Emosi Nikita Meledak saat Sidang, Jaksa Pertanyakan Chat ‘Hajar Dokter Reza’

Sidang kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Nikita Mirzani diwarnai ketegangan saat jaksa mempertanyakan isi chat “hajar Dokter Reza”.
KLIKBERITA24.COM - Persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Nikita Mirzani kembali memanas.
Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (7/8/2025) sempat dihentikan akibat suasana yang tidak kondusif.
Ketegangan terjadi saat jaksa penuntut umum (JPU) memeriksa saksi Samira, yang dikenal luas sebagai konten kreator dengan nama “Dokter Detektif”.
Jaksa tiba-tiba memotong penjelasan Samira yang tengah mengurai isi percakapannya dengan Nikita melalui pesan singkat.
Jaksa mengutip salah satu bagian chat tersebut yang menyebutkan kalimat “aku baru lihat ibu hajar Dokter Reza Gladys” dan langsung meminta penjelasan mengenai maksudnya.
“Maksud dari percakapan, ‘aku baru lihat ibu hajar Dokter Reza Gladys’, apa maksudnya?” tanya jaksa dalam ruang sidang.
Samira berusaha menjawab bahwa arti dari pesan itu sebaiknya diklarifikasi langsung kepada Nikita sebagai pihak yang menulisnya.
Ia mencoba memberikan sudut pandang pribadinya, namun belum sempat selesai berbicara, ia kembali dipotong oleh jaksa yang mengulangi pertanyaan dengan nada mendesak.

Nikita Mirzani memprotes keras jaksa penuntut umum saat sidang kasus pencemaran nama baik di PN Jakarta Selatan.
“Itu mungkin bisa ditanyakan pada Terdakwa. Tapi menurut saya, owner skincare ini sadar diri,” ujar Samira sebelum interupsinya dipotong lagi oleh JPU.
Sontak, reaksi keras muncul dari Nikita yang duduk di seberang JPU. Dengan suara lantang, ia mengambil mikrofon dan memprotes tindakan jaksa yang menurutnya tidak adil dan cenderung mengarahkan kesaksian.
“Biarin Doktif bicara dulu, lho. Jangan sedikit-sedikit dipotong hanya untuk menguntungkan JPU saja!” seru Nikita sambil membentak dan memukul meja.
“Jangan kayak begitu dong! JPU kok maunya yang menguntungkan diri sendiri, biarin Doktif ini bicara! Ini harus fair, di sidang ini harus fair!” lanjutnya dengan nada tinggi.
Teriakan tersebut membuat suasana ruang sidang semakin panas. Pendukung Nikita yang hadir di ruang sidang bahkan ikut bersuara, menambah kericuhan. Di luar ruangan, para simpatisannya juga menyuarakan protes.
Jaksa kemudian meminta majelis hakim menegur Nikita karena dianggap tidak sopan selama proses persidangan. Namun, Nikita membalasnya dengan menegaskan pentingnya sikap netral dari pihak JPU.
“JPU juga harus netral!” teriaknya berulang-ulang.
Meski dalam kondisi tidak sehat, Nikita tetap menunjukkan emosi yang tinggi. Ia makin terpancing ketika hakim meminta anak bungsunya, yang baru keluar dari rumah sakit, untuk meninggalkan ruang sidang.
“Dari awal lho, Pak, ini dipotong-potong, orang mau menjelaskan dipotong!” ucap Nikita tanpa menggubris teguran dari hakim.
Melihat situasi yang tak kunjung reda, majelis hakim akhirnya memutuskan menunda sidang sementara waktu.
“Jadi sidang kita skors, dilanjutkan setelah jam satu. Sidang diskors,” ucap hakim sambil mengetuk palu.
Namun, ketegangan tidak langsung mereda. Setelah sidang diskors, Nikita kembali bersitegang dengan jaksa saat hendak dipakaikan rompi tahanan.
Ia sempat menolak, dan terjadi adu argumen hingga lebih dari lima menit sebelum akhirnya ia bersedia mengenakan rompi tersebut setelah keluar dari ruang sidang.
Perkara ini berawal dari unggahan video TikTok oleh akun @dokterdetektif pada 9 Oktober 2024. Dalam unggahan tersebut, Samira menyoroti kandungan serum vitamin C booster dari brand Glafidsya milik dokter Reza Gladys.
Ia menilai produk tersebut tak sesuai klaim dan menyebut harganya tidak sebanding dengan kualitasnya.
Dua hari kemudian, Samira kembali mengulas lima produk Glafidsya lainnya seperti sabun wajah, serum tambahan, dan krim malam. Ia bahkan mengajak masyarakat berhenti membeli produk itu karena dianggap menyesatkan.
Samira meminta Reza untuk meminta maaf secara terbuka dan menghentikan sementara penjualan produk. Permintaan ini kemudian dipenuhi Reza melalui video permintaan maaf.
Namun tak lama kemudian, Nikita muncul dan melakukan siaran langsung di TikTok lewat akun @nikihuruhara.
Dalam live tersebut, Nikita melontarkan tuduhan bahwa produk Reza bisa memicu kanker kulit. Ia juga mengajak warganet untuk berhenti menggunakan produk Glafidsya.
Situasi makin panas ketika seorang dokter bernama Oky diduga memengaruhi Reza agar memberikan sejumlah uang kepada Nikita agar ia berhenti menyudutkan merek tersebut.
Lewat asistennya, Ismail Marzuki, Nikita bahkan mengancam akan menghancurkan bisnis Reza jika tak diberi kompensasi.
Nikita pun disebut meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar. Karena merasa tertekan, Reza akhirnya memberikan Rp 4 miliar. Ia lalu melaporkan peristiwa ini ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
Nikita dan Ismail kini dijerat dengan Pasal 27B ayat (2) UU ITE, Pasal 369 KUHP tentang pemerasan, serta Pasal 3, 4, dan 5 UU Tindak Pidana Pencucian Uang. (vip)