Categories: Kesehatan

Jangan Dianggap Sepele ! Demam Berdarah Bisa Sebabkan Komplikasi Serius

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang serius di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia, terutama saat musim hujan ketika populasi nyamuk meningkat drastis.

DBD sering kali menyerang tanpa disadari karena gejalanya mirip dengan penyakit infeksi lainnya, seperti flu atau tifus.

Namun, demam berdarah memiliki ciri khas berupa demam tinggi mendadak yang sulit turun, nyeri di seluruh tubuh, serta risiko komplikasi berbahaya seperti perdarahan dan syok.

Demam Berdarah Bisa Sebabkan Komplikasi Serius

Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat mengancam nyawa.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan demam berdarah agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar

Bagaimana Seseorang Bisa Terkena Demam Berdarah?

Seseorang dapat terjangkit demam berdarah jika digigit oleh nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus Dengue.

Nyamuk ini biasanya hidup dan berkembang biak di tempat-tempat yang memiliki genangan air tenang, seperti bak mandi yang jarang dikuras, kaleng bekas, ban bekas, tempat minum hewan, dan sampah plastik yang menampung air hujan.

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus aktif menggigit manusia terutama pada pagi dan sore hari.

Nyamuk betina yang telah terinfeksi akan menyebarkan virus Dengue ke manusia saat menggigit untuk menghisap darah sebagai sumber nutrisi bagi telurnya.

Selain melalui gigitan nyamuk, demam berdarah juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janinnya selama masa kehamilan atau saat persalinan.

Namun, penyakit ini tidak dapat menular secara langsung dari manusia ke manusia.

Gejala Demam Berdarah

Demam berdarah memiliki gejala yang khas dan berkembang dalam beberapa fase. Gejala awal yang umum terjadi meliputi:

  • Demam tinggi yang mendadak hingga mencapai 39–40°C.
  • Sakit kepala hebat.
  • Nyeri pada bagian belakang mata.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Ruam kemerahan di kulit yang bisa muncul atau tidak muncul.

Demam pada demam berdarah biasanya berlangsung selama sekitar tiga hari dan sering kali sulit turun meskipun sudah diberi obat penurun panas.

Setelah demam turun, pasien mungkin merasa lebih baik, tetapi sebenarnya kondisi ini masuk ke dalam fase kritis.

Fase Kritis pada Demam Berdarah

Setelah mengalami demam tinggi, pasien bisa mengalami fase kritis yang sering kali menipu karena tubuh tampaknya mulai membaik.

Namun, pada fase ini, kadar trombosit dalam darah menurun drastis dan terjadi kebocoran pada pembuluh darah.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, termasuk perdarahan internal dan syok.

Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada fase kritis antara lain:

  • Nyeri perut yang hebat.
  • Muntah terus-menerus.
  • Kelelahan ekstrem meskipun sebelumnya merasa membaik.
  • Gelisah dan sulit tidur.
  • Gusi berdarah atau mimisan.
  • Muntah darah.
  • Buang air besar berdarah.
  • Jantung berdebar cepat.
  • Napas cepat dan pendek.
  • Kulit pucat, dingin, dan berkeringat.

Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis karena kondisi ini bisa berujung pada kegagalan organ dan kematian jika tidak segera ditangani.

Komplikasi Akibat Demam Berdarah

Demam berdarah yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:

  • Perdarahan Internal – Akibat kebocoran pembuluh darah yang tidak terkendali.
  • Kejang – Bisa terjadi akibat demam tinggi yang tidak tertangani dengan baik.
  • Kerusakan Organ – Termasuk hati, jantung, otak, dan paru-paru.
  • Syok Hipovolemik – Disebabkan oleh kehilangan banyak cairan dari pembuluh darah, yang dapat berujung pada kematian.
  • Gagal Organ Ganda – Kondisi di mana berbagai organ tubuh berhenti berfungsi akibat infeksi parah.

Pencegahan Demam Berdarah dengan 3M

Mencegah demam berdarah lebih baik daripada mengobatinya. Salah satu langkah pencegahan yang paling efektif adalah menerapkan strategi 3M, yaitu:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk.
  • Menutup rapat tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi dan ember yang tidak digunakan.
  • Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air, seperti botol plastik, ban bekas, dan kaleng.

Selain itu, beberapa langkah tambahan yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah adalah:

  • Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan serai.
  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama bagi anak-anak.
  • Memakai lotion anti-nyamuk atau obat nyamuk di rumah.
  • Menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada tempat bagi nyamuk berkembang biak.
  • Menggunakan pakaian yang menutupi tubuh saat beraktivitas di luar ruangan pada pagi dan sore hari.

Demam berdarah merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh virus Dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Penyakit ini tidak menular antar manusia secara langsung, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Fase kritis setelah demam turun adalah waktu yang paling berbahaya karena bisa menyebabkan perdarahan dan syok akibat rendahnya kadar trombosit.

Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan menghindari perkembangbiakan nyamuk melalui strategi 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).

Kesadaran akan bahaya demam berdarah dan langkah-langkah pencegahannya sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini.(taa)