IHSG Anjlok Drastis di Akhir Pekan! 10 Saham Ini Justru Ramai Diborong Investor Asing

Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 123,49 poin atau melemah sekitar 1,93%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan pada perdagangan akhir pekan ini. Setelah sempat menguat dalam dua hari berturut-turut, IHSG kembali terkoreksi cukup dalam.
Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 123,49 poin atau melemah sekitar 1,93%. Pada penutupan perdagangan Jumat (21/3/2025), IHSG berada di level 6.258,17 setelah mengalami tekanan jual yang tinggi.
Dalam sepekan terakhir, IHSG mencatatkan pelemahan hingga 3,95%. Tren negatif ini terjadi akibat sentimen pasar yang kurang kondusif, baik dari faktor eksternal maupun internal.
Sepanjang perdagangan Jumat, IHSG lebih banyak berada di zona merah sejak sesi pembukaan. Level terendah yang tercatat mencapai 6.218, sementara level tertinggi berada di 6.426 sebelum akhirnya kembali turun.
Total perdagangan saham di BEI pada hari Jumat telah mencapai 21,66 miliar lembar saham. Sementara itu, nilai transaksi yang terjadi di seluruh pasar mencapai Rp 21,69 triliun dalam satu hari.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 476 saham mengalami penurunan harga. Di sisi lain, hanya 135 saham yang mampu mencatatkan kenaikan, sedangkan 187 saham lainnya stagnan.
Tekanan jual yang tinggi juga dipengaruhi oleh aksi jual investor asing di pasar saham. Investor asing telah mencatatkan net sell atau jual bersih jumbo kurang lebih sebesar Rp 2,35 triliun di seluruh pasar saham.
Dalam sepekan terakhir, total dari akumulasi net sell asing telah mencapai Rp 6,55 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing masih cenderung melepas sahamnya di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Meski terjadi aksi jual besar-besaran, beberapa saham tetap menjadi incaran investor asing. Beberapa saham bahkan mencatatkan net buy dalam jumlah besar sepanjang minggu terakhir.
Saham yang Diborong Investor Asing Dalam Sepekan Terakhir

Saham yang Diborong Investor Asing Dalam Sepekan Terakhir
Berikut ini adalah beberapa saham yang diborong oleh investor asing dalam sepekan terakhir:
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) – Rp 260,63 miliar
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) – Rp 92,25 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) – Rp 58,46 miliar
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Rp 57,03 miliar
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) – Rp 53,24 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) – Rp 48,31 miliar
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) – Rp 48,06 miliar
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) – Rp 36,01 miliar
Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menempati posisi teratas dengan net buy terbesar sebesar Rp 260,63 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa saham di sektor pertambangan masih menarik bagi investor asing.
Di urutan kedua, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan net buy sebesar Rp 233,52 miliar. Saham ini banyak dikoleksi investor asing meskipun IHSG mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir.
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berada di peringkat ketiga dengan net buy mencapai Rp 92,25 miliar. Saham ini bergerak di sektor petrokimia yang masih memiliki prospek positif untuk jangka panjang.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga menjadi incaran investor asing dengan net buy sebesar Rp 58,46 miliar. Sebagai salah satu emiten pertambangan terbesar, ANTM tetap diminati meskipun pasar sedang tidak stabil.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berada di posisi kelima dengan net buy sebesar Rp 57,03 miliar. Saham teknologi ini masih menjadi pilihan investor asing meskipun harga sahamnya sempat mengalami fluktuasi.
Di sektor agribisnis, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan net buy sebesar Rp 53,24 miliar. Investor asing tampaknya masih melihat peluang pertumbuhan dari sektor peternakan dan pangan.
PT Astra International Tbk (ASII) menempati posisi ketujuh dengan net buy mencapai Rp 48,31 miliar. Sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, saham ASII tetap menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menarik perhatian investor asing dengan net buy sebesar Rp 48,06 miliar. Emiten ini bergerak di sektor energi dan infrastruktur yang masih memiliki potensi pertumbuhan.
Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) juga mencatatkan net buy yang cukup besar yaitu Rp 36,01 miliar. Saham ini bergerak di sektor batu bara yang masih menarik meskipun harga komoditas mengalami naik turun.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berada di peringkat kesepuluh dengan net buy sebesar Rp 30,04 miliar. Saham energi ini masih cukup diminati oleh investor asing dalam sepekan terakhir.
Sentimen Pasar dan Prospek IHSG ke Depan
Pelemahan IHSG dalam sepekan terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah tekanan dari pasar global yang mengalami volatilitas tinggi.
Selain itu, ekspektasi terhadap kebijakan bank sentral turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor cenderung mengantisipasi kemungkinan perubahan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Di sisi domestik, kondisi ekonomi Indonesia juga masih menjadi perhatian utama pelaku pasar. Data ekonomi yang kurang positif menjadi salah satu penyebab investor asing cenderung melakukan aksi jual.
Meskipun IHSG mengalami tekanan, beberapa sektor masih memiliki prospek pertumbuhan yang cukup baik. Sektor pertambangan, energi, dan agribisnis masih menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang.
Dalam beberapa pekan ke depan, IHSG masih berpotensi mengalami pergerakan yang fluktuatif. Perkembangan pasar global dan kebijakan ekonomi dalam negeri akan menjadi faktor penentu arah IHSG selanjutnya. (dda)