Drama Bidaah Tayang Perdana di Trans TV Juni 2025

Serial Bidaah
Drama religi kontroversial asal Malaysia, Bidaah, dipastikan akan segera tayang di Trans TV mulai Juni 2025. Serial yang sebelumnya viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial ini menyajikan kisah penuh ketegangan dan kritik sosial yang tajam.
Disutradarai oleh Pali Yahya dan ditulis oleh Erma Fatima, Bidaah menampilkan 15 episode dengan durasi sekitar 42 menit per episode. Drama ini merupakan adaptasi dari kisah nyata yang kemudian dibumbui dengan elemen-elemen fiksi untuk memperkuat sisi dramatis dan emosional ceritanya.
Serial ini mengangkat tema sekte menyimpang yang mengklaim berlandaskan ajaran agama Islam. Tokoh utamanya, Baiduri, diperankan oleh aktris muda berbakat Riena Diana. Ia memerankan seorang perempuan muda yang hidupnya berubah drastis ketika dipaksa ibunya untuk bergabung dengan kelompok bernama Jihad Ummah.
Jihad Ummah sendiri merupakan sekte yang dipimpin oleh pria kharismatik bernama Walid Muhammad Mahdi Ilman, yang diperankan oleh aktor senior Faizal Hussein. Walid dikenal luas sebagai sosok yang menyebut dirinya Imam Mahdi — juru selamat umat Islam di akhir zaman.
Di balik penampilan suci dan ajaran spiritual yang ia sebarkan, Walid ternyata menyembunyikan berbagai praktik menyimpang yang sangat mengkhawatirkan. Baiduri yang semula hanya mengikuti arahan sang ibu, perlahan mulai menyadari bahwa ada banyak kejanggalan di dalam sekte tersebut.
Beberapa penyimpangan yang diungkap dalam serial ini antara lain pernikahan paksa terhadap perempuan muda, kepatuhan mutlak tanpa pertanyaan, hingga ritual keagamaan kontroversial yang jauh dari nilai-nilai Islam sebenarnya. Inilah yang kemudian menjadi titik balik perjuangan Baiduri.
Ketegangan mulai memuncak saat hadir tokoh baru bernama Hambali, diperankan oleh aktor tampan Fattah Amin. Ia adalah anak dari salah satu orang kepercayaan Walid yang baru saja pulang dari Yaman.
Di sana, Hambali belajar agama Islam dari sumber yang kredibel, membuatnya menyadari betapa menyimpangnya ajaran yang diajarkan Walid di tanah kelahirannya.

Walid dalam Film Bidaah
Hambali dan Baiduri kemudian bekerja sama untuk mengungkap kebohongan besar yang selama ini menipu banyak orang. Mereka menghadapi berbagai tantangan, ancaman, dan manipulasi, namun semangat menyelamatkan orang-orang dari ajaran sesat menjadi kekuatan utama mereka.
Tak hanya menampilkan drama penuh konflik dan intrik, Bidaah juga menyampaikan pesan moral penting tentang bahaya fanatisme buta, penyalahgunaan ajaran agama, dan pentingnya berpikir kritis dalam menerima doktrin.
Serial ini juga dibintangi oleh deretan aktor dan aktris ternama seperti Marissa Yasmin, Vanida Imran, dan Hasnul Rahmat yang turut memberikan warna dalam cerita. Penampilan mereka dinilai sangat meyakinkan dan memperkuat intensitas emosional dalam setiap adegan.
Sejak tayang di Viu, Bidaah langsung mencuri perhatian penonton di Malaysia dan Indonesia. Drama ini bahkan menjadi trending dan dibicarakan luas di berbagai platform digital. Pada 3 April 2024, Bidaah dilaporkan telah meraih lebih dari 1 miliar penayangan hanya dalam beberapa hari setelah tayang perdana.
Capaian tersebut terus meningkat. Hingga 6 April 2024, serial ini mencatatkan lebih dari 2,5 miliar views secara total di platform streaming Viu dan media sosial lainnya. Angka fantastis ini membuat Bidaah menjadi serial paling banyak ditonton dalam sejarah Viu di kawasan Asia Tenggara.
Kesuksesan Bidaah bukan tanpa kontroversi. Ceritanya yang mengangkat isu sekte menyimpang sempat menuai reaksi dari beberapa kelompok tertentu yang menganggap drama ini menyinggung unsur keagamaan. Namun, sang penulis naskah, Erma Fatima, menegaskan bahwa serial ini bukan menyerang agama, melainkan mengangkat realita sosial yang seringkali tertutup oleh simbol-simbol religius.
“Ini bukan soal menghina agama, tapi menunjukkan kenyataan yang seringkali ditutup-tutupi. Kita harus berani bicara soal penyimpangan yang terjadi demi melindungi generasi muda,” ujar Erma Fatima dalam sebuah wawancara.
Erma juga mengungkap bahwa sebagian besar inspirasi ceritanya berasal dari pengalaman nyata yang ia alami sekitar 15 tahun silam. Ia mengaku pernah menyaksikan langsung bagaimana manipulasi agama bisa digunakan untuk mengeksploitasi perempuan dan anak muda dalam sebuah komunitas tertutup.
Untuk memperkuat cerita, Erma dan tim produksi juga melakukan riset dengan mewawancarai para korban yang pernah terjebak dalam ajaran sesat. Inilah yang membuat Bidaah terasa otentik dan emosional, serta mengundang empati dari penonton.
Kini, kehadiran Bidaah di layar kaca Indonesia melalui Trans TV menjadi momentum penting. Drama ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat terhadap praktik penyimpangan agama dan pentingnya memahami ajaran dengan lebih rasional dan terbuka.
Trans TV sendiri belum mengumumkan tanggal pasti penayangan serial ini. Namun, mereka memastikan bahwa Bidaah akan mulai tayang pada bulan Juni 2025 sebagai bagian dari program unggulan mereka.
Para penggemar serial religi dan drama berkualitas patut menantikan kehadiran Bidaah di televisi nasional. Serial ini tidak hanya menawarkan kisah menegangkan, tetapi juga membawa pesan kuat yang relevan dengan kondisi sosial keagamaan masa kini.
Nantikan informasi lebih lanjut seputar jadwal tayang Bidaah di Trans TV yang akan tayang pada bulan Juni. (ctr)