Beberapa gaya belajar yang bisa diterapkan untuk anak.
Gaya belajar anak merujuk pada berbagai metode yang digunakan anak dalam proses pembelajaran, pemrosesan, dan penyimpanan informasi.
Semua anak memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung. Contohnya, melalui sentuhan, aktivitas, dan gerakan.
Selain itu, anak-anak juga belajar dengan cara melihat dan mendengar. Mempelajari model pembelajaran anak dapat membantu mereka dalam belajar secara lebih efisien.
Sebagai orang tua, penting untuk memenuhi kebutuhan anak agar mereka mampu belajar dan menjalankan tugas dengan baik.
Dengan memahami model pembelajaran yang sesuai untuk anak, orang tua dapat menentukan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat anak.
Apa saja gaya belajar anak yang perlu diperhatikan?
Ada beberapa model pembelajaran yang umum dalam pendidikan modern. Orang tua perlu mengenali tipe belajar yang paling disukai dan efektif untuk anak.
Anak yang cenderung pada pembelajaran visual dapat memproses informasi dengan baik saat mereka melihat gambar.
Mereka sering kali belajar lebih efektif dengan memikirkan dalam bentuk visual daripada hanya dengan kata-kata.
Mereka juga senang mengekspresikan ide atau memahami konsep melalui grafik, tabel, peta, dan diagram. Anak-anak yang menyukai gaya belajar ini biasanya lebih mudah memahami keseluruhan materi.
Jika anak memiliki imajinasi yang tinggi atau bakat seni yang menonjol, mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk belajar secara visual.
Anak yang cenderung pada pembelajaran visual dapat memproses informasi dengan baik saat mereka melihat gambar.
Berikut adalah karakteristik pembelajaran visual:
– Karena mereka memiliki daya imajinasi yang tinggi, pembelajar visual kadang-kadang dapat jadi melamun.
– Mereka sangat menikmati elemen-elemen visual seperti gambar, warna, dan kontras cahaya.
– Mereka cenderung memahami makna yang tersirat di balik gerak tubuh dan ekspresi wajah. Namun, untuk sepenuhnya menangkap apa yang ingin disampaikan, mereka mungkin memerlukan pengamatan terhadap gerakan dan ekspresi orang lain.
– Mereka umumnya terampil membaca peta serta grafik.
– Dalam hal ejaan, individu dengan gaya belajar visual sering perlu membayangkan kata-kata untuk mengejanya dengan benar.
– Pembelajar visual biasanya efektif menggunakan insting mereka dalam memecahkan masalah.
– Mereka juga menikmati menonton video, memanfaatkan kartu belajar, dan memberikan penekanan pada informasi.
– Mereka dapat dengan cepat menangkap hal-hal baru dalam suatu ruangan atau perubahan fisik pada seseorang.
– Individu dengan gaya belajar ini sering membuat daftar untuk membantu mengingat informasi.
– Mereka biasanya memiliki kemampuan yang kuat dalam bidang seni, mekanik, atau teknologi.
– Mereka cenderung perfeksionis dan sangat teratur.
– Pembelajar visual dapat dengan mudah mengenali pola dalam penglihatan mereka.
– Mereka umumnya lebih menyukai atmosfer yang tenang karena kebisingan dapat mengganggu konsentrasi mereka.
Model pembelajaran auditori sangat efektif saat anak mendengarkan. Anak yang belajar dengan baik melalui indra pendengaran dapat memperoleh informasi dari ceramah, musik, atau materi audio.
Jika anak tertarik pada musik atau lebih menyukai buku dalam format audio dibandingkan dengan membaca buku cetak, kemungkinan besar mereka memiliki gaya belajar auditori.
Gaya ini sangat sesuai untuk anak yang aktif, senang bergerak, dan lebih menyukai pengalaman langsung dibandingkan duduk diam dan mendengarkan guru.
Kesulitan terbesar bagi anak dengan gaya belajar kinestetik adalah saat mereka harus duduk diam untuk waktu yang lama.
Jika anak sering gelisah atau sangat aktif, mereka mungkin lebih cocok dengan pendekatan kinestetik. Model ini juga pas bagi anak-anak yang memiliki ADHD.
Pembelajaran verbal mengandalkan penggunaan kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis. Anak yang menyukai cara belajar ini memproses informasi melalui menulis, membaca, atau berbicara.
Anak-anak yang memilih gaya verbal cenderung menghindari materi yang berbasis angka dan lebih sulit memahami visual abstrak seperti grafik.
Jika anak menunjukkan kemampuan yang baik dalam membaca dan menulis, mereka cenderung berorientasi pada gaya belajar verbal.
Model belajar logis berkembang ketika materi disampaikan dengan penalaran yang sistematis. Anak memproses informasi lebih baik ketika belajar mengikutsertakan sistematik, urutan, atau fakta.
Mereka cenderung mendapatkan informasi dengan metode yang terorganisir. Namun, mereka mungkin mengalami kesulitan saat berhadapan dengan aktivitas kreatif dan visual.
Jika anak senang menyelesaikan teka-teki logika dan menikmati kegiatan yang membutuhkan penalaran serta pemecahan masalah, kemungkinan besar mereka memiliki gaya belajar logis.
Model pembelajaran sosial melibatkan interaksi dengan banyak orang. Anak yang menyukai metode ini memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, serta menerima masukan terkait ide-ide yang mereka pelajari.
Anak-anak sering kali menikmati belajar dalam kelompok dan mengalami pemrosesan informasi ketika berinteraksi dengan teman sebaya.
Namun, di sisi lain, mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam aktivitas yang dilakukan sendiri.
Anak yang lebih cenderung belajar secara individu mungkin lebih menyukai metode belajar mandiri. Ini karena mereka merasa lebih efektif ketika memiliki ruang yang tenang dan pribadi untuk menyelesaikan tugas atau mempelajari materi.
Sebaliknya, anak-anak bisa mengalami kesulitan ketika berada dalam situasi yang bising atau saat belajar dalam kelompok.
Jika seorang anak menunjukkan sifat mandiri, ada kemungkinan besar mereka lebih suka metode belajar mandiri. Itulah hal-hal penting yang perlu diketahui tentang cara belajar anak.
Orang tua harus memperhatikan dan memahami kecenderungan belajar anak, serta memberikan dukungan sesuai dengan gaya belajar tersebut.
Dengan cara ini, anak akan dapat belajar dengan lebih baik dan efisien. Apabila orang tua mengalami kesulitan dalam mengenali gaya belajar anak, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari tenaga profesional. (fah)