Agar Tubuh Tetap Segar, Coba Trik Ini Saat Diet Intermittent Fasting

Agar Tubuh Tetap Segar, Coba Trik Ini Saat Diet Intermittent Fasting
KLIKBERITA24.COM - Menerapkan intermittent fasting bisa menjadi solusi cerdas bagi Anda yang ingin menjaga pola makan sehat sekaligus mempertahankan berat badan ideal.
Salah satu kunci sukses dari metode diet ini adalah konsistensi dalam mengatur waktu makan dan puasa.
Selain efektif untuk membuat tubuh lebih ramping, intermittent fasting juga sangat bermanfaat bagi Anda yang memiliki pantangan terhadap makanan atau minuman tertentu, tanpa perlu mengubah pola makan secara ekstrem.
Intermittent fasting atau puasa intermiten merupakan metode mengatur pola makan dengan cara membatasi waktu konsumsi makanan. Pola yang paling umum adalah 16 jam puasa dan 8 jam waktu makan.
Bagi pemula, ini mirip dengan kebiasaan tidak sarapan. Misalnya, Anda berhenti makan setelah pukul 8 malam dan kembali makan siang keesokan harinya.
Di luar waktu makan, tubuh tetap diizinkan untuk mengonsumsi cairan bebas kalori seperti air putih, teh tawar, atau kopi tanpa gula.
Keunggulan utama dari intermittent fasting adalah kemudahan penerapannya. Anda tidak perlu membeli makanan khusus atau mahal.
Selain itu, metode ini memungkinkan Anda tetap mengombinasikan berbagai jenis makanan selama waktu makan, serta membantu mengurangi asupan karbohidrat dan gluten hingga 65%.
Manfaat Intermittent Fasting Bagi Kesehatan

Manfaat Intermittent Fasting Bagi Kesehatan
Lebih dari sekadar diet, intermittent fasting memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Beberapa manfaatnya meliputi penurunan kadar gula darah, membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan kolesterol.
Selain itu, metode ini dapat menekan rasa lapar yang berlebihan dan meningkatkan metabolisme tubuh hingga 14 persen.
Manfaat lainnya adalah membantu mengurangi kecanduan terhadap makanan manis, menurunkan stres, dan mencegah asupan makanan berlebih.
Menurut dokter gizi klinik dari Mitra Keluarga Bekasi Barat, dr. Hadi S. Muktisendjaja, Sp.GK, manfaat intermittent fasting bisa dirasakan jika dijalani dengan konsisten dan disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Jenis-Jenis Intermittent Fasting yang Bisa Dicoba
Metode puasa ini memiliki beberapa variasi yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi dan kenyamanan masing-masing individu.
Metode 16/8 merupakan jenis paling populer. Anda berpuasa selama 16 jam, misalnya dari pukul 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya, dan hanya makan pada rentang waktu 12 siang hingga 8 malam.
Selama puasa, tetap boleh mengonsumsi air putih, teh, atau kopi tanpa pemanis untuk menjaga hidrasi.
Metode lainnya adalah eat-stop-eat, yaitu berpuasa selama 24 jam penuh dalam satu hari, yang bisa dijalani dua hingga tiga kali dalam seminggu. Di sela-sela hari puasa, Anda bisa kembali makan secara normal.
Kemudian ada metode alternate day fasting, yang melibatkan puasa selama 36 jam, hampir dua hari penuh. Setelah itu, Anda bisa makan seperti biasa. Hidrasi sangat penting dalam metode ini agar tidak mengalami dehidrasi.
Metode warrior intermittent fasting memiliki waktu puasa lebih panjang, yaitu 20 jam, dan hanya memiliki 4 jam waktu makan.
Pada metode ini, sangat dianjurkan untuk memilih makanan bergizi tinggi dan rendah kalori agar tubuh tetap bugar.
Strategi Agar Tetap Fit Saat Intermittent Fasting
Memulai intermittent fasting memang bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika Anda belum terbiasa dengan jeda makan yang panjang. Namun, dengan strategi yang tepat, tubuh tetap bisa bertenaga sepanjang hari.
Untuk pemula, metode 16/8 adalah pilihan terbaik. Anda cukup memperpanjang waktu puasa setelah makan malam dan mengakhirinya pada saat makan siang. Ini memudahkan tubuh untuk beradaptasi secara perlahan.
Selain itu, penting untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air mineral. Anda juga bisa memilih minuman bebas kalori seperti teh atau kopi tanpa gula.
Cairan ini membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan mencegah kelelahan.
Saat waktu makan tiba, pilih makanan yang mengenyangkan, terutama yang tinggi serat dan kaya air seperti buah melon, semangka, atau anggur. Tambahkan juga sayuran segar agar pencernaan tetap lancar.
Gunakan bumbu alami seperti bawang putih dan cuka dalam masakan. Rempah-rempah ini tidak mengandung kalori dan dapat menambah cita rasa tanpa membahayakan diet Anda.
Pilihlah makanan padat gizi yang mengandung serat, vitamin, dan mineral untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah kelelahan.
Terakhir, tetaplah santai selama menjalani diet ini. Hindari olahraga berat di awal puasa dan fokuslah pada aktivitas ringan yang menyenangkan.
Siapa yang Sebaiknya Tidak Menjalani Intermittent Fasting?
Meski tergolong aman, intermittent fasting tidak disarankan untuk semua orang. Anak balita, ibu hamil dan menyusui, serta atlet dengan program latihan intensif sebaiknya menghindari metode ini.
Selain itu, penderita diabetes tipe 1 dan 2, gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, penderita asam urat, serta hipoglikemia sebaiknya tidak menjalani diet puasa ini tanpa pengawasan dokter.
Intermittent fasting adalah metode diet fleksibel yang bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan jika dilakukan dengan benar. Anda tidak hanya akan merasakan tubuh yang lebih ringan, tapi juga lebih fokus dan bertenaga.
Kunci utamanya adalah konsistensi, kesadaran akan kebutuhan tubuh, dan memilih metode puasa yang sesuai dengan gaya hidup Anda.(taa)