MMeskipun ada langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, disarankan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada dokter agar bisa memastikan kadar asam urat tetap berada dalam batas normal.
Penyakit asam urat, atau yang lebih dikenal sebagai gout, adalah kondisi yang ditandai oleh akumulasi kristal asam urat di berbagai area tubuh.
Area yang sering terpengaruh meliputi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan yang paling umum adalah jempol kaki. Kebanyakan individu yang mengalami asam urat berusia di atas 30 tahun, dan pria lebih rentan terhadap kondisi ini.
Bagi wanita, risiko asam urat biasanya muncul setelah masa menopause, meskipun tidak menutup kemungkinan serangan dapat terjadi di usia 20-an.
Pertanyaannya adalah, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan asam urat muncul kembali?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk menghindari kambuhnya gejala asam urat.
Minuman beralkohol dapat menjadi salah satu penyebab munculnya asam urat. Dengan mengurangi atau bahkan menghindari alkohol sama sekali, kamu dapat mengurangi kemungkinan serangan gejala asam urat.
Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan berisiko tinggi untuk terkena asam urat. Oleh karena itu, melakukan program diet untuk menurunkan berat badan bisa sangat bermanfaat dalam mengurangi risiko ini.
Berhenti merokok bisa membantu mencegah asam urat kambuh.
Jika kamu adalah seorang perokok, sangat dianjurkan untuk berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan langkah penting bagi mereka yang menderita asam urat.
Jauhi makanan yang mengandung purin tinggi dalam jumlah berlebihan. Makanan seperti jeroan, daging merah, dan seafood dapat memicu serangan asam urat.
Mengurangi asupan jenis makanan ini adalah salah satu cara efektif untuk mencegah kambuhnya gejala asam urat.
Menjaga agar tubuh terhidrasi dengan baik merupakan salah satu langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari gejala asam urat kembali muncul.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah kambuhnya gejala asam urat. Namun, sebaiknya menghindari olahraga yang terlalu berat atau intens, karena dapat memberi tekanan yang besar pada sendi.
Salah satu cara untuk mencegah kambuhnya gejala asam urat adalah dengan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk medis saat mengkonsumsi obat asam urat.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai terkait asam urat, di antaranya:
1. Nyeri yang cukup parah pada satu atau lebih sendi.
2. Sendi terasa hangat dan mengalami pembengkakan di area yang terkena.
3. Terjadinya kemerahan di sekitar sendi.
4. Setelah gejala mereda dan bengkak berkurang, kulit di area sendi sering kali mengelupas.
Gejala-gejala ini bisa muncul secara cepat dalam hitungan jam dan biasanya bertahan antara 3 hingga 10 hari.
Setelah periode ini, rasa nyeri akan berkurang, dan kondisi sendi akan kembali normal.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena asam urat, yaitu:
Jika ada riwayat keluarga yang menderita asam urat, seseorang cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Frekuensi mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dapat menjadi pemicu munculnya asam urat. Makanan yang mengandung purin tinggi meliputi jeroan hewan, daging merah, serta beberapa jenis makanan laut seperti sarden, teri, kerang, dan tuna.
Cedera juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab asam urat karena dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah penyebab utama asam urat. Faktor-faktor lain seperti pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan individu juga berkontribusi.
Ada sejumlah kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asam urat. Misalnya, individu yang menderita penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, gangguan tiroid, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
Asam urat merupakan senyawa yang seharusnya ada dalam tubuh dalam jumlah yang normal, dan kelebihannya dikeluarkan melalui urine.
Namun, kadar asam urat yang tinggi dapat muncul akibat berbagai faktor. Secara umum, penyebabnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama: peningkatan produksi asam urat, gangguan dalam penyerapan, dan kesulitan dalam pengeluaran asam urat.
Berikut penjelasannya:
Tubuh secara alami memproduksi asam urat, tetapi beberapa kondisi dapat menyebabkan peningkatan kadar asam tersebut, antara lain:
– Kebiasaan mengonsumsi makanan kaya purin, seperti daging merah, organ dalam, makanan laut, serta kacang-kacangan.
– Kebiasaan mengonsumsi minuman manis atau beralkohol.
– Penggunaan beberapa jenis obat, termasuk diuretik, obat untuk kemoterapi, dan obat imunosupresan.
– Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.
– Kejadian peradangan akut, seperti pasca-operasi, yang dapat meningkatkan peradangan dan produksi asam urat.
Fungsi ginjal sangat penting dalam menyerap dan mengeluarkan asam urat. Gangguan pada kinerja ginjal dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam aliran darah.
Jika terdapat gangguan pada ginjal atau saluran kemih, seperti batu ginjal, ini dapat menghambat aliran urine yang berfungsi untuk membuang asam urat dari tubuh.
Jika salah satu atau semua proses di atas terganggu, kadar asam urat dapat meningkat.
Meskipun semua orang dapat mengalami masalah ini, individu dengan faktor risiko tertentu lebih mungkin mengembangkan kadar asam urat yang tinggi.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko:
1. Kebiasaan makan yang tidak sehat
2. Kelebihan berat badan
3. Jenis kelamin dan usia
4. Riwayat keluarga yang menderita asam urat
5. Rekam medis yang berisiko
6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Meskipun ada langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, disarankan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada dokter agar bisa memastikan kadar asam urat tetap berada dalam batas normal, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Kenaikan kadar asam urat tidak selalu menyebabkannya muncul gejala, hingga dapat menimbulkan komplikasi. (fah)