Categories: Olahraga

Djurgarden vs Chelsea: Sancho dan Jackson Bersinar, The Blues Hajar Tuan Rumah 1-4

Chelsea menunjukkan dominasinya saat bertandang ke markas Djurgarden pada leg pertama semifinal UEFA Conference League 2024/2025. Bermain di 3Arena, Jumat (2/5/2025), pasukan Enzo Maresca tampil agresif dan mendulang kemenangan meyakinkan 4-1.

Djurgarden langsung kerepotan menghadapi tekanan tinggi dari Chelsea sejak peluit awal dibunyikan. The Blues memanfaatkan kualitas individu dan kolektivitas tim untuk menekan tanpa henti.

Chelsea memang diunggulkan dalam duel Djurgarden vs Chelsea ini, dan prediksi tersebut terbukti akurat di atas lapangan. Tim asal London Barat tersebut tak hanya dominan dalam penguasaan bola, tetapi juga efektif dalam penyelesaian akhir.

Chelsea membuka keunggulan ketika laga baru memasuki menit ke-12. Enzo Maresca memberikan umpan lambung akurat ke arah tiang jauh yang langsung disambut Jadon Sancho dengan tembakan datar ke pojok gawang.

Sancho menunjukkan performa penuh percaya diri dan sukses membuka pesta gol Chelsea pada pertandingan ini.  Gol tersebut memberi semangat tambahan bagi The Blues untuk terus menekan tuan rumah.

Djurgarden berusaha memperkuat pertahanan, namun tekanan intens dari Chelsea memaksa mereka kerap kehilangan penguasaan bola. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain depan tim tamu.

Menit ke-43 jelang babak pertama usai, Chelsea menambah keunggulan melalui sepakan Noni Madueke. Bermula dari umpan terobosan Enzo lagi-lagi, Madueke menusuk dari sisi kanan dan melepas sepakan melengkung yang tak bisa dijangkau kiper lawan.

Skor 0-2 menutup babak pertama dengan keunggulan mutlak bagi tim tamu. Djurgarden tampak kesulitan menemukan ritme permainan mereka sendiri.

Memasuki babak kedua, tuan rumah mencoba melakukan rotasi strategi demi memperbaiki performa. Namun, lini tengah Chelsea terlalu dominan dan terus memenangkan duel-duel penting.

Pada menit ke-59, Nicolas Jackson sukses menambah gol untuk Chelsea. Pemain asal Senegal itu memanfaatkan blunder pertahanan Djurgarden dan sukses menyarangkan bola ke gawang.

Selang enam menit kemudian, Jackson kembali mencetak gol kedua alias brace di laga ini. Umpan pendek dari Moises Caicedo diselesaikan Jackson dengan tembakan melengkung ke pojok atas gawang.

Dengan gol tersebut, skor berubah menjadi 0-4, membuat jarak semakin lebar antara Chelsea dan Djurgarden. Dengan keunggulan tersebut, Maresca terlihat mulai mengendurkan serangan dan mengganti beberapa pemain inti.

Namun Djurgarden tak menyerah begitu saja dan terus mencari celah untuk menembus pertahanan Chelsea. Djurgarden akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan mereka di menit ke-68.

Lewat skema umpan silang dari sisi kiri, bola kiriman Gulliksen disambut tandukan keras Isak Alemayehu yang mengejutkan pertahanan The Blues. Bola meluncur deras ke gawang Chelsea, mengubah skor menjadi 1-4.

Meski berhasil memperkecil ketertinggalan, Djurgarden tak mampu menambah gol tambahan hingga peluit akhir dibunyikan. Chelsea terus menjaga ritme permainan dengan baik hingga pertandingan berakhir.

Kemenangan meyakinkan ini menjadi modal berharga bagi mereka menjelang leg kedua di Stamford Bridge. Dengan keunggulan tiga gol dan empat gol tandang, mereka hanya perlu bermain imbang untuk memastikan tempat di final.

Djurgarden harus bekerja ekstra keras jika ingin membalikkan keadaan saat bertandang ke London pekan depan. Namun tugas itu jelas berat, mengingat dominasi Chelsea di pertemuan pertama.

Pelatih Enzo Maresca patut diapresiasi atas keberhasilan meramu strategi dan menampilkan performa kolektif yang solid. Timnya bermain disiplin dan efektif dari awal hingga akhir pertandingan.

Sementara Djurgarden harus melakukan evaluasi besar, terutama di lini belakang yang terlalu mudah ditembus. Lini serang juga perlu lebih klinis jika ingin memberi tekanan lebih di leg kedua.

Pertandingan antara Djurgarden dan Chelsea memperlihatkan perbedaan kualitas yang sangat jelas antara kedua tim. The Blues tampil tenang, percaya diri, dan seakan tanpa kesulitan berarti.

Dengan performa seperti ini, Chelsea makin difavoritkan untuk menjuarai UEFA Conference League musim ini. Konsistensi dan kedalaman skuad mereka menjadi senjata utama dalam kompetisi antarklub Eropa kasta ketiga ini.

Jika mereka mampu mempertahankan performa di leg kedua, maka peluang Chelsea untuk tampil di partai final terbuka lebar. Djurgarden tentu harus tampil jauh lebih baik jika ingin menjaga asa lolos.

Laga leg kedua akan digelar di Stamford Bridge, dan Chelsea akan kembali diunggulkan. Namun sepak bola selalu penuh kejutan, dan Djurgarden masih punya waktu untuk merancang kejutan. (Okt)