Bolehkah Puasa Tanpa Sahur? Simak Penjelasannya Disini!

Perlu diketahui bahwa sahur memiliki peran penting bagi kesehatan dalam memenuhi kebutuhan energi selama bulan puasa.
Bulan Ramadan yang suci telah tiba, sebuah periode yang dinanti dengan penuh antusias oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Masa ini dipenuhi dengan berkah dan menjadi waktu untuk memperdalam ibadah, memperkuat iman, serta melakukan lebih banyak amal baik.
Dalam menjalani puasa, salah satu amalan yang sangat disarankan adalah melakukan sahur, yang dianggap sebagai bagian integral dalam pelaksanaan ibadah ini.
Sahur memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik untuk kesehatan fisik maupun spiritual. Namun, apa yang terjadi jika seseorang melewatkan sahur? Apakah puasa tersebut tetap dianggap sah?
Ketentuan Puasa Tanpa Sahur
Banyak orang yang terpaksa melaksanakan puasa tanpa sahur karena berbagai alasan, seperti keterlambatan bangun tidur, kesibukan, atau merasa mampu menahan lapar sampai waktu berbuka.
Dalam Islam, sahur tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan karena memiliki banyak berkah dan manfaat bagi kesehatan. Walaupun ketidakhadiran sahur tidak mengganggu keabsahan puasa, Nabi Muhammad menganggap sahur sebagai hal yang penting dan memerintahkannya.
Namun, perintah untuk melaksanakan sahur tidak bersifat wajib. Rasulullah menyatakan dalam sebuah hadis:
“Makan sahurlah kalian, karena di dalamnya terdapat berkah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Hadis ini menandakan bahwa meskipun sahur bukan syarat yang wajib, itu tetap dianjurkan sebagai persiapan fisik dan spiritual untuk menjalani puasa dengan optimal.
Dengan demikian, jika sahur terlewat, puasa tidak menjadi batal, tetapi seseorang akan kehilangan pahala serta berkah yang terkait dengan sunnah tersebut.
Oleh karena itu, jika ada kesempatan, disarankan untuk tetap melaksanakan sahur, meskipun hanya dengan makanan atau minuman yang sederhana.
Namun, jika sahur tidak dilakukan, puasa tetap sah dan bisa dilanjutkan tanpa merasa ragu.
Keutamaan Sahur dalam Islam
Sahur bukan sekedar makanan yang disantap sebelum subuh, tetapi juga mengandung berbagai keutamaan lainnya. Selain memberikan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari, waktu sahur juga merupakan momen penuh berkah.
Para ulama menyatakan bahwa sahur dapat memperkuat tubuh, menjaga kesehatan selama berpuasa, serta memberi peluang untuk berdoa dan beristighfar di sepertiga malam terakhir.
Nabi Muhammad menganjurkan waktu sahur dimulai dari pertengahan malam hingga menjelang fajar. Dianjurkan untuk mengakhiri sahur di waktu yang cukup dekat dengan subuh, tetapi tidak terlalu dekat, untuk menghindari keraguan apakah waktu masih tersisa atau telah habis.
Nabi Muhammad bersabda:
“Umatku akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhiri sahur.” (HR. Ahmad)
Wallahu a’lam.
Manfaat Sahur bagi Kesehatan
Melaksanakan sahur dipandang sebagai berkah bagi umat Islam, baik dari segi spiritual maupun kesehatan fisik. Manfaat sahur mencakup merangsang sistem pencernaan di pagi hari, mempertahankan kadar gula darah yang stabil, dan menunda rasa lapar sepanjang hari.
Dengan mengonsumsi makanan sehat saat sahur, Anda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian untuk mencegah kelelahan seharian.
Berikut adalah beberapa manfaat makan sahur bagi kesehatan:
1. Persiapan Tubuh untuk Puasa
Saat menjalani puasa, proses detoksifikasi tubuh dimulai. Kita beralih dari pola makan yang biasanya 3-4 kali besar sehari menjadi hanya 1 kali saat berbuka.
Bangu untuk sahur mempersiapkan tubuh sebelum berpuasa. Sahur membantu mencegah kelaparan yang berlebihan. Lemak mulai disimpan sebagai cadangan energi.
Makan makanan bergizi saat sahur memberikan tubuh nutrisi penting untuk menghadapi perubahan drastis dalam pola makan.
2. Mencegah Dehidrasi

Manfaat sahur sangat krusial untuk memastikan kecukupan cairan dalam tubuh agar tidak dehidrasi.
Manfaat sahur sangat krusial untuk memastikan kecukupan cairan dalam tubuh. Setiap hari, tubuh memerlukan sekitar 2 liter air.
Selama bulan Ramadan, kesempatan untuk mengonsumsi cairan terbatas hanya pada sore setelah buka puasa dan malam hingga imsak.
Sahur adalah waktu yang penting untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, melakukan sahur sangatlah esensial sebelum memulai puasa.
Tanpa sahur, tubuh sulit mendapatkan asupan cairan yang cukup, sehingga Anda berisiko mengalami dehidrasi saat berpuasa.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi rasa haus yang berlebihan, kelemahan fisik, kurangnya konsentrasi, dan sedikitnya produksi urine yang pekat. Disarankan agar Anda mengonsumsi setidaknya dua gelas air saat sahur.
3. Mencegah Naiknya Asam Lambung
Perut yang kosong dalam waktu lama dapat berdampak negatif. Rasa lapar yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar asam lambung, yang dapat menyebabkan gejala maag seperti nyeri di ulu hati, rasa terbakar di dada, serta mual atau muntah.
Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu kelancaran puasa Anda. Makan sahur sangat penting untuk mengisi perut dan mencegah produksi asam lambung berlebih saat berpuasa.
4. Menghasilkan Energi untuk Beraktivitas
Para ahli menganggap sahur sebagai salah satu waktu makan terpenting di bulan Ramadan. Bagi Anda yang menjalani puasa, anggaplah sahur sebagai makan siang, karena pentingnya sama dengan makan siang pada umumnya.
Dengan demikian, sahur berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari penuh hingga waktu berbuka tiba.
5. Menghindari Penurunan Berat Badan Drastis dan Beresiko
Tubuh akan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan energi, termasuk memecah lemak dan protein. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang berlebihan selama puasa.
Meskipun hal ini mungkin diharapkan bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih, dampak ini tidak baik bagi mereka yang sudah memiliki berat badan ideal atau kurang berat badan.
Penurunan berat badan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Dengan berat badan yang rendah, risiko terkena infeksi meningkat.
Ini karena daya tahan tubuh juga berkurang secara otomatis. Selain itu, kemampuan fisik bisa menurun akibat berkurangnya massa otot.
Itulah sebabnya sahur memiliki peran penting bagi kesehatan dalam memenuhi kebutuhan energi selama bulan puasa. (fah)