Categories: Kesehatan

Anak Muda Wajib Tahu! 5 Cara Cegah Serangan Jantung Versi Dokter Tirta

Serangan jantung bisa datang tiba-tiba, tanpa gejala yang jelas sebelumnya. Banyak orang mengira penyakit ini hanya menyerang usia lanjut, padahal usia muda pun kini tak luput dari risiko.

Dokter Tirta, seorang dokter sekaligus influencer kesehatan, membagikan lima langkah sederhana untuk menjaga jantung tetap sehat. Tips ini bisa diterapkan siapa saja, bahkan di tengah rutinitas sibuk sekalipun.

Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan, merawat kesehatan jantung bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Artikel ini akan mengupas satu per satu tips dari Dokter Tirta secara rinci dan aplikatif.

Mulai dari aktivitas ringan hingga pengendalian stres, semuanya bisa kamu lakukan dari sekarang. Mari kita bahas satu per satu dengan penjelasan yang mudah dipahami dan bisa langsung dipraktikkan.

Cara Mencegah Serangan Jantung Versi Dokter Tirta

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah serangan jantung versi Dokter Tirta:

Serangan Jantung

1. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan Setiap Hari

Tubuh yang terlalu lama diam atau kurang gerak bisa memicu berbagai penyakit, termasuk gangguan jantung. Menurut Dokter Tirta, aktivitas ringan seperti jalan kaki 5.000 langkah per hari sangat dianjurkan.

Tak perlu langsung lari maraton atau latihan berat, cukup mulai dengan jalan santai di pagi atau sore hari. Jika kamu punya sepeda, gunakan untuk ke warung atau keliling kompleks saat akhir pekan.

Jogging selama 15–30 menit turut berperan dalam melancarkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung. Bahkan olahraga ringan seperti workout dengan beban tubuh sendiri, seperti squat atau push-up, sudah cukup efektif.

Penelitian dari Harvard menyebutkan bahwa orang yang rutin berjalan kaki selama 30 menit sehari memiliki risiko penyakit jantung 30% lebih rendah. Jadi, jangan remehkan aktivitas sederhana.

Bagi kamu yang banyak duduk di depan layar, pasang pengingat untuk berdiri dan berjalan setiap satu jam. Ini membantu menghindari efek buruk dari gaya hidup sedentari.

Jika perlu motivasi, gunakan aplikasi penghitung langkah untuk melihat progres harianmu. Konsistensi memiliki peran lebih besar dibandingkan intensitas yang terlalu tinggi.

2. Kurangi Konsumsi Gorengan dan Ganti dengan Serat Alami

Gorengan memang menggoda, tapi dampaknya bisa sangat merusak pembuluh darah. Lemak trans dan minyak yang digunakan berulang kali membuat kadar kolesterol jahat naik drastis.

Dokter Tirta menyarankan untuk mengganti camilan berminyak dengan makanan berserat seperti buah-buahan segar. Misalnya, apel, pir, pisang, atau jeruk yang tinggi serat larut.

Sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel juga sangat baik untuk menjaga elastisitas pembuluh darah. Biji-bijian utuh seperti oat, quinoa, dan chia seed membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami.

Data dari WHO menyebutkan bahwa asupan serat harian ideal adalah sekitar 25–30 gram. Sayangnya, banyak orang Indonesia hanya mengonsumsi separuh dari angka tersebut.

Mulai biasakan sarapan dengan semangkuk oatmeal atau smoothie berbasis sayuran. Camilan sore bisa diganti dengan kacang-kacangan tanpa garam atau potongan buah.

Jika kamu masih ingin makan gorengan, batasi hanya satu atau dua kali seminggu dan gunakan minyak baru saat menggoreng. Ingat, gaya hidup sehat bukan berarti menyiksa, tapi memilih dengan cerdas.

3. Hindari Rokok, Termasuk Rokok Elektrik

Rokok adalah musuh utama jantung, baik aktif maupun pasif. Paparan asap rokok dapat merusak lapisan pembuluh darah dan memperbesar risiko terjadinya penyumbatan.

