IHSG Anjlok, Sandiaga Uno Soroti Faktor Lunturnya Kepercayaan Pasar

IHSG Anjlok, Sandiaga Uno Soroti Faktor Lunturnya Kepercayaan Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan signifikan beberapa waktu terakhir, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor maupun pelaku pasar.
Penurunan ini bukan semata karena faktor eksternal global seperti ketidakpastian ekonomi dunia, tetapi juga disebabkan oleh dinamika domestik yang tengah berkembang.
Salah satu tokoh yang menyoroti fenomena ini adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Dalam pernyataannya seusai menghadiri diskusi ISACA Indonesia Chapter di Fx Sudirman Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025, Sandiaga menilai bahwa salah satu faktor utama yang membuat IHSG melemah adalah lunturnya kepercayaan pasar terhadap arah kebijakan pemerintah.
Ia menyoroti bahwa pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (revisi UU TNI) memunculkan persepsi di kalangan investor bahwa ada perubahan mendasar dalam kebijakan pemerintah.
Euforia Pasar di Awal Masa Transisi Pemerintahan
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa sebelumnya pasar sempat merespons dengan sangat positif transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto.
Optimisme tersebut tercermin dari capaian IHSG yang sempat menembus level tertinggi di 7.900.
Pasar menilai bahwa Prabowo akan melanjutkan program-program ekonomi dan pembangunan yang sudah dijalankan oleh Jokowi.
“Ini kan ada perubahan. Karena dulu investor melihat bahwa ada keberlanjutan kebijakan dari era Pak Jokowi ke Prabowo, dan ini yang dijanjikan,” ujar Sandiaga.
Namun, munculnya sejumlah kebijakan yang dinilai berbeda dari ekspektasi, seperti revisi UU TNI, mulai memunculkan ketidakpastian di kalangan pelaku pasar.
Perubahan ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai sinyal bahwa kesinambungan kebijakan yang sebelumnya diharapkan bisa terjaga, justru mulai berubah arah.
Pentingnya Kepastian Kebijakan bagi Investor

IHSG Anjlok, Sandiaga Uno Soroti Faktor Lunturnya Kepercayaan Pasar
Dalam dunia investasi, kepastian hukum dan kebijakan adalah fondasi utama bagi tumbuhnya kepercayaan investor.
Ketika arah kebijakan pemerintah dianggap berubah tanpa penjelasan yang transparan dan menyeluruh, para investor akan cenderung menahan diri, bahkan menarik investasinya dari pasar modal.
Sandiaga menegaskan bahwa pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan investor.
Menurutnya, apa yang terjadi saat ini bukanlah perubahan fundamental, melainkan bagian dari proses transformasi menuju pemerintahan yang lebih baik.
“Pemerintah harus kembali meyakinkan para investor bahwa tidak ada perubahan yang fundamental. Ini adalah bagian dari transformasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah dengan pelaku pasar. Segala isu yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor harus bisa dijelaskan secara lugas, transparan, dan meyakinkan.
Respon Terhadap Revisi UU TNI
Salah satu fokus kekhawatiran pasar saat ini memang tertuju pada revisi UU TNI.
Sebagian investor menilai bahwa perubahan aturan tersebut dapat membawa konsekuensi terhadap stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia, yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi investor global.
Meski demikian, Sandiaga mencoba melihat dari perspektif berbeda.
Ia menilai bahwa revisi tersebut bukanlah sebuah sinyal negatif, melainkan bagian dari penyesuaian kebutuhan nasional di tengah tantangan geopolitik dan keamanan global.
Namun demikian, persepsi pasar tetap perlu dijaga. Jika ketidakpastian terus membayangi, bukan tidak mungkin arus investasi akan semakin terhambat, berimbas pada pertumbuhan ekonomi nasional yang ikut melambat.
Solusi Mengembalikan Kepercayaan Pasar
Sandiaga Uno menggarisbawahi beberapa langkah penting yang perlu segera diambil pemerintah:
Transparansi dan Komunikasi Intensif
Pemerintah harus aktif melakukan sosialisasi mengenai setiap kebijakan yang diambil. Dialog terbuka dengan pelaku pasar, asosiasi bisnis, dan investor asing sangat diperlukan agar tidak ada kesalahpahaman.
Jaminan Keberlanjutan Program Ekonomi
Pemerintah perlu memastikan bahwa program-program strategis di era sebelumnya tetap berjalan, seperti pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, dan kemudahan berusaha (ease of doing business).
Hal ini penting untuk menegaskan bahwa arah pembangunan tetap pada jalur yang telah membawa pertumbuhan positif.
Perbaikan Iklim Investasi
Selain menjaga stabilitas politik, reformasi birokrasi, kepastian hukum, serta penguatan lembaga keuangan perlu terus diperbaiki agar memberikan rasa aman bagi investor.
Fokus pada Stabilitas Makroekonomi
Pemerintah juga harus memastikan bahwa inflasi, nilai tukar rupiah, serta suku bunga tetap dalam kondisi stabil agar tidak menambah kekhawatiran di pasar.
Momentum Pemulihan Pasar
Melemahnya IHSG saat ini sesungguhnya bisa menjadi momentum introspeksi bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan respons pasar atas setiap kebijakan yang diambil.
Di era globalisasi, arus informasi sangat cepat dan sensitif. Apapun langkah pemerintah akan langsung direspon pasar, baik secara positif maupun negatif.
Sandiaga menyadari tantangan besar di tengah ketidakpastian global seperti perang dagang, konflik geopolitik, hingga perlambatan ekonomi negara mitra dagang Indonesia.
Namun menurutnya, Indonesia memiliki kekuatan domestik yang masih solid untuk bangkit, asalkan kepercayaan investor tetap dijaga.
“Saya yakin dengan komunikasi yang baik, keterbukaan, serta konsistensi arah kebijakan, kita bisa mengembalikan euforia yang sebelumnya sempat dirasakan pasar,” pungkasnya.
Pasar keuangan adalah refleksi dari sentimen kepercayaan. Pemerintah memegang peran vital untuk memastikan bahwa sinyal yang dikirimkan kepada investor adalah sinyal kepastian, stabilitas, dan keberlanjutan.
Pernyataan Sandiaga Uno menjadi pengingat bahwa menjaga komunikasi terbuka, konsistensi kebijakan, serta memberikan kepastian hukum harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kestabilan IHSG dan iklim investasi Indonesia ke depan.(taa)