7 fakta menarik series drakor Netflix The Trauma Code: Heroes on Call
“The Trauma Code: Heroes on Call” adalah drama Korea terbaru yang berhasil mencuri perhatian penonton dengan kisahnya yang menegangkan. Serial ini mengisahkan perjuangan para dokter di pusat trauma dalam menghadapi berbagai situasi darurat yang menantang.
Dibintangi oleh Ju Ji-hoon sebagai Dr. Baek Kang-hyuk, seorang ahli bedah trauma jenius dengan pengalaman di zona konflik, drama ini menawarkan aksi medis yang intens. Penonton diajak menyelami dinamika tim medis yang berusaha menyelamatkan nyawa di tengah keterbatasan fasilitas dan tekanan waktu.
Selain alur cerita yang menarik, “The Trauma Code: Heroes on Call” juga menyuguhkan karakter-karakter yang kompleks dan perkembangan hubungan antar tokoh yang mendalam. Hal ini menambah kedalaman cerita dan membuat penonton semakin terikat dengan setiap episodenya.
Dengan kombinasi antara aksi, drama, dan elemen medis yang realistis, serial ini berhasil memberikan pengalaman menonton yang berbeda dari drama medis pada umumnya. Tak heran jika “The Trauma Code: Heroes on Call” menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta drama Korea.
Series drakor The Trauma Code: Heroes on Call
Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang “The Trauma Code: Heroes on Call” yang perlu Anda ketahui:
Drama “The Trauma Code: Heroes on Call” diadaptasi dari webtoon populer berjudul “The Trauma Center” yang pertama kali diterbitkan di Line Webtoon pada tahun 2020. Webtoon ini berhasil menarik perhatian berkat alur cerita yang menggabungkan medis, aksi, dan komedi, sehingga menjadi salah satu webtoon bertema medis yang paling disukai pembaca.
Kisah dalam webtoon ini berfokus pada tim medis di pusat trauma yang menghadapi berbagai situasi darurat dengan keterbatasan fasilitas dan tekanan tinggi. Berbeda dari drama medis pada umumnya, “The Trauma Center” menampilkan karakter-karakter dengan latar belakang unik dan konflik yang lebih kompleks.
Webtoon “The Trauma Center”, yang menjadi dasar dari drama “The Trauma Code: Heroes on Call”, ditulis oleh Dr. Lee Nak-jun, seorang dokter spesialis THT. Dengan nama pena Hansaiga, ia menuangkan pengalamannya di dunia medis ke dalam cerita yang penuh aksi dan ketegangan.
Sebagai seorang dokter, Lee Nak-jun mampu menghadirkan situasi medis yang realistis, termasuk prosedur operasi, etika kedokteran, dan dilema yang sering dihadapi tenaga medis di pusat trauma. Keahliannya dalam menulis membuat webtoon ini tidak hanya menarik secara cerita, tetapi juga memberikan gambaran yang akurat tentang dunia medis, yang kemudian diadaptasi ke dalam drama dengan pendekatan yang lebih sinematik.
Aktor Ju Ji-hoon didapuk sebagai pemeran utama dalam drama “The Trauma Code: Heroes on Call”, memerankan karakter Dr. Baek Kang-hyuk, seorang ahli bedah trauma yang jenius dan berpengalaman di zona perang. Dengan latar belakang tersebut, karakternya digambarkan sebagai dokter yang dingin, tegas, dan berani mengambil keputusan berisiko tinggi untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Peran ini menjadi tantangan baru bagi Ju Ji-hoon, yang sebelumnya dikenal lewat drama “Kingdom” dan “Jirisan”. Dalam drama ini, ia harus mendalami dunia medis dengan serius, termasuk mempelajari teknik bedah darurat dan memahami tekanan yang dihadapi dokter trauma di kehidupan nyata.
“The Trauma Code: Heroes on Call” menghadirkan kombinasi genre yang unik, menggabungkan medis, aksi, dan komedi dalam satu cerita. Tidak seperti drama medis pada umumnya yang cenderung serius dan penuh ketegangan, serial ini menyelipkan unsur humor segar yang membuat penonton tetap terhibur di tengah adegan-adegan yang menegangkan.
Selain itu, elemen aksi juga menjadi daya tarik utama dalam drama ini. Berbeda dari drama medis standar yang lebih fokus pada ruang operasi, “The Trauma Code” menampilkan adegan penyelamatan dramatis di lapangan, lengkap dengan tantangan ekstrem yang harus dihadapi para dokter.
“The Trauma Code: Heroes on Call” menonjolkan tindakan medis yang realistis serta dilema etika profesional yang sering dihadapi dokter dalam situasi darurat. Drama ini tidak hanya menampilkan prosedur medis yang akurat, tetapi juga memperlihatkan tekanan emosional dan moral yang dialami tenaga medis saat harus mengambil keputusan cepat untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Menariknya, serial ini tidak memasukkan subplot romantis, sehingga fokus cerita benar-benar pada aksi penyelamatan dan konflik etika dalam dunia medis. Para dokter dihadapkan pada situasi sulit di mana mereka harus memilih antara mengikuti protokol atau mengambil risiko demi menyelamatkan pasien.
Drama “The Trauma Code: Heroes on Call” menjadi ajang reuni bagi Ju Ji-hoon dengan sutradara Lee Do-yoon setelah sebelumnya bekerja sama dalam film “Confession” (2014). Dalam film tersebut, Ju Ji-hoon berperan sebagai seorang pria yang terjebak dalam kasus kriminal, sementara Lee Do-yoon mengarahkan film dengan gaya sinematik yang penuh ketegangan.
Kembalinya keduanya dalam proyek ini menambah ekspektasi tinggi dari para penggemar. Lee Do-yoon, yang dikenal dengan gaya penyutradaraan yang intens dan penuh detail, dipercaya dapat menghadirkan adegan medis yang menegangkan dan realistis.
Sementara itu, Ju Ji-hoon, dengan pengalaman aktingnya yang luas, mampu membawa karakter Dr. Baek Kang-hyuk menjadi lebih hidup. Kombinasi keduanya menjanjikan drama medis yang berbeda dari yang lain dan penuh aksi memukau.
Sejak penayangannya, “The Trauma Code: Heroes on Call” mendapatkan respon positif dari penonton dan langsung menduduki peringkat pertama di daftar Top 10 Netflix Korea Selatan hanya sehari setelah tayang. Penonton memuji drama ini karena berhasil menghadirkan adegan medis yang intens, karakter yang kuat, serta kombinasi aksi dan humor yang segar.
Banyak yang mengapresiasi bagaimana drama ini tidak berfokus pada romansa, melainkan lebih pada dedikasi para dokter dalam menyelamatkan nyawa. Akting Ju Ji-hoon juga menuai banyak pujian karena berhasil membawakan karakter Dr. Baek Kang-hyuk dengan karisma dan ketegasan yang kuat.
Dengan berbagai fakta menarik di atas, “The Trauma Code: Heroes on Call” menawarkan perspektif baru dalam genre drama medis. Bagi kalian yang mencari tontonan yang berbeda dan tidak klise, drama ini adalah pilihan yang tepat. (dda)