Categories: Tekno

Berapa Batas Aman Simpan Uang di E-Wallet? Jangan Sampai Kebanyakan!

Di era digital saat ini, penggunaan e-wallet semakin meningkat sebagai cara praktis menyimpan uang dan melakukan transaksi. Dengan hanya satu aplikasi, pengguna bisa menyelesaikan berbagai kebutuhan belanja, transfer, hingga pembayaran tagihan.

Meski begitu, ada kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait keamanan menyimpan uang dalam jumlah besar di dompet digital. Beberapa warganet di media sosial X (dulunya Twitter) bahkan menyarankan untuk tidak menyimpan terlalu banyak dana di e-wallet.

Mengapa Batas Nominal Penting?

Menurut Alfons, seorang pengamat teknologi, menyimpan uang di e-wallet dengan nominal di bawah Rp5 juta masih tergolong aman. Namun, ia menekankan bahwa e-wallet tidak didesain sebagai media penyimpanan uang dalam jumlah besar atau sebagai alat menabung. Alfons menyatakan, dompet digital lebih mengutamakan kemudahan dalam bertransaksi, tidak seperti rekening bank yang memiliki keamanan dan bunga sebagai keuntungan tambahan.

“Uang di e-wallet itu mengutamakan kemudahan, bandingkan dengan rekening bank yang memberikan bunga dan mengutamakan keamanan,” ungkapnya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami risiko ketika memilih menyimpan dana dalam jumlah besar di dompet digital.

Kenali batas aman saldo e-wallet agar transaksi tetap nyaman dan aman.

Batas Menyimpan Uang di E-Wallet agar Aman

Pratama Persada, Direktur Riset Keamanan Siber (CISSREC), juga memberikan pandangannya mengenai batas maksimal penyimpanan dana di e-wallet. Ia menyarankan agar jumlah uang di dompet digital tetap dibatasi guna mengurangi risiko jika terjadi masalah keamanan. Nominal batas maksimal yang dapat disimpan bervariasi, tergantung pada jenis e-wallet dan status akun pengguna.

E-Wallet Terdaftar (Registered)

  • Batas saldo maksimal: Rp20.000.000
  • Batas transaksi bulanan: Rp40.000.000

E-Wallet Tidak Terdaftar (Akun Reguler)

  • Batas saldo maksimal: Rp2.000.000

Batas Transaksi Bulanan

Batas transaksi bulanan juga bisa berbeda tergantung dari jenis e-wallet dan tingkat verifikasi akun. Misalnya, e-wallet yang terdaftar dapat melakukan transaksi hingga Rp40.000.000 per bulan, sedangkan akun reguler hanya mencapai Rp2.000.000.

“Kalau mau nyimpan ya batasannya cuma segitu,” kata Pratama, menekankan pentingnya memperhatikan regulasi dan kebijakan masing-masing aplikasi.

Aspek Keamanan dalam Menggunakan E-Wallet

Keamanan e-wallet sangat bergantung pada fitur keamanan yang dimiliki aplikasi tersebut. Pratama mengungkapkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan e-wallet meliputi autentikasi dua faktor (2FA), enkripsi data, serta sistem keamanan aplikasi yang terus diperbarui.

“Meskipun e-wallet memiliki potensi risiko keamanan seperti phishing dan malware, namun banyak penyedia e-wallet yang telah mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang efektif,” tambahnya. Oleh sebab itu, pengguna perlu lebih cermat dalam memilih aplikasi dompet digital dengan reputasi baik dan fitur keamanan yang lengkap.

Selain memilih aplikasi terpercaya, pengguna juga diimbau untuk selalu mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti 2FA, membuat password yang kuat, serta rutin memantau aktivitas akun. Tidak jarang, pengguna mengalami kerugian akibat kelalaian menjaga keamanan akun mereka sendiri.

Perbandingan dengan Bank Digital

E-wallet pada dasarnya lebih ditujukan untuk kemudahan transaksi, berbeda dengan bank digital yang menawarkan keamanan ekstra dan bunga tabungan. Beberapa aplikasi dompet digital memang memiliki fitur reward atau investasi, namun tidak semua menyediakan bunga seperti yang ada pada rekening bank.

Pratama juga menyarankan pengguna yang ingin menyimpan uang dalam jangka panjang untuk mempertimbangkan penggunaan bank digital. “Jika ingin mendapatkan bunga, lebih baik menggunakan bank digital yang menawarkan tabungan dengan keuntungan lebih stabil,” ujarnya.

Tips Aman Menyimpan Uang di E-Wallet

Agar lebih aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan pengguna:

  1. Jangan menyimpan uang dalam jumlah besar di e-wallet.
  2. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada akun.
  3. Gunakan aplikasi dompet digital dengan reputasi baik dan fitur keamanan lengkap.
  4. Rutin cek riwayat transaksi dan aktivitas mencurigakan.
  5. Hindari membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal.

E-wallet memang menawarkan kemudahan dalam bertransaksi secara digital, namun bukan berarti aman untuk menyimpan dana besar. Batas nominal simpan uang di e-wallet perlu diperhatikan agar terhindar dari risiko kerugian. Pastikan juga untuk selalu mengutamakan keamanan akun dengan mengikuti langkah-langkah yang disarankan oleh para ahli. Dengan begitu, e-wallet bisa menjadi solusi transaksi yang praktis sekaligus aman.(vip)