5 Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara yang Menarik Untuk Diketahui

Tradisi unik idul fitri di berbagai negara

Idul Fitri adalah perayaan terbesar bagi umat Muslim di seluruh dunia setelah satu bulan melaksanakan ibadah puasa ramadan. Hari raya ini menjadi momen istimewa penuh suka cita setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Di berbagai negara, perayaan Idul Fitri memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan budaya serta tradisi lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Keunikan tersebut menjadikan Idul Fitri lebih dari sekadar hari kemenangan, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan sosial dan budaya.

Selain sebagai momen spiritual, Idul Fitri juga identik dengan tradisi berkumpul bersama keluarga dan sahabat. Perayaan ini sering kali diwarnai dengan berbagai kegiatan khas, seperti salat Id berjamaah, silaturahmi, hingga menyajikan hidangan spesial.

Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari istimewa ini, mulai dari makanan khas hingga ritual unik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Idul Fitri. Tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan keragaman cara umat Muslim dalam merayakan hari besar mereka.

Artikel ini akan membahas lima tradisi unik Idul Fitri di berbagai negara yang menarik untuk diketahui. Mari kita simak bagaimana umat Muslim di berbagai belahan dunia merayakan Idul Fitri dengan cara yang khas dan penuh makna.

Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

Berikut ini adalah beberapa tradisi unik merayakan hari raya idul fitri di berbagai negara:

1. Ketupat Lebaran – Indonesia

Ketupat lebaran

Ketupat lebaran

Di Indonesia, tradisi membuat dan menyajikan ketupat menjadi salah satu simbol khas Idul Fitri. Makanan berbahan dasar beras ini dibungkus dengan anyaman daun kelapa dan sering disajikan dengan opor ayam atau rendang.

Ketupat melambangkan kesucian dan kebersamaan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Selain itu, proses pembuatan ketupat juga melibatkan kebersamaan keluarga, menjadikannya lebih dari sekadar makanan.

Ketupat memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Indonesia. Anyaman daun kelapa yang membungkus ketupat melambangkan rumitnya kehidupan manusia dengan berbagai kesalahan dan dosa.

Setelah direbus dalam waktu yang lama, ketupat menjadi matang dan siap disantap, yang mencerminkan proses penyucian diri selama Ramadan. Oleh karena itu, ketupat sering dijadikan simbol perayaan Idul Fitri.

2. Eidi – Pakistan dan India

Eidi

Eidi

Di Pakistan dan India, anak-anak sangat menantikan tradisi Eidi saat Idul Fitri tiba. Eidi adalah tradisi pemberian uang dari orang dewasa kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan dan berkah.

Tradisi ini menjadi salah satu momen yang paling dinanti oleh anak-anak karena mereka bisa mengumpulkan uang dari keluarga dan kerabat. Eidi biasanya diberikan dalam bentuk uang kertas baru yang dimasukkan ke dalam amplop cantik.

Selain menerima uang, anak-anak juga mengenakan pakaian baru yang disebut “Eid Jora” sebagai bagian dari perayaan. Pakaian baru ini melambangkan kesegaran dan kebahagiaan di hari yang suci.

Setelah salat Id, anak-anak pergi mengunjungi rumah kerabat untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. Di sana, mereka menerima Eidi dari keluarga dan menikmati berbagai hidangan khas seperti kheer (puding beras manis) dan seviyan (mi manis khas India dan Pakistan).

3. Bayram Şekeri (Permen Bayram) – Turki

Bayram Şekeri

Bayram Şekeri

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan nama Ramazan Bayramı atau Şeker Bayramı, yang berarti “Festival Gula.” Nama ini mencerminkan tradisi memberikan dan menikmati berbagai macam manisan serta permen selama perayaan.

Setelah menjalani sebulan penuh ibadah puasa, masyarakat Turki menyambut hari kemenangan ini dengan penuh sukacita, berkumpul dengan keluarga, dan berbagi kebahagiaan melalui makanan manis.

Salah satu tradisi utama dalam Şeker Bayramı adalah anak-anak mengunjungi rumah-rumah tetangga dan sanak saudara untuk mengucapkan salam Idul Fitri. Sebagai balasannya, mereka diberikan permen, cokelat, atau manisan khas Turki seperti baklava dan lokum (Turkish delight).

4. Tokhm-Jangi (Perang Telur) – Afghanistan

Tokhm jangi

Tokhm-Jangi

Di Afghanistan, Idul Fitri bukan hanya tentang ibadah dan berkumpul bersama keluarga, tetapi juga diramaikan dengan tradisi unik yang disebut Tokhm-Jangi, atau yang berarti “Perang Telur.” Tradisi ini sangat populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa, di mana mereka saling beradu telur rebus untuk melihat siapa yang telurnya paling kuat.

Perayaan ini biasanya berlangsung di taman, lapangan, atau rumah keluarga besar setelah salat Id. Permainan Tokhm-Jangi cukup sederhana.

Setiap peserta membawa telur rebus mereka sendiri, yang telah dipilih dengan hati-hati agar memiliki cangkang yang kuat. Dua orang kemudian memegang telur masing-masing dan saling membenturkannya secara bergantian.

5. Salibanda – Nigeria

Salibanda

Salibanda

Di Nigeria, perayaan Idul Fitri tidak hanya diisi dengan salat dan berkumpul bersama keluarga, tetapi juga diramaikan dengan tradisi unik bernama Salibanda. Tradisi ini melibatkan sekelompok pemuda yang mengenakan kostum warna-warni dan topeng, lalu berkeliling dari rumah ke rumah untuk menghibur masyarakat dengan tarian serta pertunjukan teatrikal.

Mereka biasanya membawakan cerita-cerita rakyat atau adegan humor yang membuat suasana semakin meriah. Selain Salibanda, Nigeria juga memiliki Durbar Festival, sebuah parade besar yang melibatkan barisan penunggang kuda dengan pakaian tradisional yang megah.

Acara ini biasanya diselenggarakan di kota-kota seperti Kano, Zaria, dan Katsina, serta dihadiri oleh pemimpin Muslim setempat dan masyarakat luas. Para peserta Durbar Festival menampilkan keterampilan berkuda yang spektakuler, mengibarkan bendera, dan memainkan alat musik tradisional sebagai bentuk penghormatan kepada Sultan dan Emir.

 

Perayaan Idul Fitri di berbagai negara menunjukkan betapa beragamnya tradisi yang ada dalam Islam. Setiap budaya memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari besar ini, yang menambah kekayaan dan keindahan perayaan Idul Fitri. (dda)