Investor Kripto RI Tembus 15 Juta, Edukasi dan Pajak Jadi Sorotan

Investor kripto

KLIKBERITA24.COM - Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global, sektor aset digital seperti kripto justru menunjukkan tren positif.

Di Indonesia, optimisme terhadap industri ini makin tumbuh seiring meningkatnya jumlah investor serta kabar baik dari pasar global yang memberikan dorongan tambahan pada pergerakan harga.

Gabriel Rey, CEO dari platform investasi kripto Triv sekaligus pelaku aktif dalam industri kripto nasional, menyampaikan bahwa saat ini sentimen pasar berada dalam fase bullish.

Ia mengaitkan hal tersebut dengan sejumlah faktor eksternal yang memberi pengaruh besar terhadap dinamika aset digital, khususnya bitcoin.

“Saat ini prospek kripto masih dalam sentimen bullish, dengan berbagai berita seperti rencana Fed potong suku bunga pada bulan Oktober nanti. Trump mulai mau berdiskusi dengan China dan menunda tarif,” ujar Gabriel dalam pernyataannya, Senin (9/6/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa dari sisi harga, pergerakan bitcoin sebagai indikator utama pasar kripto global memperlihatkan tren positif. Kisaran harga yang disebutkannya menjadi sinyal bahwa pasar belum kehilangan daya tarik.

“Local bottom di 101.000 sampai 103.000, local top di 109.000 sampai 120.000 dollar AS,” lanjutnya.

Tidak hanya dari sisi harga global, perkembangan industri kripto di dalam negeri pun menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor kripto di Indonesia kini hampir menyentuh angka 15 juta. Angka ini mencerminkan minat masyarakat yang terus bertumbuh terhadap aset digital.

“Saat ini jumlah investor Indo juga semakin naik berdasarkan data OJK, hingga lebih dari 10 persen hanya dalam waktu 1 bulan. Jadi menurut saya awareness masyarakat Indonesia cukup besar dalam dunia kripto,” terang Gabriel.

Industri kripto indonesia

Industri kripto Indonesia terus tumbuh dengan jumlah investor mendekati 15 juta. Namun, tantangan utama seperti pajak tinggi dan kurangnya edukasi di luar Jawa masih membayangi.

Meski demikian, distribusi penggunaan kripto di Indonesia belum merata. Gabriel menilai bahwa pengguna aset digital masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa.

Sementara itu, daerah di luar Jawa masih belum tersentuh secara maksimal oleh edukasi dan literasi terkait teknologi ini.

“Saat ini demografis pengguna kripto mayoritas masih ada di Pulau Jawa. Menurut saya, orang daerah masih belum melek akan kripto. Sehingga dibutuhkan pelatihan,” katanya.

Isu lain yang cukup krusial dan masih menjadi hambatan utama dalam perkembangan industri ini adalah soal regulasi, khususnya mengenai beban pajak.

Gabriel mengungkapkan bahwa tingginya pajak transaksi membuat biaya di exchange lokal menjadi kurang kompetitif jika dibandingkan dengan platform global.

“Tantangan saat ini adalah pajak yang tinggi membuat biaya exchange lokal lebih mahal daripada exchange global sehingga menyulitkan untuk berkompetisi,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia mendorong agar pemerintah melakukan evaluasi dan kajian terhadap kebijakan perpajakan kripto.

Menurutnya, regulasi yang lebih akomodatif akan sangat membantu pertumbuhan industri lokal dan menjaga ekosistem yang sehat di tengah kompetisi global.

“Harapannya tentu pemerintah melakukan kajian atas peraturan ini sehingga masyarakat juga mendapatkan biaya transaksi yang lebih murah pada exchange lokal,” sambung Gabriel.

Lebih jauh lagi, ia juga menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan digital, terutama dalam konteks teknologi blockchain dan kripto.

Ia percaya bahwa dengan pelatihan yang tepat dan dukungan edukasi dari pemerintah serta pelaku industri, masyarakat di luar Jawa bisa lebih memahami dan memanfaatkan kripto secara bijak.

Gabriel menyatakan optimismenya bahwa jika regulasi diperbaiki dan edukasi diperluas, industri kripto di Indonesia akan berkembang pesat dan memberi manfaat besar bagi ekonomi digital nasional.

Ia percaya kripto bukan hanya instrumen spekulatif, tetapi bagian penting dari masa depan sistem keuangan global dan lokal. (vip)