8 Makanan Penyebab Kolesterol yang Sering Dikonsumsi Sehari-hari

Jarang disadari! inilah 8 makanan penyebab kolesterol tinggi yang sering dikonsumsi sehari hari dan berisiko picu penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol tinggi adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dianggap sepele, padahal bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol sendiri diproduksi oleh hati (liver) untuk membantu sintesis hormon, produksi vitamin, dan membangun membran sel.

Namun, ada kalanya tubuh memproduksi kolesterol terlalu banyak atau kita mengonsumsi makanan yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Kolesterol jahat, atau yang dikenal dengan LDL (low-density lipoprotein), bisa menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri.

Penumpukan kolesterol jahat ini menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi kadar kolesterol adalah pola makan. Ternyata, banyak makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi.

Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, misalnya, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Tidak hanya itu, makanan-makanan ini juga dapat menghambat reseptor yang berfungsi membuang kolesterol jahat dari tubuh.

Berikut adalah delapan makanan penyebab kolesterol yang sering dikonsumsi sehari-hari namun sering kali tidak disadari.

1. Daging Merah

Daging merah

Daging Merah

Daging merah, seperti daging sapi dan kambing, terutama yang mengandung banyak lemak, adalah salah satu makanan penyebab kolesterol yang harus diwaspadai.

Daging merah mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh manusia.

Daging unggas, seperti ayam dan lainya, juga mengandung lemak jenuh, meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

Sebaiknya, pilihlah daging unggas yang lebih rendah lemak atau daging merah yang bebas lemak untuk mengurangi risiko peningkatan kolesterol.

2. Daging Olahan

Daging olahan, seperti bacon, sosis, dan ham, merupakan makanan yang sudah diproses dengan cara pengawetan yang menggunakan garam atau pengawet lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan ini bahkan dikategorikan sebagai karsinogen.

Selain itu, daging olahan juga mengandung banyak natrium dan lemak jenuh, yang keduanya dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan berisiko bagi kesehatan jantung.

3. Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng, terutama yang digoreng dengan minyak yang telah terhidrogenasi, mengandung lemak trans yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Proses hidrogenasi minyak ini mengubah minyak tak jenuh menjadi lemak trans, yang lebih sulit dipecah oleh tubuh.

Misalnya, kentang goreng mengandung sekitar 2,7 gram lemak jenuh dalam satu porsi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah jika dikonsumsi secara berlebihan.

4. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Makanan cepat saji (fast food)

Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Restoran fast food seringkali menggunakan minyak terhidrogenasi atau bahkan menggoreng ulang minyak yang telah digunakan, yang mengubah lemak menjadi lemak trans.

Makanan cepat saji ini tidak hanya kaya akan lemak jenuh dan trans, tetapi juga mengandung garam dalam jumlah yang sangat tinggi.

Ini dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol LDL serta masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi.

5. Makanan Kemasan

Makanan kemasan yang telah diproses, seperti pizza beku, nugget, dan popcorn kemasan, biasanya mengandung lemak jenuh dan minyak terhidrogenasi.

Kandungan lemak trans dalam makanan olahan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung.

Jika ingin menghindari hal adanya peningkatan kadar kolesterol jahat, lebih baik memilih makanan segar yang tidak diproses.

6. Makanan yang Dipanggang atau Kue Kering

Berbagai jenis kue kering, kue, dan muffin sering kali mengandung lemak jenuh yang tersembunyi di dalamnya.

Meskipun makanan yang dipanggang seperti kue terkesan manis dan lezat, namun bisa berbahaya bagi kadar kolesterol dalam tubuh.

Sebagai contoh, sebuah kue coklat berukuran sedang mengandung 1,7 gram lemak jenuh, sedangkan croissant mini mengandung sekitar 5 gram lemak jenuh.

Mengonsumsi makanan yang dipanggang seperti kue dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

7. Minuman Manis

Minuman manis, terutama soda dan minuman kemasan lainnya yang mengandung pemanis buatan, adalah salah satu pemicu kolesterol tinggi.

Minuman manis ini mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi yang bisa menyebabkan dislipidemia, yaitu kondisi ketidakseimbangan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Mengurangi konsumsi minuman manis sangat dianjurkan untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil dan sehat.

8. Mentega

Mentega

Mentega

Mentega adalah makanan olahan susu berlemak tinggi yang sangat tidak disarankan bagi orang dengan kolesterol tinggi.

Setiap sendok makan mentega mengandung sekitar 7,3 gram lemak jenuh, yang cukup tinggi untuk meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Sebagai alternatif, cobalah menggunakan minyak zaitun atau mentega nabati yang lebih sehat untuk memasak atau sebagai pengganti mentega dalam roti.

Mengontrol kolesterol dalam darah sangat dipengaruhi oleh pola makan yang kita pilih. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, serta meningkatkan konsumsi makanan sehat.

Makanan sehat tersebut seperti sayur, buah, dan sumber lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Selain memperbaiki pola makan, olahraga rutin dan menjaga berat badan ideal juga sangat penting untuk mengendalikan kadar kolesterol.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam buah alpukat, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

Makanan yang kita konsumsi setiap hari sangat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, bisa meningkatkan kolesterol LDL.

Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan dengan bijak dan memperhatikan kandungan gizi dalam setiap pilihan makanan yang kita konsumsi.

Dengan mengganti kebiasaan makan yang buruk dengan pilihan makanan yang lebih sehat, Anda dapat menurunkan risiko penyakit terkait kolesterol tinggi dan menjaga kesehatan jantung.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki masalah dengan kolesterol atau ingin mendapatkan panduan yang lebih spesifik. (WAN)