Koperasi Desa Merah Putih dirancang memiliki tujuh unit usaha utama. Struktur ini dibuat agar koperasi bisa berfungsi sebagai pusat ekonomi desa
KLIKBERITA24.COM - Pemerintah terus berupaya memperkuat perekonomian desa dengan membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel). Kehadiran koperasi ini digadang-gadang menjadi solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui penyediaan berbagai layanan usaha yang terintegrasi.
Namun, muncul kekhawatiran bahwa model koperasi tersebut bisa membuka peluang monopoli distribusi di wilayah pedesaan.
Ketua Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih, Zulkifli Hasan, menanggapi isu tersebut dengan menegaskan bahwa koperasi ini tidak akan memonopoli pasar desa. Ia menyebut fungsinya seperti warung yang bisa ditemukan di berbagai sudut desa.
“Nggak ada, warung dimana-mana ada. Mana ada monopoli,” ujar Zulhas saat diwawancarai, dikutip Kamis (29/5).
Menurut Zulhas, kehadiran Kopdeskel justru memberikan alternatif baru bagi masyarakat desa dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Pasalnya, koperasi ini memangkas rantai distribusi yang selama ini membuat harga barang menjadi tinggi di pedesaan.
Koperasi Desa Merah Putih dirancang memiliki tujuh unit usaha utama. Struktur ini dibuat agar koperasi bisa berfungsi sebagai pusat ekonomi desa sekaligus mendukung pelayanan publik. Tujuh unit usaha tersebut meliputi: Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, Unit Bisnis Simpan Pinjam, Klinik Kesehatan Desa/Kelurahan, Apotek Desa/Kelurahan, Sistem Pergudangan/Cold Storage, dan Sarana Logistik Desa/Kelurahan.
Dengan struktur tersebut, koperasi bisa ditunjuk sebagai agen resmi penyalur LPG 3 kg dan pupuk bersubsidi. Model ini membuat koperasi bukan hanya sebagai tempat transaksi, tetapi juga sebagai jalur distribusi resmi barang-barang strategis milik negara.
“Nggak ada monopoli. Warung tuh dimana-mana ada. Cuma ini desa punya juga warung, Kopdes ini. Sehingga harganya dari pusat, nggak untung terlalu banyak, rantainya nggak panjang. So, silahkan aja. Mau beli sini, beli sini silahkan. Gas melon kan pangkalan banyak juga, sudah ada dimana-mana gitu. Kopdes juga dikasih dong,” tambah Zulhas.
Zulhas menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar Kopdeskel bisa memberi keuntungan nyata bagi masyarakat desa
Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar Kopdeskel bisa memberi keuntungan nyata bagi masyarakat desa. Maka dari itu, koperasi ini juga akan difungsikan sebagai penyalur bantuan sosial, sembako murah, dan layanan kesehatan dasar.
“Di desa, kata Pak Presiden, tidak boleh ada orang yang tidak terjamin kesehatannya. Maka harus ada klinik, atau Pustu atau pusat pembantu Puskesmas. Harus ada apotek sederhana. Jadi kalau orang sakit di desa, tidak harus ke kota. (Kemudian) Harus ada logistik. Jadi nanti kalau ada hasil pertanian di kampung, dibawa ke koperasi, ada angkutannya. Sebaliknya dari koperasi mau ke kabupaten, ada angkutannya. Dari kota ke koperasi, ada angkutannya,” jelasnya.
Koperasi Merah Putih tidak hanya berfokus pada distribusi barang, tetapi juga dirancang untuk menjadi pusat layanan keuangan desa. Dengan adanya unit simpan pinjam, koperasi ini dapat mengurangi ketergantungan warga terhadap praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang meresahkan masyarakat.
“Tidak boleh ada judol, tengkulak, rentenir, harus kita pangkas, nggak boleh ada lagi. Maka harus ada BRILink atau BSI, atau BNI. Nanti di situ. Sehingga di situ juga bisa ada income, ada pendapatan. Itu juga memotong akses yang jauh, desa itu jauh ke bank itu. Ini langsung bank datang ke desa. Jadi, menghindari tadi ya, rentenir, pinjol, middle man, kemudian tengkulak-tengkulak,” tegas Zulhas.
Tak hanya itu, Zulhas menambahkan bahwa koperasi ini bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam mengontrol harga pangan. Bila terjadi lonjakan harga, pemerintah bisa melakukan operasi pasar melalui koperasi ini agar harga tetap stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Dengan model usaha yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat desa, dari kesehatan, logistik, hingga permodalan, Kopdeskel Merah Putih diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berdaya tahan tinggi.
Pemerintah juga akan melibatkan PT Pos Indonesia dalam menyalurkan bantuan sosial melalui koperasi ini, memastikan distribusi berjalan lebih tepat sasaran. (WAN)