Hal yang Menyebabkan Mata Berkunang-Kunang

Penjelasan mengenai penyebab dan penanganan penglihatan atau mata yang berkunang-kunang.
Apakah Anda pernah merasakan penglihatan mata Anda menjadi berkunang-kunang? Keadaan ini dapat menghambat kemampuan Anda untuk fokus serta menjalani berbagai aktivitas.
Dalam terminologi medis, kondisi ini dikenal sebagai photopsia. Bagi kebanyakan orang, penglihatan pada mata yang berkunang-kunang dapat mereda dengan sendirinya.
Namun, ini juga bisa menjadi indikator adanya masalah pada penglihatan atau tanda penyakit lain. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi penglihatan atau mata yang berkunang-kunang!
Apa itu Penglihatan yang Berkunang-Kunang?
Penglihatan atau mata berkunang-kunang atau photopsia adalah kondisi di mana Anda melihat cahaya yang mirip dengan kunang-kunang atau bintang.
Umumnya, kondisi ini muncul ketika mata atau kepala mengalami tekanan atau gesekan, misalnya, saat kepala terbentur.
Photopsia biasanya muncul dalam beberapa bentuk, antara lain:
1. Cahaya yang berkelap-kelip
2. Cahaya yang bersinar terang
3. Bentuk yang tampak mengapung
4. Titik-titik yang bergerak
5. Kesan seperti salju atau efek statis
Penglihatan yang berkunang-kunang sering kali merupakan tanda dari masalah lain yang mendasarinya. Dalam beberapa keadaan, penglihatan ini bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, jika Anda mengalami gejala ini secara terus-menerus dan mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Penyebab Penglihatan atau Mata Berkunang-Kunang
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab penglihatan berkunang-kunang:
1. Masalah pada Retina Terkait Usia
Masalah pada retina, seperti degenerasi makula, dapat menyebabkan penglihatan berkunang-kunang. Makula adalah bagian mata yang memungkinkan Anda melihat dengan jelas di depan secara langsung, yang dikenal sebagai visi sentral.
Degenerasi Makula (AMD) adalah masalah umum yang biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Mereka yang menderita AMD mungkin mengalami penurunan atau penurunan kualitas penglihatan sentral, yang dapat menyebabkan penglihatan berkunang-kunang.
2. Migrain Okular

Migrain okular memiliki gejala lain yang membedakan jenis migrain ini dari yang biasa.
Migrain okular merupakan jenis migrain yang dapat memengaruhi penglihatan. Migrain itu sendiri adalah sakit kepala yang sering kali disertai rasa nyeri intens, mual, muntah, dan reaksi berlebihan terhadap cahaya.
Migrain okular ditandai oleh gejala visual yang disebut “aura,” yang membedakan jenis migrain ini dari yang biasa.
Aura visual merupakan jenis photopsia yang tampaknya serupa dengan salju atau efek statis. Gejala “aura” pada migrain okular umumnya bersifat sementara, bisa berlangsung beberapa menit atau hingga satu jam sebelum hilang.
3. Peradangan Saraf Optik
Neuritis optik adalah istilah medis yang merujuk pada peradangan saraf optik. Saraf ini menghubungkan mata dengan otak dan penting dalam mengirimkan sinyal visual dari retina ke otak untuk dapat melihat.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda Neuritis Optik yang harus Anda perhatikan, yaitu:
– Nyeri di area mata, terutama saat bergerak
– Penglihatan yang kabur atau menurun
– Photopsia
– Multiple sclerosis (MS) merupakan salah satu penyebab umum terjadinya peradangan pada saraf optik.
– Sensitivitas yang meningkat terhadap cahaya
4. Ablasi Retina
Retina merupakan lapisan tipis di bagian belakang dalam mata yang sensitif terhadap cahaya. Retina bertugas mengirimkan informasi kepada otak sehingga kita bisa melihat.
Ablasi retina terjadi ketika retina terlepas dari posisi normalnya, menyebabkan sel-sel retina tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan.
Penurunan penglihatan, adanya floaters, dan penglihatan berkunang-kunang bisa menjadi tanda-tanda awal dari ablasi retina.
Jika tidak segera diobati, retina yang terlepas dapat mengakibatkan kebutaan permanen.
5. Detasemen Vitreous Posterior (PVD)
Vitreous adalah substansi gel-like di dalam mata. Dalam keadaan normal, vitreous melekat pada retina. Detasemen vitreous posterior (PVD) terjadi ketika vitreous terpisah dari retina.
Ini terjadi seiring bertambahnya usia yang dapat menyebabkan pergeseran atau pelepasan dari retina. PVD adalah kondisi yang umum dan merupakan bagian dari proses penuaan mata.
Gejala umum dari PVD termasuk munculnya floaters dan kilatan atau kedipan cahaya. Kadang-kadang, PVD dapat menyebabkan robekan atau pelepasan retina.
6. Penyumbatan Aliran Darah ke Otak
Insufisiensi vertebrobasilar (VBI) adalah kondisi di mana aliran darah ke bagian belakang otak terganggu.
Jika otak tidak menerima aliran darah dan nutrisi yang cukup, akan ada risiko kerusakan. Bagian belakang otak berperan dalam pemrosesan informasi visual serta koordinasi gerakan.
Kerusakan di area ini dapat mengakibatkan perubahan penglihatan seperti fotopsia dan sulitnya berjalan atau menjaga keseimbangan.
Cara Menangani Efek Mata Berkunang-Kunang
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penglihatan berkunang-kunang atau fotopsia merupakan gejala yang berkaitan dengan kondisi tertentu, sehingga cara penanganannya bergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Umumnya, kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya dan tidak membahayakan. Namun, jika Anda merasakan gangguan yang signifikan akibat penglihatan atau mata berkunang-kunang yang terus menerus, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan evaluasi, memberikan saran perawatan, serta pengobatan yang sesuai untuk Anda.
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab dan penanganan penglihatan atau mata yang berkunang-kunang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda! (fah)