Ballerina 2025: Kisah Balas Dendam di Spin-Off John Wick

Film Ballerina
KLIKBERITA24.COM - Ballerina (2025) menjadi angin segar dalam semesta John Wick dengan memperkenalkan karakter baru yang menarik, Eve Macarro. Diperankan oleh Ana de Armas, karakter ini membawa sisi berbeda dalam dunia para pembunuh bayaran yang sudah dikenal luas oleh penggemar.
Disutradarai oleh Len Wiseman dan ditulis oleh Shay Hatten, film ini juga menghadirkan sentuhan khas dari Chad Stahelski yang terlibat dalam proses produksi, memperkuat hubungan naratif dengan film-film sebelumnya dalam franchise.
Sinopsis Ballerina
Film ini mengambil latar waktu antara John Wick: Chapter 3 – Parabellum dan Chapter 4, menjadikannya sebagai penghubung penting dalam perkembangan alur cerita semesta John Wick.
Eve Macarro adalah seorang balerina yang tidak hanya piawai di atas panggung, tetapi juga tengah menjalani pelatihan keras sebagai seorang pembunuh.
Ia dibentuk oleh organisasi Ruska Roma, kelompok yang dikenal kejam dalam membina para anggotanya menjadi mesin pembunuh yang mematikan.
Dorongan utama dalam cerita Ballerina adalah misi pribadi Eve yang berusaha membalas kematian ayahnya. Penonton diajak mengikuti perjalanan emosional dan fisik Eve yang membawa dirinya ke dunia penuh darah dan rahasia.

Ballerina (2025)
Perjalanan ini tidak hanya tentang balas dendam, tetapi juga pencarian jati diri di tengah kekacauan dan kejamnya dunia kriminal.
Penampilan Ana de Armas dalam film ini patut mendapatkan pujian. Ia berhasil menampilkan perpaduan yang kompleks antara sisi lembut seorang balerina dan ketangguhan fisik serta emosional seorang pembunuh.
Setiap adegan pertarungan yang melibatkan dirinya terasa intens dan memikat, membuktikan bahwa karakternya layak mendapat tempat penting di semesta John Wick.
Kehadiran Keanu Reeves sebagai John Wick memberi film ini koneksi emosional yang kuat dengan para penggemar seri aslinya. Ia tidak hanya muncul sebagai tokoh pelengkap, tetapi juga menjadi pengikat antara cerita lama dan yang baru.
Anjelica Huston kembali sebagai The Director, sementara Ian McShane sebagai Winston dan Lance Reddick sebagai Charon turut hadir dalam peran-peran kunci yang menegaskan kontinuitas cerita.
Penampilan Reddick bahkan menjadi yang terakhir sebelum kepergiannya, memberikan bobot emosional tambahan dalam film ini.
Selain itu, Ballerina memperkenalkan karakter baru bernama Daniel Pine, yang dimainkan oleh Norman Reedus.
Karakter ini memberikan warna baru dan dinamika segar pada narasi, memperluas cakupan dunia pembunuh bayaran yang sebelumnya sudah penuh dengan karakter-karakter unik dan kuat.
Sebagaimana warisan John Wick sebelumnya, film ini menyuguhkan koreografi pertarungan yang memukau dan brutal, dengan kualitas visual yang memanjakan mata.
Sinematografi oleh Romain Lacourbas berhasil menangkap kontras antara keindahan balet dan kekerasan pertarungan jalanan. Gambar-gambar yang ditampilkan terasa artistik namun tidak kehilangan esensi brutal yang menjadi ciri khas franchise ini.
Musik dalam film juga memainkan peran penting. Skor yang digarap oleh Tyler Bates dan Joel J Richard memberikan kedalaman emosional pada film. Musik tidak hanya menjadi pelengkap, melainkan memperkuat setiap ketegangan dan momen penting dalam cerita.
Kolaborasi mereka menjadikan Ballerina sebagai pengalaman sinematik yang tidak hanya keras, tetapi juga menyentuh.
Secara keseluruhan, Ballerina memberikan kontribusi yang berarti dalam perluasan semesta John Wick. Film ini tidak hanya menyuguhkan aksi yang menggigit, tetapi juga menyampaikan kisah yang personal dan emosional.
Karakter Eve Macarro membawa perspektif baru yang segar namun tetap sejalan dengan nuansa dunia John Wick yang kelam dan penuh intrik.
Dengan kekuatan akting Ana de Armas, sinematografi yang menawan, dan alur cerita yang menyentuh sisi emosional penonton, Ballerina menjadi tontonan yang tidak hanya wajib bagi penggemar lama John Wick, tetapi juga bagi mereka yang baru pertama kali memasuki dunia penuh adrenalin ini. (ctr)