Harga Emas Naik Tajam, Ekonom Bocorkan Strategi Investasi Emas Paling Cuan di 2025

Strategi investasi emas

Harga emas dunia sedang menunjukkan performa yang luar biasa sepanjang tahun 2025. Kenaikannya bukan hanya konsisten, tapi juga melampaui ekspektasi banyak analis keuangan.

Menurut data Bloomberg per Selasa (22/4), harga emas di pasar spot tembus US$ 3.428,71 per ons troi. Dibandingkan posisi awal tahun di US$ 2.058,96, ini berarti kenaikan mencapai 66,52% hanya dalam waktu kurang dari empat bulan.

Fenomena ini menimbulkan satu pertanyaan krusial: kapan momen terbaik untuk masuk ke pasar emas demi meraih keuntungan optimal?. Dalam artikel ini, kita akan membedah tren, alasan di balik lonjakan, dan strategi masuk terbaik menurut para ekonom.

Mengapa Harga Emas Melejit di 2025?

Lonjakan harga emas bukan tanpa alasan yang kuat. Gabungan faktor geopolitik, lonjakan inflasi global, dan tekanan suku bunga menjadi penyebab utamanya.

Ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian perekonomian global mendorong investor berbondong-bondong membeli emas. Emas dikenal sebagai aset safe haven karena nilainya relatif stabil ketika terjadi krisis.

Selain itu, sinyal penurunan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat membuat dolar melemah. Ketika nilai dolar turun, harga emas biasanya meningkat karena lebih terjangkau bagi investor di luar Amerika Serikat.

Kapan Waktu Terbaik Masuk ke Pasar Emas?

Para ekonom menilai, waktu terbaik membeli emas bukan saat harga sedang tinggi, tapi saat terjadi koreksi wajar. Koreksi biasanya terjadi setelah periode kenaikan cepat, ketika pelaku pasar mengambil keuntungan.

Menurut Dr. Luki Prasetyo, ekonom pasar modal dari UI, investor sebaiknya menunggu saat harga emas turun di kisaran US$ 3.100–3.200 per ons troi. Koreksi di angka tersebut masih tergolong sehat dan memberi peluang keuntungan jangka menengah.

Namun, jangan menunggu terlalu lama hingga harga kembali ke level awal tahun. Dengan inflasi yang belum reda dan geopolitik belum kondusif, kecil kemungkinan harga turun drastis dalam waktu dekat.

Apa Saja Instrumen Investasi Emas yang Tersedia?

Untuk berinvestasi emas, tersedia beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan profil risiko. Setiap instrumen punya kelebihan dan kelemahannya sendiri.

Pertama, ada emas fisik dalam bentuk logam mulia seperti Antam atau UBS. Ini cocok untuk investor konservatif, meski menyimpan dan menjualnya membutuhkan usaha lebih.

Kedua, tabungan emas digital melalui platform seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau e-commerce lain. Lebih fleksibel, mudah dipantau, dan bisa dibeli mulai dari nominal kecil.

Ketiga, reksa dana emas yang dikelola oleh manajer investasi, dengan sebagian besar portofolionya terdiri dari saham tambang emas atau kontrak berjangka emas. Instrumen ini cocok untuk investor yang ingin diversifikasi dan mengincar imbal hasil lebih tinggi.

Strategi Praktis Investasi Emas Tahun Ini

Investasi emas

Investasi Emas

Strategi pertama yang bisa diterapkan adalah dollar cost averaging (DCA). Dengan DCA, Anda membeli emas secara berkala dalam jumlah yang sama tanpa memedulikan harga.

Metode ini efektif mengurangi risiko beli di harga puncak, karena harga beli akan dirata-ratakan. Misalnya, Anda menyisihkan Rp500.000 setiap bulan untuk beli emas digital.

Strategi kedua adalah buy on weakness, yaitu membeli ketika harga mengalami penurunan signifikan dalam periode waktu yang singkat. Tapi strategi ini membutuhkan analisis dan kesiapan mental, karena waktu masuknya harus tepat.

Gabungan kedua strategi juga bisa dilakukan. Anda bisa rutin menabung emas sambil menyisakan sebagian dana untuk membeli saat ada peluang koreksi tajam.

Apakah Tahun 2025 Cocok untuk Investasi Emas Jangka Panjang?

Banyak analis melihat 2025 sebagai tahun keemasan bagi komoditas emas. Jika kondisi geopolitik dan ekonomi global tak kunjung stabil, harga emas berpotensi terus naik.

Emiten tambang emas juga diperkirakan mencetak kinerja cemerlang. Saham-saham seperti MDKA, ANTM, dan BRMS dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin mengikuti tren emas.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada jaminan harga emas akan terus naik tanpa henti. Maka dari itu, rencana investasi harus disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan masing-masing.

Rekomendasi Ekonom: Jangan Terlambat Masuk Pasar

Para ekonom menyarankan agar investor tidak terlalu lama menunggu momen “terbaik” yang mungkin tidak pernah datang. Dalam pasar yang volatil, ketepatan waktu seringkali hanya bisa dilihat dari belakang.

Yang penting adalah memiliki strategi dan disiplin dalam eksekusi. Jika ragu, mulailah dari nominal kecil sambil belajar memahami pergerakan harga.

Investasi emas juga sebaiknya menjadi bagian dari portofolio, bukan seluruhnya. Diversifikasi dengan saham, obligasi, dan instrumen lain tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas aset.

 

Tahun 2025 menjadi bukti bahwa emas tetap menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian global. Kenaikan 66,52% sejak awal tahun memberi gambaran seberapa kuat daya tarik logam mulia ini.

Tapi kesempatan tak akan menunggu selamanya. Dengan memahami tren dan menerapkan strategi yang tepat, Anda bisa ikut menikmati lonjakan emas ini.

Jadi, daripada hanya menonton dari pinggir, lebih baik mulai bertindak sekarang. Investasi emas tak harus besar, tapi harus konsisten dan terarah. (dda)