Gates Foundation Akan Pacu Inklusi Keuangan di Indonesia dengan KTP Digital

Gates Foundation akan mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan fokus pada pengembangan sistem identitas digital
Gates Foundation semakin memperkuat komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan fokus pada pengembangan sistem identitas digital. Dalam hal ini, Yayasan yang didirikan oleh Bill Gates ini melihat identitas digital, khususnya KTP digital, sebagai kunci utama dalam memperluas akses layanan keuangan.
Menurut Brooke Patterson, Indonesia Country Lead Gates Foundation, identitas digital sangat penting untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh layanan perbankan. Adanya sistem identitas digital ini memiliki kemampuan besar untuk mempercepat akses layanan keuangan digital di Indonesia.
Patterson menjelaskan bahwa teknologi ini mampu memperluas jangkauan layanan keuangan dengan biaya yang lebih terjangkau dan efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu tujuan utama dari sistem identitas digital adalah untuk membuka akses yang lebih luas ke layanan keuangan tanpa harus datang ke kantor cabang atau agen bank secara fisik.
Saat ini, di Indonesia, masyarakat masih harus mendatangi bank, mengisi berbagai formulir, dan menunggu proses verifikasi yang memakan waktu. “Kami ingin mengubah hal tersebut dan memberikan kemudahan dengan sistem yang lebih cepat dan aman,” ujar Patterson dalam acara Media Roundtable bersama Gates Foundation di Jakarta, pada Kamis (8/5/2025).
Inisiatif ini menjadi salah satu langkah penting bagi Indonesia dalam mengadopsi layanan keuangan digital yang lebih modern dan inklusif.Sebagai perbandingan, Patterson juga menyebutkan keberhasilan India dalam memungkinkan pembukaan rekening bank dalam waktu kurang dari tiga menit hanya dengan menggunakan sidik jari.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan teknologi yang tepat, proses yang dulunya rumit dan memakan waktu bisa dilakukan secara instan dan aman. Untuk merealisasikan transformasi ini, Gates Foundation bekerja sama erat dengan berbagai pihak, seperti Dukcapil dan Bank Dunia, guna memperkuat sistem teknologi informasi nasional serta mengembangkan sistem verifikasi digital e-KYC (electronic Know Your Customer).
Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk menciptakan mekanisme verifikasi yang lebih cepat dan dapat diandalkan. Patterson menekankan, “Kami berharap setiap warga Indonesia bisa membuka akun bank atau dompet digital dengan cepat dan aman, hanya melalui ponsel mereka.”
Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih luas dan mudah untuk mengelola keuangan mereka secara digital.
Selain itu, Gates Foundation juga turut mendukung penggunaan layanan keuangan melalui program bantuan sosial. Sejak 2017, yayasan ini telah berhasil memasukkan lebih dari 23 juta individu ke dalam sistem keuangan formal, mayoritasnya adalah perempuan.
Menurut Patterson, pendekatan ini memperlihatkan bagaimana kebijakan dan teknologi bisa bersinergi untuk memperluas inklusi keuangan di Indonesia. Namun, seiring dengan pertumbuhan digitalisasi, ada tantangan baru yang muncul, yaitu meningkatnya risiko penipuan dan kejahatan siber.
Untuk itu, Gates Foundation bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia guna memperkuat perlindungan konsumen. Patterson menekankan bahwa “kepercayaan adalah pondasi utama” dalam memajukan layanan keuangan digital, sehingga penting untuk memastikan bahwa masyarakat merasa aman saat menggunakan layanan tersebut.
Patterson juga menyoroti peran penting sektor UMKM, terutama yang dikelola oleh perempuan, yang masih menghadapi kesulitan dalam mengakses kredit. Gates Foundation sedang berupaya mencari solusi agar UMKM bisa mendapatkan akses ke produk kredit yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti modal kerja harian, bukan hanya pinjaman jangka panjang.
“Kami meyakini bahwa inklusi keuangan tidak hanya berkaitan dengan akses, tetapi juga dengan kenyamanan, keberlanjutan, dan kepercayaan yang terbentuk,” ujarnya.
Dengan memperkenalkan sistem identitas digital yang aman dan efisien, Gates Foundation berusaha mendorong Indonesia menuju sistem keuangan yang lebih inklusif. Melalui kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah dan pihak swasta, yayasan ini berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.
Akses yang lebih mudah dan aman terhadap layanan keuangan digital diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Gates Foundation, yang didirikan oleh Bill Gates, terus memimpin inisiatif global untuk memperkuat inklusi keuangan di negara berkembang.
Di Indonesia, dengan dukungan teknologi identitas digital, transformasi layanan keuangan digital ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat. (dda)