lokal sudah lama main di Liga Indonesia, dan pemain dari Eropa juga punya kualitas bagus. Saya juga sudah pengalaman di sana (Belanda). Itu bagus untuk saya dan pemain lainnya,” kata Lilipaly dengan nada optimis.

Stefano Lilipaly
Pemain kelahiran Arnhem ini kini juga menjadi rekan sekamar Calvin Verdonk selama pemusatan latihan Timnas di Bali. Ia bahkan disebut-sebut memiliki peluang besar untuk menggantikan posisi Marselino Ferdinan yang harus absen pada laga melawan China karena akumulasi kartu kuning. Namun Lilipaly tak ingin terburu-buru membahas kemungkinan itu.
“Ya saya ada di sini sekarang. Bermain atau tidak, saya tetap akan memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia. Siapapun yang main, terpenting adalah timnas bisa menang dan satu target untuk bisa lolos ke Piala Dunia,” tuturnya tegas.
Komitmen Lilipaly terhadap Timnas tak hanya tercermin dari profesionalismenya di lapangan, tetapi juga dari pandangannya terhadap perkembangan skuad nasional. Ia melihat perbedaan besar antara Timnas Indonesia saat ini dengan beberapa tahun lalu, khususnya dalam komposisi pemain yang kini diisi banyak talenta keturunan.
“Sekarang banyak pemain naturalisasi juga. Masih ada hal lain, tapi yang terpenting sekarang adalah fokus ke depan, bukan masa lalu. Target kami saat ini adalah lolos ke Piala Dunia. Dengan hadirnya pelatih baru, skuad baru, dan peluang baru, ini jadi hal positif buat saya,” pungkasnya.
Pelatih anyar Patrick Kluivert memang membawa angin segar bagi Timnas Indonesia. Keputusannya memanggil pemain berpengalaman seperti Lilipaly merupakan strategi untuk menyeimbangkan potensi muda dengan ketenangan senioritas.
Dalam dunia sepak bola internasional, pengalaman sangat krusial, terutama saat menghadapi tim kuat dan dalam misi besar seperti kualifikasi Piala Dunia. Stefano Lilipaly tampaknya bukan hanya sekadar pelengkap dalam skuad, tetapi benar-benar menjadi bagian penting dalam visi besar Timnas Indonesia ke depan.
Dengan pengalaman panjang di Eropa, kontribusinya diharapkan bisa menular ke pemain muda yang sedang berkembang di Liga 1 maupun luar negeri. Di tengah persaingan ketat, kehadiran pemain senior yang masih haus prestasi seperti Fano adalah kekuatan mental dan teknis yang tak bisa disepelekan.
Kini, seluruh perhatian tertuju pada laga penting di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni mendatang. Apakah Lilipaly akan bermain sejak menit pertama atau lebih sebagai mentor dari bangku cadangan?
Apapun perannya nanti, Fano telah menunjukkan bahwa dedikasinya untuk Timnas Indonesia tetap utuh. Ia siap mengabdi demi satu tujuan besar: membawa Garuda terbang tinggi ke panggung Piala Dunia. (Okt)