Categories: Travel

Air Terjun Lepo di Dlingo Bantul, Hidden Gem Alam Sejuk Dekat Jogja

KLIKBERITA24.COM - Bantul punya satu destinasi wisata yang layak masuk daftar kunjungan saat ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota—Air Terjun Lepo, surga tersembunyi di kawasan Dlingo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hanya sekitar 1,5 jam perjalanan dari Klaten atau satu jam dari pusat Kota Jogja, tempat ini menawarkan pesona alam yang masih sangat alami dan tenang.

Lokasinya berada di Dusun Pokoh, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, tepat di kaki perbukitan yang sejuk dan asri.

Begitu tiba, suasana hening langsung menyambut. Deru air yang jatuh, ditambah semilir angin dari pepohonan sekitar, menciptakan pengalaman healing yang tidak bisa ditemukan di tengah kota.

Nama Lepo sendiri merupakan kependekan dari Ledok Pokoh, mengacu pada aliran sungai Ledok yang melewati wilayah tersebut.

Keistimewaan Air Terjun Lepo terletak pada bentuknya yang bertingkat. Ada empat tingkatan air terjun yang masing-masing mengalir ke kolam alami dengan karakter kedalaman berbeda.

Kolam pertama memiliki kedalaman sekitar dua meter, cocok bagi yang mahir berenang dan ingin merasakan sensasi alami di tengah alam terbuka.

Kolam kedua dan ketiga cukup dangkal, berkisar 30 hingga 70 sentimeter, sehingga lebih aman untuk anak-anak atau mereka yang ingin bermain air tanpa berenang.

Sementara kolam keempat, menjadi yang terdalam dengan kedalaman mencapai 2,5 meter. Di setiap kolam, air yang turun dari tebing menciptakan efek pijatan alami di punggung, sensasi sederhana namun menyegarkan.

Suasana alami Air Terjun Lepo di Dlingo, Bantul, menghadirkan empat kolam bertingkat dengan air jernih dan segar yang cocok untuk berenang atau sekadar bermain air.

Bagi pengunjung yang kurang mahir berenang, pengelola setempat menyediakan sewa ban pelampung agar tetap bisa merasakan sejuknya air terjun dengan aman. Tersedia juga jalan setapak di tepi sungai untuk berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya.

Tak hanya menawarkan keindahan, Air Terjun Lepo juga menyimpan cerita tentang kedekatan warga setempat dengan alam.

Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini digunakan warga untuk mandi dan mencuci setiap sore hari. Airnya yang jernih dan melimpah menjadikannya sebagai sumber kehidupan.

Namun setelah jaringan air bersih PDAM masuk ke pemukiman sekitar, fungsi itu perlahan tergantikan.

Warga pun mulai melihat potensi wisata yang dimiliki tempat ini, dan kini Air Terjun Lepo berkembang menjadi destinasi favorit yang tetap menjaga suasana alaminya.

Air Terjun Lepo buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB, cocok untuk dikunjungi di pagi hingga sore hari.

Dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta, jaraknya sekitar 28,5 kilometer dengan waktu tempuh kira-kira satu jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.

Rute menuju lokasi bisa ditempuh melalui Jalan Imogiri Barat, kemudian belok ke timur di Kecamatan Imogiri menuju Jalan Imogiri–Dlingo.

Setelah melewati jalur perbukitan yang berliku dan hijau, pengunjung akan tiba di pusat Kecamatan Dlingo. Di sana, cukup ikuti papan petunjuk untuk menuju lokasi air terjun.

Area parkir tersedia cukup luas, dan dari sana, pengunjung hanya perlu berjalan kaki sebentar untuk sampai ke spot air terjun.

Momen berjalan kaki ini justru menjadi bagian dari pengalaman, karena jalurnya dikelilingi alam yang masih bersih dan asri.

Air dari Lepo mengalir ke selatan menuju Sungai Oya, lalu bertemu dengan Sungai Opak, sebelum akhirnya bermuara ke Pantai Depok di barat.

Aliran airnya yang jernih dan kontinyu menciptakan kesegaran alami tanpa perlu ditambah ornamen buatan.

Bagi pencinta alam, Air Terjun Lepo bukan hanya tempat untuk bermain air, tapi juga titik pelarian yang pas untuk healing dari rutinitas harian.

Tidak heran jika tempat ini kini jadi perbincangan banyak traveler, terutama mereka yang mencari hidden gem di sekitar Jogja. (vip)