Ciri-Ciri Asam Urat di Kaki dan Tangan, Kenali 7 Tanda Umum di Tubuh Ini

Gejala asam urat

Asam urat merupakan salah satu penyakit sendi yang sering menyerang orang dewasa, terutama usia 30 tahun ke atas.

Meski umumnya dikenal karena nyeri di persendian, banyak orang belum benar-benar memahami seperti apa ciri-ciri awal asam urat yang bisa muncul di tubuh, terutama di bagian kaki dan tangan.

Jika tak segera diatasi, penyakit ini bisa memicu komplikasi serius, mulai dari kerusakan sendi permanen hingga gangguan fungsi ginjal.

Asam urat sebenarnya adalah zat alami yang terbentuk dari proses pemecahan purin dalam tubuh.

Namun, jika kadar asam urat terlalu tinggi, kristal-kristal tajam akan terbentuk dan menumpuk di sekitar sendi. Kristal inilah yang menimbulkan nyeri luar biasa, peradangan, dan pembengkakan.

Nah, agar kamu bisa mendeteksi penyakit ini sejak dini, berikut ini adalah 7 tanda umum yang perlu kamu kenali.

Gejala-gejala ini biasanya muncul di kaki dan tangan, namun bisa juga menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak segera ditangani.

1. Nyeri Mendadak di Sendi, Terutama pada Malam Hari

Asam urat

Bengkak dan kemerahan di jempol kaki bisa jadi tanda awal asam urat.

Salah satu ciri paling khas dari asam urat adalah nyeri sendi yang muncul secara tiba-tiba, biasanya di malam hari atau saat bangun tidur.

Rasa sakit ini bisa terasa sangat menusuk dan membuat aktivitas terganggu. Di kaki, nyeri sering menyerang bagian ibu jari, pergelangan kaki, atau tumit.

Sedangkan di tangan, area yang umum terkena adalah pergelangan tangan dan jari-jari.

Nyeri bisa berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Jika dibiarkan, frekuensinya bisa semakin sering dan menyebar ke lebih banyak sendi.

2. Sendi Bengkak dan Merah

Ciri selanjutnya adalah pembengkakan yang disertai dengan warna kemerahan pada area yang terkena.

Kristal asam urat yang menumpuk akan menyebabkan peradangan, sehingga sendi terlihat membesar dan memerah. Bagian ini juga terasa panas saat disentuh, mirip seperti gejala infeksi.

Kondisi ini umumnya membuat penderita kesulitan untuk bergerak atau menggunakan sendi yang terkena. Bahkan aktivitas ringan seperti berjalan atau menggenggam bisa terasa menyakitkan.

3. Terbatasnya Gerakan Sendi

Jika kamu mulai merasa kesulitan menggerakkan sendi, entah itu saat menekuk jari kaki atau menggenggam benda dengan tangan, bisa jadi ini adalah gejala awal asam urat.

Kristal-kristal tajam yang menumpuk menyebabkan rasa kaku dan tidak nyaman saat menggerakkan sendi.

Dalam jangka panjang, asam urat yang tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen yang membatasi mobilitas.

4. Rasa Nyeri Meningkat Setelah Konsumsi Makanan Tertentu

Asam urat erat kaitannya dengan pola makan. Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood, kacang-kacangan, dan minuman beralkohol bisa memicu serangan asam urat.

Jadi, jika kamu merasakan nyeri sendi yang memburuk setelah menyantap makanan tertentu, sebaiknya mulai waspada.

Perhatikan pula apakah gejalanya kembali muncul setelah beberapa kali mengonsumsi makanan tersebut. Jika iya, segera konsultasikan ke dokter.

5. Benjolan Kecil di Sekitar Sendi (Tophi)

Pada penderita asam urat kronis, sering muncul benjolan kecil berwarna putih kekuningan di bawah kulit yang disebut tophi.

Benjolan ini merupakan endapan kristal asam urat yang sudah menumpuk cukup lama. Tophi biasanya muncul di sekitar sendi seperti jari tangan, siku, tumit, dan telinga.

Meskipun awalnya tidak menimbulkan rasa sakit, tophi bisa menyebabkan deformitas sendi jika tidak diobati.

6. Sering Merasa Kesemutan atau Mati Rasa di Tangan dan Kaki

Selain nyeri, beberapa orang juga mengeluhkan sensasi kesemutan, kram, atau mati rasa di tangan dan kaki.

Hal ini bisa terjadi karena peradangan yang menekan saraf di sekitar sendi. Gejala ini sering diabaikan karena mirip dengan kelelahan biasa, padahal bisa menjadi sinyal awal gangguan sendi akibat asam urat.

7. Frekuensi Buang Air Kecil Berkurang atau Terasa Sakit

Gejala asam urat tidak hanya terbatas pada sendi. Kadar asam urat yang tinggi juga membebani ginjal karena zat ini dikeluarkan melalui urin.

Jika ginjal tak mampu memproses kelebihan asam urat, bisa muncul gejala seperti nyeri saat buang air kecil, urin berwarna pekat, atau bahkan batu ginjal.

Kalau kamu merasa buang air kecil jadi tidak lancar, disertai nyeri, dan sebelumnya sudah memiliki riwayat nyeri sendi, kemungkinan besar itu ada kaitannya dengan asam urat.

Tips Mencegah Asam Urat Kambuh

  • Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, dan seafood.
  • Minum air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu mengeluarkan asam urat lewat urin.
  • Batasi konsumsi minuman manis dan beralkohol.
  • Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk menjaga berat badan ideal.
  • Hindari stres karena bisa memicu serangan asam urat mendadak.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter jika kamu merasakan satu atau lebih gejala di atas, terutama jika nyeri sendi sudah mulai mengganggu aktivitas harian.

Pemeriksaan kadar asam urat melalui tes darah atau urin bisa membantu memastikan diagnosis.

Penanganan asam urat bisa melibatkan perubahan gaya hidup, obat penurun asam urat, hingga pengelolaan nyeri dan peradangan.

Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko komplikasi yang kamu hadapi.(vip)