Selebgram Shani Amelia sukses menurunkan berat badan hingga 8 kg dalam sebulan dengan diet intermittent fasting.
KLIKBERITA24.COM - Banyak figur publik yang membagikan kisah transformasi tubuh mereka melalui media sosial, termasuk selebgram dan konten kreator TikTok, Shani Amelia.
Wanita yang juga dikenal sebagai pengusaha kuliner ini pernah mencuri perhatian publik setelah mengungkap bahwa dirinya berhasil menurunkan berat badan hingga 8 kg dalam waktu satu bulan.
Shani mulai memperlihatkan perubahan bentuk tubuhnya setelah menjalani proses diet yang konsisten selama sekitar enam bulan.
Penampilannya yang kini tampak lebih ramping membuat para pengikut setianya mulai bertanya-tanya. Tak sedikit warganet yang menebak dirinya sedang diet, meski selama ini tidak ada pengakuan resmi dari Shani.
“Yes, akhirnya bisa spill ke kalian! Meskipun Shanitizen yang nontonin story aku setiap hari pasti sudah tidak asing lagi. Buat yang sering DM ‘Ci diet ya?’ atau ‘Kok Cici makin kurus?’ Ini jawabannya, ya, aku sudah mulai diet sejak enam bulan yang lalu,” tulis Shani melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Keinginan untuk menurunkan berat badan sebenarnya sudah lama tumbuh dalam diri Shani. Namun, seperti yang kerap dialami banyak orang, upaya yang dilakukan sering kali terhenti di tengah jalan dan berakhir gagal.
“Sebenarnya, niat diet sudah ada dari dahulu. Selama dua tahun terakhir aku sudah coba beberapa kali, tapi selalu gagal di minggu kedua atau ketiga. Bahkan pertengahan 2022 aku sempat konsultasi dengan dokter gizi, tapi belum sebulan sudah berhenti,” kata Shani.
Pencapaian Shani kali ini pun bukan terjadi begitu saja. Ia bercerita bahwa motivasi terbesar datang dari obrolan sederhana bersama sang adik perempuan, Mei, di awal tahun 2024.
Hubungan keduanya yang dekat dan sering ditampilkan di media sosial menjadi titik awal semangat baru Shani untuk serius menjalani program diet.
Diet dimulai pada April dan meski awalnya ragu, Shani merasa kali ini berbeda. Ia menggabungkan beberapa metode secara konsisten, dimulai dari pola makan, olahraga, hingga konsultasi dengan ahli gizi.
Salah satu metode yang diterapkan adalah intermittent fasting. Pada April 2024, Shani memulai dengan pola 15:9, makan dalam waktu 9 jam dan berpuasa selama 15 jam.
Saat itu, ia tetap mengonsumsi makanan favoritnya, hanya saja membatasi waktu makan hingga sebelum pukul 21.00 malam.
“Setelah sebulan, beratku nggak naik, tapi juga nggak turun. Stabil di situ saja,” ujar Shani Amelia.
Di bulan berikutnya, ia meningkatkan durasi puasanya menjadi 20:4. Artinya, ia hanya makan dalam rentang 4 jam per hari dan berpuasa selama 20 jam.
Salah satu metode intermittent fasting ala Shani Amelia adalah dengan menerapkan waktu makan selama 4 jam perhari dan 20 jam berpuasa.
Dalam periode ini, Shani hanya makan satu kali sehari, sambil menghindari makanan dan minuman manis.
Pola makan sehat juga menjadi kunci penting dalam proses dietnya. Setiap pagi, Shani membiasakan diri mengonsumsi air putih dalam jumlah besar, kadang hingga satu liter saat baru bangun tidur.
Untuk makan siang, ia memilih putih telur, sekitar 3-4 butir, dan menambahkan sumber karbohidrat dari kentang atau beras porang. Variasi lain seperti tahu yang dimasak dengan air fryer menjadi alternatif menu rendah lemak yang tetap lezat.
Pada malam hari, Shani mengonsumsi nasi porang sebanyak 40–60 gram yang dipadukan dengan protein rendah lemak, seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau daging sapi. Sayur dan buah-buahan juga rutin ia sertakan dalam menu hariannya.
“Yang penting, masaknya tanpa tepung, santan, dan nggak digoreng,” jelas Shani.
Tak hanya soal makanan, olahraga rutin menjadi rutinitas baru bagi Shani. Ia menjalani treadmill setiap pagi selama 1,5 jam.
Awalnya ia hanya berolahraga ringan seperti senam, namun secara perlahan meningkatkan intensitas.
“Sebenarnya, dokter cuma minta workout minimal 300 menit seminggu, tapi sekarang aku treadmill 630 menit seminggu. Di bulan Juni, aku mulai olahraga. Awalnya cuma senam, lalu seminggu kemudian mulai treadmill. Dalam sebulan, beratku turun 8 kg,” ujar Shani Amelia.
Setelah melihat hasil yang signifikan, Shani memutuskan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter gizi. Ia ingin memastikan bahwa diet yang dijalani tetap aman untuk kesehatan jangka panjang.
Dalam proses ini, Shani belajar lebih banyak tentang keseimbangan gizi, cara memasak sehat, dan jenis makanan yang perlu dihindari.
“Selama hidup, aku sudah mencoba berbagai macam diet, mulai dari diet keto, makan lima kali sehari, sampai intermittent fasting. Tapi aku paling susah kalau harus diet ketat dan membatasi makanan, karena akhirnya malah jadi stres dan makan banyak lagi,” tutur Shani.
Dengan pendekatan yang fleksibel dan lebih disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, Shani kini bisa menikmati hidup sehat tanpa merasa tertekan.
Ia menyadari bahwa kunci keberhasilan bukan hanya pada metode, tetapi juga konsistensi dan pemahaman terhadap tubuh sendiri.
Kisah sukses diet intermittent fasting Shani Amelia bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin hidup lebih sehat tanpa harus menjalani pantangan yang menyiksa. (fam)