8 Aplikasi Android Ini Ternyata Diam-Diam Curi Data Pribadi Kalian, Segera Uninstall!

Daftar android aplikasi yang diam diam mencuri data pribadi
Para pengguna Android diimbau untuk lebih waspada terhadap aplikasi-aplikasi yang berpotensi mencuri data pribadi. Ada sejumlah aplikasi yang ternyata diam-diam bisa mengakses informasi penting di ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Jika dibiarkan, aplikasi ini bisa menjadi pintu masuk bagi hacker untuk menyusup lebih dalam. Mereka bisa saja mengeksploitasi celah keamanan demi membobol rekening atau mengambil alih akun-akun penting milik pengguna.
Ancaman ini bukan isapan jempol belaka, karena sudah ada temuan dari IAS Threat Lab sejak tahun lalu. Berdasarkan laporan mereka, lebih dari 60 juta pengguna Android di seluruh dunia sudah pernah menginstal aplikasi-aplikasi yang masuk kategori berbahaya ini.
IAS Threat Lab menyebutkan bahwa ancaman ini datang dari sebuah skema penipuan iklan yang sangat canggih. Mereka menamainya sebagai skema “Vapor” yang memanfaatkan aplikasi palsu untuk menyebarkan iklan video layar penuh yang sangat mengganggu.
Iklan-iklan tersebut muncul tanpa henti, memanfaatkan celah dalam sistem aplikasi Android. Selain menjengkelkan, iklan ini juga berisiko mengarahkan pengguna ke situs atau layanan yang mencuri informasi mereka.
Dalam laporan yang dirilis, IAS menyebut bahwa Vapor bekerja dengan cara mengecoh pengguna biasa maupun jaringan iklan digital. Dampaknya cukup luas karena sistem ini sangat terorganisir dan sulit terdeteksi secara langsung.
Bitdefender, salah satu perusahaan keamanan digital ternama, juga menyoroti hal ini. Mereka mengatakan bahwa bug bernama Vapor telah menyusup ke ratusan aplikasi di Play Store.

Aplikasi android yang terindikasi skema vapor
Menurut Bitdefender, ada sekitar 331 aplikasi yang masuk kategori berbahaya dan patut diwaspadai. Aplikasi-aplikasi ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pemindai QR code, aplikasi kebugaran, catatan harian, hingga penghemat baterai.
Sekilas, aplikasi tersebut tampak biasa dan tak mencurigakan sama sekali. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, aplikasi-aplikasi ini memanfaatkan sistem iklan tersembunyi yang bertujuan untuk menipu pengguna.
Yang lebih berbahaya lagi, beberapa aplikasi bahkan berusaha mengelabui korban untuk memberikan data penting seperti nomor kartu kredit dan password akun. Mereka menggunakan teknik phishing yang cukup rapi untuk menipu pengguna awam.
Bitdefender memperingatkan bahwa aplikasi ini bisa menampilkan iklan yang tidak sesuai konteks. Dalam beberapa kasus, pengguna juga diarahkan ke situs berbahaya tanpa sadar karena hanya mengeklik layar.
Menanggapi laporan ini, Google selaku pemilik Play Store telah melakukan tindakan pemblokiran. Semua aplikasi yang dilaporkan telah dihapus dari platform mereka untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Namun tetap saja, pengguna Android perlu melakukan pemeriksaan secara mandiri. Bisa saja aplikasi tersebut sudah terinstal di perangkat sebelum Google mengambil tindakan.
Jika ada aplikasi yang mencurigakan atau jarang digunakan, sebaiknya langsung dihapus. Jangan menunggu sampai muncul iklan aneh atau notifikasi yang tidak dikenal dari aplikasi tersebut.
Daftar Aplikasi yang Terindikasi Skema Vapor dan Harus Dihapus Dari Android Kalian
Berikut ini adalah daftar beberapa aplikasi yang terindikasi terlibat dalam skema Vapor dan patut dihapus dari ponsel. Pastikan kamu memeriksa satu per satu agar perangkat tetap aman dari ancaman digital.
1. AquaTracker
Aplikasi ini terlihat seperti pelacak konsumsi air harian, tapi ternyata menyimpan skrip iklan tersembunyi. AquaTracker sudah diunduh lebih dari satu juta kali, jadi potensi penyebarannya sangat besar.
2. ClickSave Downloader
Fungsinya tampak sederhana sebagai aplikasi unduhan, tapi aplikasi ini telah dikaitkan dengan penyebaran iklan agresif. Unduhannya mencapai satu juta lebih di seluruh dunia.
3. Scan Hawk
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk memindai dokumen atau QR code. Tapi di balik fungsi itu, ia menjalankan aktivitas mencurigakan yang membahayakan privasi pengguna.
4. Water Time Tracker
Sama seperti AquaTracker, aplikasi ini tampaknya hanya mengingatkan pengguna untuk minum air secara rutin. Nyatanya, aplikasi ini juga dimanfaatkan sebagai sarana distribusi iklan tersembunyi.
5. Be More
Aplikasi motivasi dan kebugaran ini telah diunduh lebih dari satu juta kali. Namun belakangan diketahui bahwa aplikasi ini terlibat dalam sistem iklan berbahaya.
6. BeatWatch
BeatWatch sudah diinstal oleh lebih dari 500 ribu pengguna. Aplikasi jam ini menyisipkan iklan tanpa persetujuan pengguna dan bisa mencatat kebiasaan pengguna untuk tujuan iklan.
7. TranslateScan
Aplikasi terjemahan ini sangat populer, tapi sayangnya juga ikut dalam daftar aplikasi berbahaya. TranslateScan mengakses lokasi dan data perangkat pengguna secara diam-diam.
8. Handset Locator
Terakhir, ada Handset Locator yang menawarkan fitur pelacakan ponsel. Aplikasi ini sebenarnya memiliki potensi disalahgunakan karena meminta akses lokasi secara terus-menerus.
Sebagai langkah antisipasi, kamu disarankan untuk menghapus aplikasi-aplikasi di atas jika masih terinstal. Jangan abaikan peringatan ini, karena serangan siber bisa terjadi kapan saja dan menyerang siapa saja.
Selain itu, pastikan perangkat kamu selalu menggunakan sistem operasi terbaru. Update sistem bisa membantu menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan aplikasi berbahaya.
Gunakan juga aplikasi keamanan tambahan dari pengembang terpercaya. Antivirus dan pemindai malware dapat memberikan perlindungan ekstra dari ancaman semacam ini.
Sebisa mungkin hindari menginstal aplikasi dari pengembang yang tidak dikenal. Sebelum mengunduh aplikasi baru, selalu periksa ulasan pengguna dan izin yang diminta aplikasi tersebut.
Ingat, dunia digital punya banyak risiko tersembunyi. Dengan menjadi pengguna yang bijak, kamu bisa menjaga perangkat Android tetap aman dari serangan siber dan penyalahgunaan data pribadi. (Okt)