Penyakit asam lambung kronis yang tidak diobati dapat memicu kanker esofagus.
Asam lambung kronis, atau yang dikenal dengan istilah medis gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi medis yang umum terjadi di masyarakat.
Meskipun sering dianggap remeh, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk kanker esofagus.
Penting untuk memahami gejala, penyebab, dan risiko yang terkait dengan asam lambung kronis agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Asam lambung kronis adalah kondisi di mana asam lambung secara rutin naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi pada lapisan esofagus.
Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi asam, nyeri ulu hati, dan kesulitan menelan.
Jika gejala ini terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu dan berlangsung dalam jangka waktu lama, maka kondisi ini dapat dikategorikan sebagai GERD.
Gejala asam lambung kronis dapat bervariasi, namun beberapa gejala umum yang sering dialami antara lain sebagai berikut.
Jika gejala-gejala ini terjadi secara teratur dan tidak ditangani dengan baik, maka risiko komplikasi serius akan meningkat.
Mengenali gejala dan dampak asam lambung kronis.
Asam lambung kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:
1. Esofagitis: Peradangan pada lapisan kerongkongan yang dapat menyebabkan nyeri saat menelan, radang tenggorokan, dan penurunan nafsu makan.
2. Striktur esofagus: Penyempitan saluran kerongkongan akibat pembentukan jaringan parut, yang dapat menyebabkan kesulitan menelan dan tersedak.
3. Ulkus esofagus: Luka terbuka pada dinding kerongkongan yang dapat menyebabkan perdarahan dan nyeri hebat.
4. Barrett’s esophagus: Perubahan sel pada lapisan bawah kerongkongan yang dapat berkembang menjadi kanker esofagus.
Kanker esofagus adalah pertumbuhan sel kanker yang terjadi di kerongkongan. Kondisi ini dapat berkembang dari komplikasi asam lambung kronis, terutama pada individu yang mengalami GERD dalam jangka panjang.
Salah satu kondisi yang dapat berkembang akibat GERD adalah Barrett’s esophagus, di mana sel-sel normal pada lapisan bawah kerongkongan digantikan oleh sel-sel yang mirip dengan sel usus. Kondisi ini meningkatkan risiko berkembangnya kanker esofagus.
Selain itu, iritasi kronis akibat asam lambung dapat menyebabkan perubahan genetik pada sel-sel kerongkongan, yang seiring waktu dapat berkembang menjadi kanker.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala asam lambung kronis dan segera mencari pengobatan yang tepat.
Untuk mencegah komplikasi serius akibat asam lambung kronis, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan bagi penderita penyakit tersebut.
Asam lambung kronis bukanlah kondisi yang dapat dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kanker esofagus.
Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala asam lambung kronis (GERD) sejak dini agar tidak berisiko terkena penyakit kanker yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. (fam)