Tak hanya rokok konvensional, rokok elektrik pun tetap mengandung zat berbahaya seperti nikotin dan formaldehida. Menurut Dokter Tirta, menghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah terbaik demi kesehatan jantungmu.

Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa perokok memiliki risiko serangan jantung 2–4 kali lebih tinggi dibandingkan non-perokok. Bahkan, dalam waktu 20 menit setelah berhenti merokok, tekanan darah serta detak jantung mulai menunjukkan tanda-tanda normal kembali.

Kalau kamu perokok aktif, jangan tunggu hingga tubuh memberi peringatan keras. Mulai kurangi jumlah batang per hari, lalu perlahan hentikan sama sekali.

Gunakan bantuan seperti permen nikotin, terapi perilaku, atau konsultasi ke dokter jika merasa sulit berhenti sendiri. Banyak komunitas berhenti merokok yang bisa jadi support system kamu.

Lingkungan bebas rokok juga membuat orang di sekitarmu lebih sehat. Jadi, berhenti merokok bukan cuma baik untukmu, tapi juga untuk orang yang kamu sayangi.

4. Tidur Cukup dan Jangan Begadang

Begadang secara rutin membuat sistem tubuh kacau, termasuk ritme jantung. Saat tidur terganggu, hormon stres meningkat dan tekanan darah ikut naik.

Dokter Tirta menegaskan bahwa tidur selama 6–8 jam tiap malam penting agar tubuh memiliki waktu untuk regenerasi. Tidur bukan hanya soal lamanya, tetapi juga kualitasnya.

Kebiasaan scroll media sosial sebelum tidur bisa membuat kamu susah terlelap. Cahaya biru dari layar menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.

Ciptakan rutinitas tidur yang teratur dengan jam tidur dan bangun yang konsisten setiap harinya. Hindari kopi atau makanan berat menjelang malam.

Atur suasana kamar menjadi tenang, redup, dan sejuk untuk membantu tubuh lebih cepat merasa rileks. Jika kamu merasa sering terbangun atau tidak segar setelah tidur, pertimbangkan konsultasi ke dokter.

Ingat, kurang tidur tak hanya membuatmu lelah, tapi juga meningkatkan risiko jantung koroner dan diabetes. Tidur cukup adalah pondasi hidup sehat yang sering diabaikan.

5. Kendalikan Stres dengan Cara Sehat

Stres berlebih bisa memicu lonjakan tekanan darah dan denyut jantung yang tidak stabil. Jika berlangsung lama, stres kronis memperbesar risiko serangan jantung mendadak.

Dokter Tirta menyarankan untuk rutin melakukan aktivitas yang bisa mengurangi tekanan mental. Bisa lewat meditasi, jalan santai, mendengarkan musik, atau sekadar mengobrol dengan teman.

Jangan biarkan masalah menumpuk tanpa disalurkan. Menulis jurnal harian atau mencatat hal-hal yang kamu syukuri bisa jadi terapi emosional sederhana.

Jika merasa terbebani, tidak ada salahnya untuk menghubungi tenaga profesional guna mendapatkan bantuan. Konseling atau terapi bukan tanda kelemahan, tapi bukti kamu peduli pada kesehatan mental.

Riset dari American Heart Association menunjukkan bahwa manajemen stres yang baik dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20%. Jadi, jangan anggap remeh pikiran yang penuh tekanan.

Luangkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya 15 menit sehari. Jantung yang sehat memerlukan pikiran yang rileks dan tenang.

 

Serangan jantung tidak terjadi begitu saja, tapi hasil dari kebiasaan buruk yang menumpuk. Dengan langkah sederhana seperti yang disarankan Dokter Tirta, kamu bisa menjaga jantung tetap prima tanpa perlu perubahan ekstrem.

Mulailah dari yang paling mudah dan konsisten. Jalan kaki, makan bersih, tidur cukup, jauhi rokok, dan kendalikan stres. Ingatlah, kesehatan merupakan aset paling berharga yang sering kali baru disadari setelah hilang.

Jadikan tips ini sebagai bagian dari rutinitas harianmu dan rasakan manfaatnya secara nyata. Tak perlu tunggu sakit untuk mulai hidup sehat. (dda)