Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) untuk tahun 2025.
KLIKBERITA24.COM - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) untuk tahun 2025. Bantuan tahap kedua ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat prasejahtera yang terdampak oleh kenaikan harga BBM.
Untuk mengetahui kapan BLT BBM 2025 cair, masyarakat diimbau untuk memahami jadwal pencairan dan langkah-langkah pengecekan status bantuan secara mandiri.
Penyaluran BLT BBM bertujuan mendukung kebutuhan pokok harian masyarakat berpenghasilan rendah. Dana tunai ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang memenuhi syarat.
Hingga kini, Kemensos belum mengumumkan tanggal resmi kapan BLT BBM 2025 tahap kedua akan dicairkan secara nasional.
Namun, berdasarkan data sebelumnya, tahap pertama bantuan sudah mulai disalurkan sejak 6 Januari 2025. Untuk tahap kedua, pencairannya diperkirakan akan dilakukan secara bertahap mulai Mei 2025 di berbagai daerah.
Bantuan ini akan disalurkan dengan nilai sebesar Rp300 ribu per KPM. Dana tersebut dikirimkan melalui beberapa jalur seperti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih, PT Pos Indonesia, dan juga rekening bank penerima.
Penerima bantuan ini ditentukan oleh beberapa persyaratan resmi dari pemerintah. Bantuan difokuskan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Selain itu, hanya warga yang tergolong keluarga miskin atau rentan miskin yang bisa mendapatkan bantuan ini.
Penerima juga tidak boleh berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, maupun Polri. Tujuannya agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.
Untuk mempermudah pencairan, penerima juga diwajibkan memiliki rekening bank yang sesuai ketentuan pemerintah. Proses administrasi dilakukan melalui pendaftaran di situs resmi atau aplikasi Kemensos.
Calon penerima juga harus mengunggah dokumen pendukung seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) agar proses verifikasi data lebih akurat.
“BLT BBM merupakan program yang ditujukan untuk masyarakat prasejahtera yang terdampak dengan kenaikan harga bahan bakar.”
Cara Cek Penerima BLT BBM 2025
Pemerintah menyediakan dua cara utama untuk mengecek status penerima bantuan ini. Pertama melalui situs resmi Kemensos, dan kedua menggunakan aplikasi Cek Bansos. Untuk mengecek melalui website, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Alternatif lainnya, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi Cek Bansos yang tersedia di Play Store. Berikut langkahnya:
Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke internet atau perangkat digital, pengecekan juga dapat dilakukan secara langsung di kantor desa atau kelurahan.
Petugas di tingkat lokal akan membantu melakukan verifikasi nama melalui sistem Kemensos untuk mengetahui apakah seseorang terdaftar sebagai penerima bantuan.
Pencairan BLT BBM 2025 tahap kedua akan dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah. Hal ini bertujuan agar distribusi bantuan merata dan dapat diawasi dengan lebih optimal.
Dengan pencairan yang dilakukan bertahap, masyarakat diimbau untuk bersabar dan tetap memantau informasi resmi dari Kemensos atau otoritas daerah setempat.
“Untuk mengetahui kapan BLT BBM 2025 cair, masyarakat diharapkan mengetahui jadwalnya.”
Akurasi data dalam DTKS sangat menentukan kelancaran distribusi bantuan. Karena itu, masyarakat juga dianjurkan untuk memastikan bahwa data mereka sudah terdaftar dan terverifikasi dalam sistem.
Jika belum terdaftar, masyarakat dapat segera mengajukan melalui mekanisme resmi di Kemensos dengan membawa dokumen pendukung. Tujuannya agar tak ada yang berhak namun tertinggal dari program bantuan sosial.
Kemensos juga terus meningkatkan pelayanan digital dan sistem integrasi data agar program seperti BLT BBM ini lebih tepat sasaran.
Demikian informasi mengenai jadwal pencairan dan cara mengecek BLT BBM 2025 tahap kedua. Bantuan ini menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi akibat fluktuasi harga bahan bakar. (WAN)