Penjelasan soal minum kopi saat intermittent fasting menjadi pertanyaan umum yang sering muncul, terutama bagi pemula.
KLIKBERITA24.COM - Minum kopi secara rutin kerap dikaitkan dengan proses penurunan berat badan. Namun, apakah konsumsi kopi aman bagi mereka yang menjalani diet intermittent fasting? Pertanyaan ini menjadi perhatian banyak orang yang tertarik menjalankan pola makan tersebut.
Diet intermittent atau puasa intermiten merupakan metode pengaturan makan yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Cara ini dilakukan dengan membatasi waktu makan dalam jangka waktu tertentu, biasanya berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam.
Selama masa makan, individu memang diberi kebebasan dalam memilih makanan, tetapi penting untuk tetap mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan seimbang.
Salah satu pertanyaan umum yang muncul adalah apakah kopi bisa dikonsumsi selama menjalani diet intermittent tanpa mengganggu manfaatnya.
Mengutip Woman’s World (12/8/2024), dr. Cesar Lara, seorang ahli diet, memberikan penjelasan seputar hubungan antara konsumsi kopi dan efektivitas diet intermittent fasting. Menurutnya, minuman ini bukan hal yang berbahaya selama dikonsumsi dengan cara yang tepat.
“Jika minum kopi, kopi itu harus yang hitam. Tak boleh dicampur bahan lain yang mengandung kalori,” jelas dr. Lara.
Kopi hitam murni dikenal sebagai minuman yang tidak mengandung kalori. Informasi dari Very Well Fit menyebutkan bahwa kopi hitam tak hanya bebas kalori, tetapi juga mengandung sedikit protein dan sejumlah mineral penting seperti kalium, magnesium, fosfor, mangan, folat, dan kolin.
Satu cangkir kopi berukuran 237 ml mengandung antara 80 hingga 100 mg kafein, sebagaimana disebutkan oleh Medical News Today. Kandungan kafein ini memberikan efek stimulan ringan pada tubuh, terutama pada sistem saraf pusat.
Dr. Lara menekankan bahwa kopi hitam tidak memicu reaksi insulin. Hal ini penting karena dalam prinsip intermittent fasting, menjaga kadar insulin tetap rendah merupakan kunci utama agar tubuh dapat membakar cadangan lemak secara maksimal.
Insulin merupakan hormon yang membantu tubuh menyimpan glukosa sebagai sumber energi. Saat tubuh tidak menerima asupan makanan atau minuman yang memicu insulin, proses pembakaran lemak bisa berjalan lebih efisien.
Dengan demikian, kopi hitam dapat mendukung proses ini selama dikonsumsi secara bijak.
“Kopi merupakan stimulan yang dapat membantu fungsi otak, memberi sedikit energi (semangat),” kata dr. Lara.
Tak hanya membantu membakar lemak, kafein dalam kopi juga dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Dalam beberapa kasus, kafein juga mampu menekan nafsu makan dalam jangka waktu tertentu, sehingga mendukung pengendalian asupan kalori selama puasa.
Namun, konsumsi kopi tetap harus diperhatikan. Dr. Lara mengingatkan bahwa jika seseorang menambahkan bahan lain ke dalam secangkir kopi, seperti krim, susu, gula, atau sirup perasa, maka efek dari diet intermittent dapat terganggu.
Minum kopi saat diet intermittent fasting boleh saja dilakukan, selama tidak menambahkan bahan lainnya seperti gula.
“Jika menambahkan krim dalam secangkir kopi atau memasukkan zat lain, itu akan menghalangi diet intermittent,” ungkap dr. Lara.
Bahan-bahan tambahan tersebut menambah jumlah kalori dalam kopi, dan bahkan pemanis buatan sekalipun bisa memicu pelepasan insulin pada sebagian orang.
Akibatnya, tubuh tidak mengalami penurunan kadar gula darah sebagaimana diharapkan dalam fase puasa.
Padahal, tujuan utama dari diet intermittent adalah mengurangi glukosa darah sehingga produksi insulin pun menurun.
Dengan kadar insulin rendah, tubuh bisa menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Oleh karena itu, menjaga kopi tetap dalam bentuk hitam murni sangat dianjurkan.
Jika rasa kopi hitam terasa terlalu kuat, dr. Lara menyarankan penambahan kayu manis sebagai alternatif alami yang tidak menambah kalori. Kayu manis bisa membantu menyeimbangkan rasa tanpa mengganggu proses puasa yang sedang dijalani.
Meski kopi hitam dinilai aman dan bahkan mendukung diet intermittent, konsumsinya tetap tidak boleh berlebihan. Dr. Lara memberikan peringatan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah tinggi bisa menimbulkan efek samping seperti stres.
Dalam kondisi stres, tubuh justru bisa memproduksi glukosa secara alami, yang tentu saja mengganggu proses pembakaran lemak.
Oleh sebab itu, menjaga keseimbangan asupan kopi menjadi hal penting dalam mendukung keberhasilan diet intermittent fasting. (fam)