Categories: Olahraga

Karier Trent Alexander-Arnold di Liverpool Berakhir, Laga Emosional di Anfield Jadi Penutup Sempurna

KLIKBERITA24.COM - Trent Alexander-Arnold menutup penampilan terakhirnya bersama Liverpool di Anfield dengan momen yang tak terlupakan. Momen ini menjadi semakin mengharukan karena bertepatan dengan seremoni pengangkatan trofi Premier League, simbol prestasi dan penutup perjalanan kariernya bersama klub masa kecilnya.

Bek kanan berusia 26 tahun itu tampil di paruh kedua saat Liverpool melawan Crystal Palace, Minggu malam (25/5/2025) WIB. Laga tersebut berakhir imbang 1-1, dan meski tidak menentukan secara kompetitif, atmosfer yang tercipta di stadion sangat istimewa.

Itu menjadi penampilan ke-259 Alexander-Arnold bersama Liverpool di Premier League, sekaligus yang terakhir. Laga ini bukan sekadar pertandingan penutup musim, tetapi juga bab terakhir dari kisah panjangnya bersama klub yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya sejak masa kecil.

Meski hasil pertandingan tak berpengaruh pada posisi Liverpool di klasemen, sorotan justru tertuju pada momen perpisahan sang putra daerah. Anfield menjadi lautan emosi yang diselimuti cinta dan rasa syukur dari ribuan suporter yang memadati tribun.

Trent yang besar di kota Liverpool mendapat sambutan hangat dari para suporter yang telah mendukungnya sejak masih membela tim akademi. Lagu kebanggaan ‘You’ll Never Walk Alone’ menggema, membawa suasana yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Perpisahan ini menandai akhir dari satu babak penting dalam hidup dan karier Alexander-Arnold. Ia dikabarkan akan melanjutkan petualangannya bersama raksasa Spanyol, Real Madrid, musim depan.

Sebelum laga, Trent mengaku dirinya tak tahu pasti bagaimana perasaannya saat menjejakkan kaki ke lapangan untuk terakhir kalinya. Ia bahkan berbicara langsung kepada pelatih kepala, Arne Slot, untuk meminta satu kesempatan terakhir bermain di hadapan publik Anfield.

Arne Slot pun memberinya kepercayaan untuk tampil sejak awal babak kedua. Sebuah keputusan yang disambut Trent dengan penuh rasa syukur dan balasan berupa performa solid di atas lapangan.

“Saya tidak tahu harus mengharapkan apa saat melangkah ke lapangan hari ini setelah semua yang terjadi beberapa pekan lalu,” ujar Alexander-Arnold usai laga, dengan ekspresi yang mencerminkan perasaan campur aduk antara bangga dan haru.

“Saya hanya ingin bermain sekali lagi untuk klub ini, itu yang saya katakan pada manajer, dan dia mempercayai saya untuk bermain di babak kedua. Sambutan yang saya terima tadi lebih berarti dari apa pun,” lanjutnya dengan mata berbinar.

Sambutan penuh emosi dari para pendukung menunjukkan betapa besar kasih sayang fans Liverpool kepadanya. Sepanjang laga, ia disoraki, disemangati, dan dielu-elukan dengan nyanyian yang terus mengalun tanpa henti.

Trent berjalan mengelilingi stadion usai pertandingan, memberi hormat kepada seluruh penjuru Anfield yang telah menjadi rumah keduanya selama lebih dari satu dekade. Momen tersebut menjadi kenangan yang akan terus melekat dalam ingatannya.

Meskipun telah tampil dalam ratusan laga, Trent menyebut ini sebagai hari paling berkesan sepanjang kariernya di Liverpool. Perasaannya lebih dalam dari sekadar pertandingan biasa—ini adalah bentuk cinta yang utuh antara pemain dan klub.

“Saya sudah memainkan ratusan pertandingan untuk klub ini, tapi belum pernah merasa sebegitu dicintai dan diperhatikan seperti hari ini,” katanya, dengan suara bergetar dan tatapan mata yang sulit menyembunyikan rasa harunya.

“Sejak usia enam tahun hingga sekarang, 26 tahun. Itu waktu yang sangat panjang, dan saya menikmati setiap menitnya,” kenangnya dengan senyum penuh rasa syukur.

Trent tumbuh di bawah bendera Liverpool, dimulai dari akademi, kemudian menembus skuad utama dan menjadi ikon klub. Perjalanan panjang yang penuh tantangan ini membentuknya bukan hanya sebagai pemain hebat, tapi juga sebagai pribadi yang kuat.

Ia menyebut seluruh pengalaman bersama Liverpool—baik dalam suka maupun duka—telah mengukir bekas mendalam dalam hidupnya. Kenangan itu akan selalu menyertainya ke mana pun ia melangkah.

“Naik turunnya perjalanan ini, dari akademi hingga menjadi bagian tetap tim utama, semuanya adalah kehormatan dan kebanggaan bagi saya,” ujar Alexander-Arnold dengan nada tulus dan penuh makna.

“Menjadi bagian dari klub ini adalah sebuah kehormatan. Semua kenangan itu akan selalu saya bawa,” ujarnya sambil menatap lapangan yang telah menjadi saksi perjalanan hidupnya.

Meski menyadari bahwa musim depan ia tidak akan kembali ke Anfield, dalam hatinya masih ada bagian yang belum sepenuhnya siap untuk mengucapkan selamat tinggal. Rutinitas latihan, suasana ruang ganti, dan nyanyian di tribun akan sangat ia rindukan.

Namun, Trent tahu waktunya telah tiba. Ia menganggap hari ini sebagai momen yang akan selalu ia kenang sebagai penutup sempurna dari cerita cintanya dengan Liverpool.

“Rasanya belum benar-benar terasa karena ini adalah satu-satunya hal yang saya tahu selama hidup saya,” katanya sambil menatap tribun Kop yang tak pernah berhenti bernyanyi.

“Saya akan mengenang momen ini seumur hidup saya, terutama hari ini. Ini adalah hari terbaik dalam hidup saya, begitu istimewa dan merupakan pencapaian luar biasa untuk tim dan klub,” pungkasnya, menutup malam penuh kenangan dengan kepala tegak dan hati penuh rasa syukur. (Okt)