Bacaan Niat Shalat Idul Fitri Lengkap Tata Cara dan Sunah yang Dianjurkan

Bacaan niat shalat idul fitri beserta tata cara pelaksanaannya

Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan 2025, setiap muslim wajib hafal dan memahami bacaan niat shalat Idul Fitri beserta artinya.

Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang sangat dinanti oleh seluruh umat Muslim di dunia.

Selain menjadi hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan.

Salah satu ibadah yang dianjurkan pada hari tersebut adalah Shalat Idul Fitri.

Artikel ini akan membahas bacaan niat shalat Idul Fitri, tata caranya, serta keutamaannya secara lengkap.

Pengertian Shalat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal, yaitu setelah bulan Ramadhan berakhir.

Dilansir dari laman resmi NU Online, ketentuan dua rakaat pada shalat Idul Fitri sudah masyhur diriwayatkan secara mutawatir oleh umat Islam dari waktu ke waktu, yang artinya:

“Shalat ied terdiri atas dua rakaat berdasarkan perkataan Sayyidina Umar RA, ‘Shalat Idul Adha dua rakaat. Shalat Idul Fitri dua rakaat. Shalat safar dua rakaat. Shalat Jumat dua rakaat, sempurna tanpa qashar (yang disampaikan) melalui lisan nabimu SAW. Sungguh, sia-sialah orang yang mengada-ada’.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 18)

Shalat ini termasuk ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkad) bagi umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan.

Bacaan Niat Shalat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjemaah dan terdapat khutbah setelahnya.

Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, umat muslim dapat melakukan shalat Idul Fitri secara mandiri (munfarid) di rumah daripada tidak dilakukan sama sekali.

Sebelum memulai Shalat Idul Fitri, seorang muslim dianjurkan untuk berniat terlebih dahulu.

Memahami lafal niat shalat idul fitri beserta artinya

Memahami lafal niat shalat Idul Fitri beserta artinya.

1. Niat Shalat Idul Fitri untuk Imam

Berikut bacaan niat shalat Idul Fitri yang dilafalkan oleh imam.

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta’ālā.

Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”

2. Niat Shalat Idul Fitri untuk Makmum

Berikut bacaan niat shalat Idul Fitri yang dilafalkan oleh makmum.

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta’ālā.

Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”

3. Niat Shalat Idul Fitri Sendiri

Berikut bacaan niat shalat Idul Fitri jika melaksanakan shalat sendiri di rumah.

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.

Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.”

Tata Cara Shalat Idul Fitri

Mengenai pelaksanaannya, shalat Idul Fitri dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut.

1. Diawali Niat

Sholat Idul Fitri didahului dengan bacaan niat. Hukum pelafalan niat ini adalah sunah.

Adapun yang wajib adalah adanya maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa kita akan menunaikan shalat sunah Idul Fitri.

Shalat Idul Fitri dimulai tanpa azan dan iqamah, dalam hal ini cukup dengan menyeru “ash-shalâtu jâmi’ah”.

2. Takbiratul Ihram

Sebagaimana shalat biasa, shalat Idul Fitri juga terdapat takbiratul ihram. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga 7 kali untuk rakaat pertama.

Di sela-sela tiap takbir, seorang muslim dianjurkan membaca:

Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila

Artinya:
“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar

Artinya:
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai membaca iftitah dan takbir 7 kali, wajib membaca surat Al-Fatihah. Kemudian, sangat dianjurkan membaca surat Al-A’la.

Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

4. Rakaat Kedua Takbir 5 Kali

Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, disunnahkan takbir lagi sebanyak 5 kali sembari mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.

Kemudian baca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Ghâsyiyah. Lalu, dilanjurkan ke gerakan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Penting diketahui, hukum takbir tambahan (5 kali pada pada rakaat kedua atau 7 kali pada rakaat pertama) ini sunnah, sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, maka tidak menggugurkan keabsahan sholat Idul Fitri.

5. Mendengarkan Khutbah

Setelah salam, jemaah tidak disarankan buru-buru pulang, tetapi mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai, kecuali bila shalat ditunaikan secara sendiri di rumah.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadits, yang artinya:

“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)

Bagi khatib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir 9 kali dan khutbah kedua dengan takbir 7 kali.

Sunah-Sunah yang Dianjurkan Saat Idul Fitri

Ada beberapa sunah yang dianjurkan sebelum dan sesuai melaksanakan shalat Idul Fitri, yaitu sebagai berikut.

1. Mandi

Sebelum berangkat melaksanakan shalat Idul Fitri, disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.

Hal ini dimaksudkan agar seseorang datang ke tempat shalat dalam keadaan bersih dan segar, serta untuk menghormati hari raya.

2. Memakai Pakaian Terbaik

Ketika hendak shalat Idul Fitri, disunnahkan untuk mengenakan pakaian yang paling baik dan bersih.

Sebaiknya menggunakan pakaian berwarna putih, karena lebih menunjukkan kesucian dan ketulusan dalam beribadah.

3. Menggunakan Wewangian

Menggunakan wewangian yang tidak mengandung alkohol atau najis juga dianjurkan, khususnya bagi kaum pria.

Hal ini untuk menambah kesegaran dan menimbulkan kesan baik di antara sesama jamaah.

4. Makan Sebelum Shalat

Pada Hari Raya Idul Fitri, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat.

Umumnya, makanan yang dikonsumsi berupa kurma dalam jumlah ganjil sebagai simbol ketaatan kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.

5. Bertakbir

Bertakbir dianjurkan dimulai sejak malam Hari Raya hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Bertakbir ini dilakukan secara berjamaah di masjid, mushala, atau rumah dengan suara yang lantang dan merdu.

6. Mengambil Rute yang Berbeda

Setelah melaksanakan shalat, disunnahkan untuk pulang dengan mengambil jalan yang berbeda dari yang digunakan saat berangkat.

Hal ini bertujuan untuk menyebarkan salam dan menyaksikan lebih banyak jamaah muslim di hari kemenangan ini.

Melaksanakan shalat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi seluruh umat Muslim.

Selain menandai kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, shalat ini juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dengan sesama.

Dengan memahami bacaan niat shalat Idul Fitri beserta tata cara dan sunah yang dianjurkan, umat Islam diharapkan dapat melaksanakannya dengan lebih khusyuk dan sempurna. (fam)