Derby Della Madonnina: AC Milan Bungkam Inter 3-0, Rossoneri ke Final Coppa Italia 2025

Ac milan

AC Milan menunjukkan performa impresif saat menundukkan rival sekota Inter Milan di babak semifinal Coppa Italia. Rossoneri meraih kemenangan telak dengan skor 3-0 pada leg kedua.

Pertandingan digelar pada Kamis, 24 April 2025 di Stadion Giuseppe Meazza, yang juga dikenal sebagai San Siro. Pertandingan ini adalah leg kedua usai hasil seri 1-1 pada pertemuan pertama di awal bulan.

Namun kali ini, Milan menunjukkan permainan yang jauh lebih tajam dan efisien. Inter yang difavoritkan justru tak berkutik menghadapi serangan efektif dari Rossoneri.

Tiga gol Milan tercipta berkat dua gol Luka Jovic pada menit ke-36 dan 49, serta satu gol Tijjani Reijnders di menit ke-85. Inter gagal membalas satu pun gol dan harus angkat kaki dari kompetisi.

Dengan kemenangan ini, Milan resmi melangkah ke final Coppa Italia musim 2024/2025. Milan selanjutnya akan menantang pemenang duel antara Bologna dan Empoli.

Sementara itu, Inter harus merelakan peluang meraih treble musim ini pupus begitu saja. Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi skuad asuhan Simone Inzaghi.

Sejak laga dimulai, Inter langsung mendominasi dengan serangan agresif. Di sisi lain, Milan memilih pendekatan lebih tenang sambil menunggu celah untuk melancarkan serangan balik.

Kesempatan emas pertama hadir untuk Inter melalui Matteo Darmian pada menit ke-10. Namun sayangnya, tembakan yang dilepaskannya masih menyamping dari gawang Milan.

Inter terus menekan dan mencoba membongkar pertahanan lawan. Pada menit ke-23, umpan dari Barella diarahkan ke Dimarco, tapi tendangannya melambung tipis di atas mistar.

Menit ke-33, peluang lain kembali hadir bagi Inter. Kali ini, Taremi menerima umpan panjang dan mengirimkan bola ke Lautaro, tapi sepakan sang kapten masih belum tepat sasaran.

Tijjani reijnders

Selebrasi Tijjani Reijnders usai berhasil cetak gol ketiga AC Milan ke gawang Inter Milan

Tiga menit berselang, Milan justru mencetak gol pembuka lewat skema serangan balik cepat. Umpan Jimenez disambut tandukan Luka Jovic yang menembus gawang Inter tanpa ampun.

Gol tersebut langsung mengubah dinamika laga dan membuat permainan Inter terlihat goyah. Milan menutup babak pertama dengan keunggulan tipis 1-0.

Memasuki paruh kedua, Milan segera memperbesar keunggulan tanpa menunggu lama. Lewat sepak pojok di menit ke-49, umpan Theo Hernandez diteruskan Jovic menjadi gol keduanya malam itu.

Skor 2-0 membuat Inter mau tak mau harus bermain lebih terbuka dan agresif. Mereka terus menggempur pertahanan Milan yang tampil disiplin dan solid.

Peluang terbaik Inter di babak kedua tercipta di menit ke-68. Sundulan De Vrij hasil umpan Calhanoglu masih mampu ditepis kiper Mike Maignan dengan refleks luar biasa.

Namun harapan Inter benar-benar sirna saat Milan mencetak gol ketiga di menit ke-85. Rafael Leao mengirim umpan akurat kepada Reijnders yang tinggal menaklukkan kiper dengan sepakan mendatar.

Skor 3-0 memastikan kemenangan mutlak bagi Rossoneri. Agregat akhir 4-1 memastikan langkah AC Milan menuju final Coppa Italia musim ini.

Kemenangan ini menjadi bukti kebangkitan Milan di bawah asuhan Stefano Pioli. Tim tampil kolektif, efisien, dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Sementara Inter harus mengevaluasi performa mereka yang tampak tumpul di laga penting ini. Meskipun mendominasi penguasaan bola, Inter kesulitan menembus pertahanan Milan yang solid.

AC Milan kini tinggal menanti siapa lawan mereka di final antara Bologna atau Empoli. Satu laga lagi untuk meraih trofi bergengsi yang sudah lama dinantikan publik San Siro.

Dengan performa solid seperti ini, Milan tampak percaya diri menghadapi laga puncak. Kemenangan di Coppa Italia bisa menjadi penghibur jika Milan gagal meraih sukses di Serie A atau kompetisi Eropa.

Laga ini juga menunjukkan pentingnya efektivitas dalam sepak bola modern. Milan tidak butuh banyak peluang, tapi mereka tahu cara mengubahnya jadi gol.

Di sisi lain, Inter harus mengubur ambisi meraih tiga gelar sekaligus musim ini. Tersingkir di semifinal jadi tamparan keras bagi skuad dengan kedalaman dan pengalaman tinggi.

Kemenangan atas rival sekota juga menambah nilai emosional bagi fans Milan. Mereka berhasil membungkam Inter di kandang sendiri dengan skor mencolok.

Hasil ini bukan hanya kemenangan biasa, tapi juga pernyataan bahwa Milan kembali menjadi kekuatan besar di pentas domestik. Coppa Italia bisajadi awal dari sesuatu yang lebih besar. (Okt)