Bukit Cumbri di perbatasan Wonogiri dan Ponorogo menawarkan pengalaman mendaki singkat dengan panorama sunrise yang memukau.
KLIKBERITA24.COM - Bagi pencinta panorama alam dan pendaki pemula, Bukit Cumbri di perbatasan Wonogiri dan Ponorogo kini jadi salah satu destinasi paling hits di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berada di ketinggian 638 mdpl, bukit ini menawarkan sensasi mendaki yang singkat namun penuh pesona.
Meski dikenal sebagai bukit, medan pendakiannya tetap memberi tantangan ringan yang menyenangkan.
Tak heran bila Bukit Cumbri sering dijuluki sebagai “gunung mini”, karena meskipun tak setinggi gunung pada umumnya, pemandangannya tetap luar biasa indah dari berbagai arah.
Dari puncak, pengunjung dapat menyaksikan Gunung Lawu berdiri megah di barat laut, Pegunungan Seribu yang membentang ke selatan, serta deretan bukit di sisi timur yang terlihat seperti punggung buaya.
Panorama ini membuat banyak orang menyebut Bukit Cumbri sebagai “bukit surga”, terutama saat matahari muncul dari balik cakrawala.
Momen sunrise dari puncak Bukit Cumbri menjadi daya tarik utama. Langit perlahan berubah warna dari gelap ke jingga keemasan, menciptakan suasana tenang yang sangat cocok untuk healing atau sekadar rehat dari rutinitas.
Banyak pendaki memilih untuk camping di atas agar bisa menyambut fajar dari titik terbaik.
Panorama sunrise dari puncak Bukit Cumbri jadi magnet wisata alam favorit di perbatasan Jateng-Jatim.
Waktu terbaik untuk mendaki biasanya pada dini hari. Pendaki yang sedang menjalankan ibadah puasa pun kerap memilih naik menjelang sahur, lalu menikmati makan sahur di puncak sambil menunggu matahari terbit.
Alternatif lainnya adalah memulai pendakian setelah subuh, sehingga bisa sampai di puncak tepat saat mentari mulai naik.
Jalur menuju Bukit Cumbri terbilang mudah diakses dari dua kabupaten. Dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, titik awal paling populer adalah jalur Pager Ukir yang berada di Kecamatan Sampung.
Jalur ini menjadi favorit karena paling singkat, hanya membutuhkan sekitar 30 hingga 45 menit untuk mencapai puncak. Meski menanjak, jalurnya cukup landai dan sudah cukup jelas, sehingga aman untuk pemula.
Sedangkan dari sisi Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pendaki bisa memulai perjalanan dari Jalur Sumber yang berada di Kecamatan Purwantoro.
Dibanding Pager Ukir, jalur ini memakan waktu lebih lama karena rutenya lebih panjang. Meski demikian, kedua jalur sama-sama menawarkan pengalaman alam yang menyegarkan dan penuh keheningan.
Akses menuju Bukit Cumbri pun cukup mudah. Jika kamu berangkat dari Ponorogo, jarak tempuh sekitar 24,7 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 39 menit via Jalan Ponorogo–Wonogiri.
Sementara dari pusat Kota Wonogiri, jaraknya sekitar 41,7 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam lewat Jalan Raya Wonogiri–Ponorogo.
Bagi kamu yang berencana camping, ada baiknya membawa perlengkapan sendiri, termasuk penerangan dan jaket hangat.
Malam hari di puncak cukup dingin, namun justru itulah daya tariknya—langit malam yang penuh bintang dan udara segar yang jarang ditemukan di kota.
Namun, satu hal yang wajib diwaspadai oleh para pendaki adalah keberadaan monyet liar. Hewan-hewan ini sering muncul di sekitar tenda atau tempat makan karena tertarik pada aroma makanan. Pastikan makanan disimpan rapat dan tidak ditinggal terbuka.
Bukit Cumbri memang bukan sekadar destinasi biasa. Tempat ini adalah paket lengkap bagi pecinta alam: sunrise yang memesona, jalur pendakian singkat dan ramah pemula, serta suasana camping yang intim.
Cocok dikunjungi bareng teman-teman, pasangan, atau bahkan sendiri untuk menenangkan pikiran.
Dengan keindahannya yang sederhana tapi autentik, Bukit Cumbri layak disebut sebagai salah satu hidden gem di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Panorama, udara segar, dan ketenangan yang ditawarkan seolah jadi jawaban untuk siapa pun yang ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk kota. (vip)