Jelang Final Liga Champions 2025, Inilah 5 Pemain yang Pernah Perkuat PSG dan Inter Milan

Pemain yang pernah perkuat psg dan inter milan

PSG dan Inter Milan akan saling berhadapan di partai puncak Liga Champions 2024/2025. Laga bergengsi ini akan digelar di Allianz Arena, Munchen, pada 1 Juni mendatang.

Paris Saint-Germain memastikan tiket final usai menundukkan Arsenal dengan agregat 3-1. Kemenangan tersebut memastikan langkah mereka ke final kedua dalam lima musim terakhir.

Di sisi lain, Inter Milan menampilkan kejutan besar dengan menumbangkan Barcelona secara dramatis. Klub asal Italia itu menang agregat 7-6 dalam duel dua leg yang menegangkan.

Pertemuan ini bukan hanya soal strategi antara dua pelatih kelas dunia. Namun, final ini juga jadi momen reuni bagi sejumlah pemain yang pernah bermain untuk kedua klub.

Daftar Pemain yang Pernah Perkuat PSG dan Inter Milan

Dalam sejarahnya, PSG dan Inter pernah memiliki beberapa nama besar yang memperkuat kedua klub tersebut. Berikut lima pemain yang memiliki ikatan kuat dengan dua finalis Liga Champions 2025 ini.

1. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic membela Inter Milan dari 2006 sampai 2009, mencetak 66 gol dan meraih tiga gelar Serie A.

Namanya kemudian melejit saat bergabung dengan PSG pada tahun 2012. Ia menjadi ikon klub dengan torehan 156 gol dalam empat musim, serta mempersembahkan empat gelar Ligue 1.

Ibrahimovic dikenal dengan kepribadian kuat dan mental juara yang tinggi. Ia pensiun pada 2023 setelah memperkuat AC Milan di periode terakhir kariernya.

Warisan Zlatan tak hanya soal gol, tapi juga pengaruh besar pada generasi striker muda. Gaya bermainnya masih jadi rujukan bagi banyak penyerang Eropa saat ini.

2. Thiago Motta

Thiago motta

Thiago Motta

Thiago Motta adalah bagian penting dari Inter Milan saat meraih treble winner musim 2009/2010. Ia bergabung pada Mei 2009 dan langsung menjadi andalan di lini tengah.

Pada Januari 2012, Motta hijrah ke PSG dan bertahan hingga pensiun pada 2018. Bersama Les Parisiens, ia meraih lima gelar Ligue 1 dan tampil lebih dari 200 kali.

Setelah gantung sepatu, Motta beralih profesi menjadi pelatih. Ia sempat memukau bersama Bologna dan mendapat kepercayaan melatih Juventus.

Sayangnya, kiprah Motta di Juventus tak berjalan mulus. Ia dipecat pada Maret 2025 akibat rentetan hasil buruk yang dialami timnya.

3. Maxwell

Maxwell

Maxwell

Maxwell memperkuat Inter Milan dari tahun 2006 hingga 2009. Bek asal Brasil itu meraih tiga gelar Serie A selama membela Nerazzurri.

Setelah membela Barcelona, Maxwell bergabung dengan PSG pada 2012. Di klub asal Prancis itu, ia bertahan enam musim dan menjadi bagian penting dominasi PSG.

Peran Maxwell kini beralih dari lapangan ke meja manajemen. Ia bekerja di balik layar sebagai bagian dari struktur internal PSG yang mengatur operasional tim.

Meski tak lagi bermain, pengaruhnya masih terasa dalam dinamika klub. Maxwell tetap jadi figur penting dalam perjalanan PSG menuju puncak Eropa.

4. Achraf Hakimi

Achraf hakimi

Achraf Hakimi

Achraf Hakimi membela Inter Milan selama satu musim pada 2020/2021, mencetak tujuh gol dan membantu tim meraih gelar Serie A. Musim berikutnya, ia diboyong PSG dengan nilai transfer sekitar 60 juta euro.

Ia langsung menjadi bek kanan utama dan pilar penting pertahanan Les Parisiens. Musim ini, Hakimi tampil impresif dan membawa PSG ke partai final Liga Champions. Laga kontra Inter tentu menjadi momen emosional baginya.

Bertemu mantan klub di partai besar seperti ini tentu jadi motivasi tambahan. Kini, Hakimi punya kans mencatat sejarah bersama PSG di ajang Eropa.

5. Milan Skriniar

Milan skriniar

Milan Skriniar

Milan Skriniar menjadi bek utama Inter Milan dari 2017 hingga 2023. Ia tampil lebih dari 200 kali dan ikut mempersembahkan gelar Serie A untuk tim.

Pada musim panas 2023, bek asal Slovakia itu hijrah ke PSG. Pada musim pertamanya, Skriniar memberikan kontribusi besar dalam meraih gelar Ligue 1 dan Coupe de France.

Namun, musim ini situasinya berubah drastis. Skriniar tak masuk dalam rencana Luis Enrique dan akhirnya dipinjamkan ke Fenerbahce pada Januari 2025.

Meski tidak tampil di final, kontribusinya tetap penting dalam kisah pertemuan PSG dan Inter. Ia jadi salah satu pemain yang merasakan atmosfer dua klub besar Eropa itu.

 

Final Liga Champions antara PSG dan Inter Milan lebih dari sekadar perebutan gelar Eropa. Laga ini juga menjadi simbol dari perjalanan panjang para pemain dan sejarah yang saling bersinggungan.

Nama-nama seperti Ibrahimovic, Motta, hingga Hakimi menjadi penghubung yang memperkuat cerita besar dua klub ini. Mereka pernah merasakan tekanan dan kebanggaan dari dua sisi lapangan yang kini berseberangan.

Pertemuan PSG dan Inter di Allianz Arena pun semakin menarik karena kisah-kisah tersebut. Bagi para pecinta sepak bola, ini adalah duel yang menyatukan sejarah, emosi, dan ambisi dalam satu malam final.

Akankah PSG meraih gelar Liga Champions perdana mereka? Ataukah Inter akan kembali menjuarai Eropa? Semua jawabannya akan terungkap pada 1 Juni 2025. (Okt)