Film LYORA Tayang Agustus, Ini Sinopsis Lengkap Kisah Nyata Meutya Hafid
Film LYORA tayang Agustus 2025, diangkat dari kisah nyata Meutya Hafid dan perjuangan memiliki anak
KLIKBERITA24.COM - Film LYORA: Penantian Buah Hati dijadwalkan tayang di bioskop pada Agustus 2025. Karya ini siap menyentuh emosi penonton melalui kisah inspiratif yang lahir dari pengalaman nyata.
Cerita dalam film ini mengangkat perjalanan hidup Meutya Hafid dan suaminya, Fajrie.
Keduanya digambarkan sebagai pasangan yang berjuang keras dalam menanti kehadiran buah hati di tengah ujian hidup dan proses medis yang kompleks.
Kisah dalam film ini bukan sekadar drama fiksi. Film ini mengisahkan perjuangan pasangan nyata, menjadikannya relevan dan dekat dengan banyak pasangan di Indonesia.
Cerita disusun dengan pendekatan emosional yang kuat, menggambarkan jatuh bangun pasangan dalam meraih harapan memiliki anak.
Meutya Hafid, seorang wanita karier sukses, digambarkan sangat mendambakan kehadiran seorang anak. Namun di balik pencapaian profesionalnya, ia menghadapi tekanan batin yang mendalam.
Perjalanan Meutya dan Fajrie dalam Menanti Anak
Meutya dan Fajrie menjalani berbagai program kehamilan untuk mendapatkan keturunan. Termasuk proses bayi tabung yang melelahkan secara fisik dan mental.
Keduanya bahkan harus mengalami tiga kali keguguran hanya dalam waktu satu tahun. Namun dalam setiap kegagalan, mereka tidak menyerah.
Mereka terus berjuang dan berpegang pada harapan yang tak pernah padam. Akhirnya, keajaiban datang saat Meutya berhasil hamil pada usia 44 tahun.
Kabar bahagia itu menjadi puncak dari penantian panjang yang penuh air mata dan doa.
“Perjuangan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga ujian mental terbesar dalam hidup kami,” ungkap Meutya Hafid.
Disutradarai Sineas Perempuan Berprestasi
Film ini digarap oleh sutradara berbakat Pritagita Arianegara. Ia sebelumnya menjadi nomine Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2016.
Pritagita mengarahkan film ini dengan pendekatan yang penuh sensitivitas emosional.
“Cerita ini begitu personal dan manusiawi. Kami ingin menyampaikan harapan, luka, dan kemenangan dalam balutan sinema yang jujur,” ucapnya.
Marsha Timothy dan Darius Sinathrya Tampilkan Akting Total
Film ini diperkuat oleh akting Marsha Timothy sebagai Meutya Hafid. Ia memerankan tokoh tersebut dengan ekspresi yang dalam dan penghayatan kuat.
Sementara Darius Sinathrya berperan sebagai Fajrie, suami yang setia mendampingi dan mendukung sang istri. Kolaborasi keduanya memperlihatkan chemistry yang menyentuh, mewakili perjuangan pasangan dalam kehidupan nyata.
Selain dua pemeran utama, film ini juga dibintangi oleh Widyawati sebagai ibu Meutya. Olga Lydia hadir sebagai dokter Dinda yang mendampingi Meutya secara medis.
Hannah Al Rashid tampil sebagai sahabat Meutya yang memberikan dukungan emosional.
Pemeran lain seperti Aimee Saras, Ariyo Wahab, dan Ivanka Suwandi turut memperkuat kisah melalui karakter pendukung yang relevan.
Setiap karakter hadir dengan peran signifikan yang menambah lapisan emosional dalam cerita.
Diadaptasi dari Buku Kisah Nyata
LYORA diangkat dari buku “Keajaiban yang Dinanti” karya Fenty Effendy, hadirkan kisah inspiratif perempuan Indonesia
Film ini diadaptasi dari buku berjudul Lyora: Keajaiban yang Dinanti karya Fenty Effendy. Buku tersebut sendiri terinspirasi dari kisah nyata Meutya Hafid dan suaminya.
Adaptasi ini memperkuat nilai emosional dan autentisitas cerita yang disajikan. Virgie Baker, produser film, mengatakan film ini adalah bentuk penghormatan untuk semua pasangan yang berjuang mendapatkan keturunan.
“Ini adalah film untuk mereka yang diam-diam menanggung luka batin karena belum dikaruniai keturunan. Kami ingin film ini menjadi pelukan hangat bagi mereka,” ujarnya.
Genre dan Jadwal Tayang
Film ini mengusung genre drama keluarga dan biografi. Diperkirakan untuk penonton usia 13 tahun ke atas.
Durasi film belum diumumkan secara resmi.
Namun, LYORA: PENANTIAN BUAH HATI dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2025.
Lebih dari sekadar film drama, LYORA: PENANTIAN BUAH HATI adalah potret tentang harapan dan keteguhan hati.
Cerita ini adalah pengingat bahwa setiap perjuangan, sekecil apa pun, memiliki arti besar dalam hidup.
Film ini tidak hanya menyentuh mereka yang sedang menanti kehadiran anak, tapi juga siapa pun yang sedang menjalani ujian hidup.
Pesan universal tentang cinta, kesabaran, dan ketegaran seorang perempuan menjadi kekuatan utama dari film ini.(taa)
