Categories: Kesehatan

7 Gejala Awal Asam Urat yang Sering Diabaikan, Bisa Picu Komplikasi Serius!

Asam urat adalah kondisi yang terjadi akibat penumpukan kristal urat di dalam sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. Meskipun umum terjadi, banyak orang tidak menyadari gejala awalnya karena dianggap sepele atau hanya pegal biasa.

Gejala awal asam urat sering kali muncul secara perlahan dan samar, membuatnya mudah diabaikan. Padahal, jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan sendi permanen dan batu ginjal.

Mengetahui gejala awal asam urat sangat penting agar pengobatan bisa dimulai sejak dini. Dengan begitu, risiko komplikasi dapat ditekan dan kualitas hidup tetap terjaga.

Gejala Awal Asam Urat yang Sering Diabaikan

Berikut ini adalah tujuh gejala awal asam urat yang sering diabaikan, namun bisa menjadi tanda bahaya jika terus dibiarkan. Kenali dan waspadai gejalanya agar Anda dapat segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami keluhan serupa:

Gejala asam urat

1. Nyeri Sendi Secara Tiba-Tiba

Salah satu gejala awal yang paling umum dari asam urat adalah nyeri sendi yang datang secara tiba-tiba, terutama pada malam hari. Nyeri ini biasanya terjadi pada satu sendi, terutama jempol kaki, dan terasa sangat menusuk.

Nyeri bisa datang tanpa adanya aktivitas fisik yang berat sebelumnya, membuat orang sering mengabaikannya. Namun, rasa nyeri ini bisa sangat mengganggu dan semakin parah dalam hitungan jam.

Jika dibiarkan, serangan nyeri bisa semakin sering terjadi dan menyebar ke sendi lain. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami nyeri sendi yang tidak biasa.

2. Sendi Terasa Panas dan Bengkak

Gejala awal asam urat lainnya adalah pembengkakan dan sensasi panas di area sendi yang terkena. Ini merupakan reaksi peradangan akibat kristal asam urat yang menumpuk.

Pembengkakan ini biasanya disertai dengan warna kemerahan pada kulit sekitar sendi. Rasa panas dan bengkak bisa membuat sendi sulit digerakkan dan terasa sangat nyeri.

Banyak orang mengira ini hanyalah akibat keseleo atau kelelahan, padahal bisa jadi ini tanda awal asam urat. Jika gejala ini muncul berulang, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

3. Rasa Tidak Nyaman di Sendi Setelah Bangun Tidur

Penderita asam urat sering merasakan kaku atau tidak nyaman pada sendi di pagi hari. Rasa tidak nyaman ini bisa hilang setelah beberapa saat, sehingga banyak orang mengabaikannya.

Gejala ini terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat saat tubuh beristirahat. Jika tidak ditangani, kekakuan akan semakin parah dan berlangsung lebih lama.

Merasa kaku saat bangun tidur bukan hal yang wajar jika terjadi terus-menerus. Apalagi jika disertai dengan nyeri atau pembengkakan, Anda patut waspada.

4. Nyeri Saat Menyentuh Sendi

Sendi yang terkena asam urat menjadi sangat sensitif, bahkan nyeri saat disentuh sedikit saja. Rasa sakit bisa begitu hebat sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

Gejala ini sering dianggap sepele karena hanya terjadi pada saat tertentu saja. Namun, jika sendi menjadi terlalu sensitif tanpa sebab jelas, ini bisa jadi sinyal adanya peradangan akibat asam urat.

Jangan tunggu hingga rasa nyeri semakin parah untuk memeriksakannya. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.

5. Terbatasnya Gerakan Sendi

Saat kadar asam urat tinggi dalam darah, kristal bisa menumpuk di sekitar sendi dan membatasi ruang gerak. Akibatnya, penderita kesulitan melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.

Sendi yang terkena bisa terasa kaku dan sulit digerakkan, bahkan untuk tugas sederhana seperti berjalan atau memegang sesuatu. Ini bukan hanya menyulitkan, tapi juga mengindikasikan adanya kerusakan sendi dini.

Jika Anda merasa sendi mulai sulit digerakkan tanpa alasan jelas, jangan abaikan. Ini bisa menjadi gejala awal asam urat yang perlu ditangani sebelum berkembang menjadi lebih parah.

6. Munculnya Benjolan Keras di Sekitar Sendi

Benjolan keras yang muncul di sekitar sendi, yang dikenal dengan istilah tofi, merupakan akumulasi kristal asam urat yang mengendap. Gejala ini bisa terjadi setelah kadar asam urat tinggi dalam waktu lama tanpa pengobatan.

Awalnya, benjolan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dianggap hanya benjolan biasa. Namun seiring waktu, tofi dapat merusak jaringan dan membuat sendi semakin tidak berfungsi.

Tofi paling sering muncul di jari tangan, jari kaki, siku, atau telinga. Jika Anda menemukan benjolan keras yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter.

7. Warna Kulit di Sekitar Sendi Menjadi Kemerahan atau Berubah Warna

Perubahan warna kulit di sekitar sendi, seperti kemerahan atau keunguan, adalah tanda bahwa sendi sedang mengalami peradangan. Ini bisa menjadi gejala awal serangan asam urat.

Kulit yang berubah warna biasanya juga terasa panas dan nyeri saat disentuh. Warna kulit bisa kembali normal setelah beberapa hari, membuat orang tidak curiga bahwa ini adalah tanda penyakit.

Namun, gejala ini bisa datang kembali sewaktu-waktu dan semakin sering terjadi jika tidak segera ditangani. Mendeteksi perubahan warna kulit di sekitar sendi bisa membantu mengenali asam urat sejak dini.

Mengapa Gejala Awal Asam Urat Sering Diabaikan?

Banyak orang tidak mengenali gejala awal asam urat karena mirip dengan gangguan sendi lainnya seperti keseleo, pegal, atau rematik biasa. Selain itu, gejala yang muncul tidak selalu konsisten dan bisa hilang dengan sendirinya, sehingga sering dianggap tidak serius.

Padahal, semakin dini asam urat terdeteksi, semakin mudah pula pengobatannya. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi seperti tofi, kerusakan sendi permanen, hingga batu ginjal.

 

Gejala awal asam urat sering kali muncul secara halus dan tidak kentara. Namun, mengenali tanda-tanda ini sejak awal sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi dan komplikasi lainnya.

Dengan mengetahui tujuh gejala awal asam urat yang sering diabaikan, Anda bisa lebih waspada dan segera melakukan langkah pencegahan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika mengalami keluhan pada sendi yang tidak biasa.

Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari makanan tinggi purin bisa membantu mengontrol kadar asam urat. Ingat, kesehatan sendi adalah kunci untuk menjalani hidup aktif dan berkualitas. (dda)