“Bunga Terakhir”, Kolaborasi Iwan Fals dan Isyana untuk Film Panji Tengkorak

Bunga Terakhir by Iwan Fals dan Isyana Sarasvati
KLIKBERITA24.COM - Musisi legendaris Iwan Fals dan penyanyi berbakat Isyana Sarasvati baru-baru ini berkolaborasi untuk menyanyikan lagu “Bunga Terakhir,” karya Bebi Romeo, yang dijadikan sebagai soundtrack resmi untuk film animasi Panji Tengkorak produksi Falcon Pictures.
Lagu ini diaransemen ulang dan direkam secara langsung, memberikan nuansa baru dalam karya klasik tersebut.
Proses rekaman untuk soundtrack ini tidaklah mudah. Isyana Sarasvati mengungkapkan bahwa mereka memerlukan sekitar 30 kali latihan dan rekaman selama dua hari penuh.
“Jadi, saat rekaman kami langsung berdiri berdua, bernyanyi bareng. Langsung dari awal sampai akhir tanpa dipotong. Kami rekam itu sekitar lima kali dan mengambil bagian-bagian terbaik,” kata Isyana saat ditemui di XXI Village Kemang, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Iwan Fals dan Isyana Sarasvati
Namun, tantangan datang tidak hanya dari teknis rekaman. Iwan Fals juga menceritakan bagaimana sebelum memulai rekaman di studio, mereka terlebih dahulu menjalani latihan seharian penuh di rumahnya.
“Lalu beberapa hari kemudian kami ke Salihara, namun jalur mixernya masih belum sempurna. Belum beres lah, jadi masih ada gangguan monitor,” ujarnya.
Ia melanjutkan, meski ada kendala teknis, mereka tetap berusaha keras. “Kekerasan di telinga, suara piano tak terdengar juga, macam-macam lah. Akhirnya dapat tapi tenggorokan kami jadi sakit,” tambahnya dengan tawa.
Iwan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki pendekatan berbeda dibandingkan Isyana dalam hal bernyanyi.
“Isyana kan memang sekolah jadi sangat penting itu kualitas suara dan segala macam. Kalau saya kan tidak, soal kualitas suara itu urusan keberapa lah, yang penting penghayatan dan penjiwaannya,” ujarnya.
Meskipun berbeda dalam pendekatan teknis, keduanya sepakat bahwa esensi dari musik adalah penghayatan dan ekspresi yang tulus.
Untuk memberikan nuansa yang lebih segar pada lagu ini, Iwan dan Isyana memilih Lafa Pratomo untuk mengaransemen ulang “Bunga Terakhir.”
“Kami merasa dia bisa memberikan rasa yang mau kami sampaikan lewat instrumentalnya,” kata Isyana.
Lafa Pratomo, yang sudah berpengalaman memproduseri musisi-musisi Indonesia seperti Danilla, Andien, Nadin Amizah, hingga Mondo Gascaro, diharapkan bisa menghadirkan interpretasi musik yang lebih emosional dan mendalam.
Isyana sendiri menyebutkan bahwa ia sudah beberapa kali tampil berduet dengan Iwan Fals, namun belum pernah berkolaborasi dalam pengisian soundtrack film.
Maka dari itu, tawaran untuk menyanyikan lagu ini bersama Iwan Fals menjadi kesempatan yang tidak ia lewatkan.
“Om Iwan salah satu inspirasi aku dalam produksi musik karena aku selalu melihatnya bagaimana mengekspresikan musik sebebasnya dan apa adanya, serta jujur,” jelas Isyana.
Bagi Iwan Fals, keterlibatannya dalam proyek ini mengandung makna yang sangat dalam secara pribadi. Lagu “Bunga Terakhir” yang meledak pada masanya mengingatkan Iwan pada kehilangan yang sangat personal.
“Sekitar tahun-tahun lagu itu meledak, anak, adik, dan ayah saya meninggal. Jadi buat saya lagu ini menyentuh. Dan saat dikaitkan dengan kisah Panji yang tragis, rasanya semakin dalam,” ungkap Iwan.
Ia menambahkan bahwa ini lebih dari sekadar bernyanyi, namun sebuah cara untuk menyampaikan rasa duka yang tertanam dalam jiwa.
Film Panji Tengkorak sendiri merupakan sebuah film animasi yang penuh dengan nuansa emosional dan petualangan.
Kolaborasi antara Iwan Fals dan Isyana Sarasvati dalam lagu soundtrack ini semakin memperkaya suasana film tersebut, menjadikannya lebih mendalam dan menyentuh hati.
Bagi Iwan, proyek ini bukan sekadar tentang menyanyikan lagu, tetapi juga tentang memberikan makna yang lebih dalam melalui musik.
“Ini bukan sekadar nyanyi, tapi menyampaikan rasa duka yang tertanam di jiwa,” ujarnya.
Dengan proses rekaman yang penuh tantangan dan kerja keras, serta melibatkan dua musisi besar Indonesia, lagu “Bunga Terakhir” dalam film Panji Tengkorak tentu menjadi salah satu elemen penting yang menghidupkan kisah tragis dalam film tersebut. (ctr)