Efek Diet dengan Cara Makan Tanpa Garam Untuk Turunkan Berat Badan

Efek Diet Dengan Cara Makan Tanpa Garam Untuk Turunkan Berat Badan

Garam memiliki kandungan natrium yang sangat penting bagi tubuh manusia. Namun, asupan natrium yang berlebihan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan.

Oleh karena itu, beberapa individu mungkin perlu mengadopsi pola makan tanpa garam.

Metode Diet Tanpa Garam

Berikut adalah beberapa langkah untuk menjalani pola makan sehat tanpa garam yang dapat Anda lakukan.

 

1. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan

Makanan yang dikemas dalam kaleng, botol, plastik, atau wadah lainnya sering mengandung garam atau natrium dengan tingkat tinggi.

Jika Anda ingin menjalani diet, sangat disarankan untuk menjauhi makanan olahan. Anda perlu lebih teliti dalam memeriksa daftar bahan yang ada pada setiap kemasan.

Ketahui berapa banyak natrium dalam produk yang Anda beli.

 

2. Pilih Buah, Sayur, dan Daging Segar

Buah dan sayuran segar tidak memiliki tambahan garam. Saat mengikuti pola makan sehat bebas garam, hindarilah buah dan sayuran beku atau kalengan.

Keduanya sering diberi garam sebagai bahan pengawet. Pilihlah juga daging segar, seperti ayam, yang baru dipotong.

Pasalnya, ada pedagang yang menyuntikkan larutan garam ke dalam unggas agar terlihat lebih berisi.

 

3. Perhatikan Label Natrium di Kemasan

Garam mengandung natrium. Jika natrium berlebih bisa menyebabkan hipertensi. Banyak makanan kemasan yang mengandung natrium.

Jadi, bagaimana cara mengetahui kadar natrium dalam makanan? Perhatikan jumlah sajian dalam kemasan. Satu kemasan tidak selalu berarti satu sajian.

Biasanya, satu kemasan terdiri dari beberapa sajian. Lihat istilah sodium atau natrium. Ini menandakan adanya garam dalam makanan.

 

Bawang Putih Bubuk

Bawang putih bubuk bisa untuk menggantikan garam saat memasak.

 

Hitung berat natrium yang tertera, kemudian kalikan dengan jumlah sajian dalam kemasan. Angka yang didapat merupakan total natrium dalam satu kemasan makanan.

4. Hindari Menambahkan Garam Saat Makan di Restoran

Jika Anda menjalani diet tanpa garam, Anda bisa meminta pelayan untuk tidak merekomendasikan makanan yang mengandung garam.

Banyak chef yang memahami diet bebas garam mampu menyiapkan hidangan dari daging dan sayuran segar sesuai diet Anda. Anda juga bisa tidak menaburkan garam pada makanan.

 

5. Tambahkan Rasa dengan Bumbu

Garam memang dapat meningkatkan rasa makanan. Saat mengikuti pola makan tanpa garam, Anda bisa menggunakan berbagai bumbu sebagai pengganti.

Cobalah berbagai jenis bumbu dan rempah, seperti:

– Bubuk bawang putih

– Bawang merah dan bawang bombay

– Jeruk nipis

 

– Bubuk kari

– Parsley

– Serai

– Kemiri atau ketumbar

Bumbu dan rempah memiliki kandungan fitonutrien serta senyawa unik yang berasal dari tumbuhan. Senjawa ini membantu mengurangi inflamasi dalam tubuh, bersifat antioksidan, serta memiliki potensi dalam pengontrolan kadar gula darah.

 

Pilihan Makanan Diet Tanpa Garam

Pada dasarnya, Anda dapat mengonsumsi makanan segar tanpa tambahan garam selama menjalani diet tanpa garam.

Yang paling penting, pastikan Anda memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral setiap hari.

Berikut adalah contoh menu makanan diet yang dapat dikonsumsi, yaitu:

 

– Sayuran segar seperti bayam, wortel, brokoli, dan selada.

– Buah-buahan segar seperti jeruk, pisang, dan apel.

– Sumber protein seperti dada ayam bumbu, tahu, tempe, dan ikan.

 

– Karbohidrat seperti nasi merah, oatmeal, atau kentang rebus.

Ingatlah, sebaiknya hindari sayuran yang difermentasi, seperti acar. Proses fermentasi acar menggunakan air yang mengandung garam, yang dapat mengganggu diet Anda.

Sebisa mungkin, batasi penggunaan daging olahan maupun sayuran kaleng karena keduanya mengandung garam sebagai bahan pengawet.

 

Apakah Benar Bahwa Mengikuti Diet Tanpa Garam dapat Menurunkan Berat Badan?

Secara umum, belum ada penelitian yang secara khusus meneliti dampak dari konsumsi makanan yang tidak mengandung garam terhadap berat badan.

Namun, para peneliti telah lama menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam dapat mengakibatkan penurunan berat badan sementara.

 

Garam adalah senyawa yang menyebabkan tubuh Anda menahan kelebihan air. Dengan mengurangi asupan garam, maka cairan yang tertahan di dalam tubuh akan mengalir keluar, yang berdampak pada penurunan angka berat badan.

Anda perlu memahami bahwa konsumsi garam yang tinggi biasanya juga mengandung lemak, gula, dan tepung dalam jumlah yang tidak sedikit.

Seiring dengan pengurangan asupan garam, Anda umumnya juga mengurangi ketiga komponen tersebut, sehingga mirip dengan pola diet rendah kalori.

Hal ini berkontribusi pada penurunan berat badan.

 

Efek Diet Tanpa Garam Untuk Kesehatan

Mengikuti diet tanpa garam mungkin bukanlah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, mengurangi pengonsumsian garam dapat memberikan beberapa keuntungan berikut.

1. Menstabilkan Cairan dalam Tubuh

Natirum yang terdapat dalam garam merupakan elektrolit penting bagi tubuh. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi natrium yang berlebihan menyebabkan tubuh menyimpan terlalu banyak air.

Mengonsumsi makanan tanpa garam dapat membantu menstabilkan volume cairan dalam tubuh.

 

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Salah satu risiko dari konsumsi garam yang berlebihan adalah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi dapat menyebabkan berbagai masalah jantung, seperti stroke, serangan jantung, atau bahkan gagal jantung.

 

Membatasi asupan garam dapat mengurangi cairan yang memberi tekanan pada pembuluh darah, sehingga pada gilirannya mengurangi tekanan darah.

3. Mempertahankan Kepadatan Tulang

Diet yang bebas dari garam berkontribusi pada kekuatan tulang. Konsumsi natrium yang berlebihan dapat mengakibatkan kehilangan kalsium melalui urine.

 

Hal tersebut dapat menurunkan kepadatan tulang. Selain itu, hipertensi yang disebabkan oleh makanan yang kaya garam mempercepat hilangnya kalsium dari tulang sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.

4. Mengurangi Kemungkinan Kanker Lambung

Merujuk pada penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Nutrition (2021), pola makan tanpa garam dapat menurunkan risiko terserang kanker lambung.

Konsumsi garam yang tinggi dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang dapat menyebabkan luka. Jika kondisi ini terus berlanjut, peradangan dapat berulang dan berpotensi memicu kanker. (fah)