Bukan Pegal Biasa! Ini Ciri Asam Urat yang Sering Salah Diartikan

Bukan Pegal Biasa! Ini Ciri Asam Urat yang Sering Salah Diartikan
Banyak orang menganggap pegal-pegal, nyeri sendi, atau kesemutan sebagai hal biasa akibat kelelahan atau usia yang menua.
Padahal, bisa jadi keluhan tersebut adalah gejala awal dari asam urat—penyakit yang kerap tidak disadari hingga menimbulkan nyeri luar biasa.
Salah mengenali gejalanya bisa berakibat fatal karena pengobatan menjadi terlambat. Yuk, kenali lebih dalam apa itu asam urat dan ciri-ciri khasnya yang sering salah diartikan!
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah kondisi di mana kadar asam urat (uric acid) dalam darah terlalu tinggi.
Asam urat sebenarnya merupakan zat sisa dari pemecahan purin, yaitu senyawa yang banyak terdapat dalam makanan seperti jeroan, daging merah, seafood, dan minuman beralkohol.
Normalnya, tubuh membuang asam urat melalui urin. Namun jika produksinya berlebihan atau pengeluarannya terganggu, maka asam urat akan menumpuk di dalam darah dan membentuk kristal di persendian.
Inilah yang kemudian menimbulkan peradangan dan rasa nyeri yang luar biasa di sendi.
Ciri-Ciri Asam Urat yang Sering Dianggap Biasa
1. Nyeri Sendi yang Datang dan Pergi
Salah satu ciri khas asam urat adalah nyeri sendi yang muncul tiba-tiba, terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
Banyak orang mengira ini hanya akibat salah posisi tidur, kelelahan, atau cuaca dingin.
Padahal, jika nyeri sendi sering kambuh di bagian tubuh yang sama, seperti jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, atau siku, perlu dicurigai sebagai gejala asam urat.
2. Pembengkakan pada Sendi
Sendi yang terasa nyeri biasanya juga tampak bengkak, kemerahan, dan terasa hangat jika disentuh.
Kondisi ini bisa disangka sebagai rematik atau keseleo biasa, padahal ini tanda bahwa terjadi peradangan akibat penumpukan kristal asam urat.
3. Kesemutan dan Kebas
Kesemutan sering dikaitkan dengan gangguan saraf atau peredaran darah yang kurang lancar.
Namun, penderita asam urat juga bisa merasakan kesemutan atau rasa kebas di sekitar sendi yang terdampak. Rasa ini muncul akibat tekanan dari peradangan pada jaringan sekitarnya.
4. Terbatasnya Gerakan Sendi
Sendi yang terkena asam urat akan terasa kaku dan sulit digerakkan. Banyak orang mengira ini hanya efek penuaan atau terlalu lama tidak aktif, padahal bisa jadi sendi tersebut sedang mengalami peradangan kronis.
5. Nyeri Tak Tertahankan di Malam Hari
Nyeri asam urat memiliki karakteristik unik: sering kali menyerang malam hari secara mendadak, bahkan saat tidak ada aktivitas berat sebelumnya.
Rasa nyerinya tajam, berdenyut, dan menusuk, bahkan bisa membuat penderita terbangun dari tidur. Gejala ini sering diabaikan karena disangka hanya pegal biasa.
6. Munculnya Benjolan Keras (Tophi)
Pada tahap lanjut, kristal asam urat bisa membentuk benjolan keras di bawah kulit, terutama di sekitar jari, siku, atau tumit.
Benjolan ini disebut tophi, dan sering disangka sebagai kutil, lipoma, atau pembengkakan biasa. Keberadaan tophi menandakan bahwa asam urat sudah kronis dan harus segera ditangani.
Faktor Risiko Asam Urat
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena asam urat antara lain:
- Pola makan tinggi purin: Konsumsi berlebihan daging merah, jeroan, makanan laut, dan minuman manis tinggi fruktosa.
- Kebiasaan alkohol: Alkohol mengganggu pengeluaran asam urat lewat ginjal.
- Obesitas: Orang dengan berat badan berlebih cenderung memiliki kadar asam urat tinggi.
- Penyakit lain: Hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal meningkatkan risiko asam urat.
- Faktor genetik: Jika ada anggota keluarga yang menderita asam urat, risikonya juga meningkat.
Cara Membedakan Asam Urat dan Pegal Biasa

Cara Membedakan Asam Urat dan Pegal Biasa
Banyak orang menyamakan gejala asam urat dengan pegal linu biasa. Namun sebenarnya ada perbedaan mendasar.
Pegal biasa umumnya muncul setelah aktivitas berat dan terasa di area otot seperti punggung atau leher, sedangkan asam urat menyerang sendi tertentu secara tiba-tiba dan disertai rasa nyeri yang tajam.
Nyeri akibat asam urat juga biasanya hanya terjadi di satu atau dua sendi, bukan menyebar.
Selain itu, pegal biasa jarang menyebabkan pembengkakan hebat atau kemerahan, sementara asam urat sering kali disertai pembengkakan dan sangat sensitif jika disentuh.
Pentingnya Pemeriksaan Medis
Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Tes darah sederhana bisa menunjukkan kadar asam urat dalam tubuh.
Dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan tes cairan sendi atau pemeriksaan pencitraan (seperti USG atau rontgen) untuk melihat adanya kristal urat.
Langkah Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan:
- Batasi konsumsi makanan tinggi purin.
- Minum air putih yang cukup (minimal 2 liter/hari) untuk membantu membuang asam urat.
- Jaga berat badan ideal.
- Rutin berolahraga ringan.
- Hindari alkohol dan minuman manis.
Pengobatan:
- Obat anti-inflamasi: Untuk meredakan nyeri dan pembengkakan saat serangan.
- Obat penurun asam urat: Seperti allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.
- Perubahan gaya hidup: Pengaturan pola makan dan kebiasaan sehat sangat penting untuk jangka panjang.
Jangan anggap remeh rasa pegal, nyeri, atau kesemutan yang muncul berulang terutama di persendian. Bisa jadi itu bukan sekadar pegal biasa, melainkan gejala asam urat yang sering disalahartikan.
Dengan mengenali ciri-cirinya sejak dini, kamu bisa mencegah komplikasi serius seperti kerusakan sendi permanen atau batu ginjal. Lebih baik waspada daripada terlambat, bukan?(taa)