Film horor terbaru berjudul Weapons karya sutradara Zach Cregger tengah menjadi perbincangan hangat
KLIKBERITA24.COM - Film horor terbaru berjudul Weapons karya sutradara Zach Cregger tengah menjadi perbincangan hangat. Film ini menawarkan teror sunyi yang dibalut dalam kisah penuh misteri, mengambil latar di sebuah kota kecil di Amerika Serikat.
Cerita dibuka dengan peristiwa mengejutkan, yaitu hilangnya 17 anak secara misterius tepat pada pukul 02.17 dini hari. Kejadian ini menjadi titik awal ketegangan yang terus meningkat hingga akhir film.
Dilansir dari Screenrant Kamis (7/8/2025), Zach Cregger sebelumnya sukses menggebrak dunia perfilman lewat karya Barbarian pada tahun 2022. Kini, ia kembali dengan gaya kamera yang mencekam, berpadu dengan alur cerita berkecepatan tidak biasa.
Ia juga menyelipkan humor singkat di beberapa adegan untuk memberi jeda di tengah ketegangan. Strategi ini membuat penonton lengah sebelum kembali diterpa gelombang teror berikutnya.
Keunikan Weapons terletak pada cara peristiwa mengerikan itu terungkap. Semuanya disajikan melalui rekaman kamera bel pintu yang menampilkan anak-anak berlari menuju hutan di tengah malam.
Dalam rekaman itu, mereka tampak melambaikan tangan seperti hendak terbang. Aksi tersebut dilakukan tanpa suara, tanpa jejak, dan tanpa alasan yang jelas, meninggalkan misteri mendalam bagi penonton.
Cregger menggambarkan ironi pahit teknologi modern yang seharusnya melindungi manusia
Cregger menggambarkan ironi pahit teknologi modern yang seharusnya melindungi manusia. Namun dalam cerita ini, teknologi tersebut justru tak berdaya mencegah tragedi besar itu.
Salah satu adegan paling membekas adalah ketika seorang bocah duduk sendirian di dalam kelas. Dari jendela, terlihat memorial untuk mengenang para korban yang telah hilang.
Tanpa terkesan menggurui, Weapons menyinggung isu serius tentang kekerasan terhadap anak. Film ini juga menyoroti ketidakmampuan masyarakat modern menghadapi ancaman yang justru datang dari lingkungannya sendiri.
Di tengah narasi yang mencekam, muncul pula simbol visual yang sulit diabaikan. Salah satunya adalah adegan senapan serbu berukuran raksasa yang menggantung di langit.
Simbol tersebut menjadi gambaran metaforis yang mengguncang emosi, meninggalkan kesan kuat bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Cregger membagi cerita menjadi beberapa babak terpisah, masing-masing diceritakan dari sudut pandang tokoh berbeda. Di antaranya adalah Archer Graff dan Justine Gandy, yang memiliki latar belakang emosional mendalam.
Meski begitu, fokus cerita lebih banyak diarahkan pada satu anak bernama Alex Lilly. Karakter ini menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri besar yang membayangi seluruh alur cerita.
Walaupun alurnya terpecah ke dalam berbagai sudut pandang, Weapons tetap konsisten dalam memberikan ketegangan visual.
Adegan-adegan berdarah, kejutan tak terduga, dan atmosfer penuh tekanan terus hadir hingga akhir film.
Gaya pengambilan gambar yang dinamis membuat penonton seakan terperangkap di dalam ruang-ruang sempit. Sensasi itu memberi pengalaman menonton yang intens, layaknya berada langsung dalam pengejaran horor yang penuh energi.
Dengan kombinasi cerita yang penuh misteri, simbolisme yang kuat, serta visual sinematik yang memikat, Weapons diyakini akan menjadi salah satu film horor paling populer pada tahun 2025.
Nuansa gelap yang dibangun Zach Cregger tidak hanya menciptakan rasa takut, tetapi juga meninggalkan kesan psikologis yang sulit dihapus dari ingatan penonton. Setiap adegan dirancang untuk memancing rasa penasaran sekaligus ketegangan.
Kekuatan Weapons terletak pada kemampuannya memadukan elemen horor klasik dengan teknik penceritaan modern yang cerdas.
Simbol-simbol yang muncul di sepanjang film menjadi lapisan makna yang dapat ditafsirkan secara beragam. Kehadiran senapan raksasa di langit, misalnya, menjadi ikon metaforis yang memicu diskusi panjang di kalangan penonton dan kritikus.
Melalui narasinya, Weapons juga mengangkat tema rapuhnya perlindungan terhadap generasi muda di tengah masyarakat modern.
Pesan ini tersampaikan cukup kuat untuk menggugah kesadaran penonton. Zach Cregger berhasil meramu horor visual dan horor emosional dalam satu paket, menjadikan Weapons sebagai pengalaman yang luar biasa. (WAN)
